Menggali Sejarah dan Tradisi Pura Dalem Tunon Pejaten
Pulau Bali, terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budaya, adalah rumah bagi ribuan pura yang menjadi pusat spiritualitas dan tradisi masyarakat Hindu Bali. Salah satu pura yang memiliki daya tarik tersendiri adalah Pura Dalem Tunon, yang terletak di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Selain menjadi tempat ibadah, pura ini menyimpan sejarah panjang dan tradisi unik yang patut digali lebih dalam.

Pura Dalem Tunon, seperti banyak pura di Bali, merupakan tempat pemujaan kepada Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai penguasa alam kematian dan kesucian roh. Nama "Tunon" merujuk pada makna tuun (turun), yang mengindikasikan pura ini sebagai tempat turunnya energi suci atau anugerah bagi umat yang memohon keberkahan. Menurut cerita rakyat dan catatan tradisional desa, Pura Dalem Tunon telah ada sejak zaman Bali Kuno. Pura ini diyakini dibangun sebagai bagian dari sistem pura Kahyangan Tiga yang terdiri dari Pura Desa, Pura Dalem, dan Pura Puseh. Lokasinya di Desa Pejaten memperkuat posisi pura ini sebagai penjaga keseimbangan spiritual di wilayah tersebut.
Pura Dalem Tunon, yang terletak di Desa Pejaten, menawarkan keindahan arsitektur tradisional Bali yang unik dengan ukiran batu dan kayu penuh simbolisme. Lingkungan pura yang asri dan dikelilingi pepohonan rindang menciptakan suasana tenang, ideal untuk meditasi dan pelaksanaan ritual keagamaan. Beberapa bagian penting dari pura ini mencakup Candi Bentar, gerbang utama yang membatasi dunia luar dan area suci pura, serta Pelataran Jeroan, tempat pemujaan utama yang menjadi lokasi berdirinya beberapa pelinggih sebagai tempat persembahan kepada dewa.
Pura Dalem Tunon Pejaten (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Sebagai pusat spiritual masyarakat Desa Pejaten, Pura Dalem Tunon menjadi tempat berbagai tradisi keagamaan. Salah satu upacara utama adalah Piodalan, yang dirayakan setiap 210 hari berdasarkan kalender Bali (Wuku). Upacara ini memperingati hari ulang tahun pura, di mana umat Hindu berkumpul untuk memohon berkah, perlindungan, dan kesejahteraan bagi seluruh desa.
Selain itu, pura ini memiliki peran penting dalam Ngaben Desa, yaitu ritual kremasi yang dilakukan untuk menyucikan roh leluhur sebelum menuju alam akhirat. Sebagai pura dalem, Pura Dalem Tunon dianggap sebagai tempat penting untuk memohon restu dan melakukan ritual terkait proses kremasi.
Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Desa Pejaten juga melaksanakan Ritual Melasti di Pura Dalem Tunon. Ritual ini bertujuan untuk menyucikan diri, pikiran, serta peralatan upacara sebelum memasuki tahun baru Saka. Prosesi Melasti biasanya dilakukan dengan membawa simbol-simbol sakral ke laut atau sungai untuk dimurnikan, dengan pura ini menjadi pusat awal dari kegiatan tersebut.
Patung Pura Dalem Tunon Pejaten (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Pura Dalem Tunon tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga simbol identitas masyarakat Desa Pejaten. Keberadaan pura ini menjaga kesinambungan tradisi dan budaya yang diwariskan oleh leluhur. Oleh karena itu, pelestarian pura ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya untuk menjaga bangunan fisiknya tetapi juga untuk memastikan nilai-nilai spiritual dan tradisi yang terkandung di dalamnya tetap hidup.
Pelestarian dilakukan melalui gotong royong masyarakat, termasuk dalam pemeliharaan fisik pura dan pelaksanaan upacara. Generasi muda juga diajak untuk turut serta, sehingga mereka memahami pentingnya keberadaan pura ini sebagai bagian dari warisan budaya Bali.
Pura Dalem Tunon Pejaten (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Pura Dalem Tunon adalah salah satu contoh nyata bagaimana spiritualitas, budaya, dan tradisi menyatu dalam kehidupan masyarakat Bali. Dengan sejarah panjang, arsitektur yang memukau, dan tradisi yang kaya, pura ini menjadi penjaga harmoni spiritual Desa Pejaten. Melestarikan Pura Dalem Tunon bukan hanya menjaga bangunan suci, tetapi juga memastikan nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Keindahan dan keagungan pura ini menjadikannya tempat yang layak dikunjungi, baik oleh umat Hindu maupun mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya Bali.