Mengungkap Khasiat Biji Pala: Pengobatan Tradisional untuk Gangguan Pencernaan

Usadha adalah istilah yang merujuk pada ilmu pengobatan tradisional Bali, yang didasarkan pada pengetahuan turun-temurun mengenai penggunaan tanaman obat, mantra, dan ritual spiritual untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Usadha Mala merupakan salah satu bagian dari Usadha yang secara khusus menangani penyakit-penyakit akibat pengaruh energi negatif atau gangguan supranatural, yang disebabkan oleh kekuatan mistis atau makhluk gaib dengan menggabungkan pengobatan herbal dengan ritual pembersihan spiritual.

Oct 30, 2024 - 11:00
Oct 22, 2024 - 18:11
Mengungkap Khasiat Biji Pala: Pengobatan Tradisional untuk Gangguan Pencernaan
Biji Pala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pengetahuan mengenai pengobatan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan telah diwariskan secara turun-temurun, dan salah satu contohnya dapat dilihat dalam penggunaan buah pala yang tercatat dalam Lontar Usadha Mala. Manuskrip pengobatan tradisional Bali ini mengungkapkan khasiat berbagai tumbuhan, termasuk buah pala, yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan. Lontar ini merupakan salah satu dari 20 macam lontar berharga dalam Usadha Bali yang mencatat pengetahuan pengobatan nenek moyang kita.

Selama berabad-abad, kekayaan alam telah menjadi sumber pengobatan yang sangat berharga bagi nenek moyang kita. Pengetahuan tentang beragam tumbuhan obat telah diteruskan dari generasi ke generasi. Salah satu tumbuhan yang sangat dihargai dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional adalah buah pala, yang dikenal dengan nama ilmiah *Myristica fragrans*. Dalam Lontar Usadha Mala, biji pala disebut sebagai salah satu dari 29 jenis tanaman obat yang memiliki berbagai khasiat, terutama dalam mengatasi gangguan pencernaan.

Buah pala adalah tumbuhan asli Kepulauan Banda, Maluku, dan telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Bagian buah pala yang paling sering dimanfaatkan adalah bijinya, yang memiliki aroma khas dan rasa pedas. Biji pala sering digunakan dalam bumbu masakan, minuman, atau bahkan kue. Namun, di balik kelezatannya, biji pala menyimpan khasiat yang luar biasa untuk kesehatan, terutama dalam pengobatan gangguan pencernaan sebagaimana tercatat dalam Lontar Usadha Mala.

Biji pala mengandung senyawa aktif seperti minyak atsiri, myristicin, elemicin, safrole, dan eugenol. Salah satu keunggulan buah pala adalah kemampuannya dalam mengatasi masalah pencernaan. Kandungan minyak atsiri dalam biji pala diketahui memiliki efek karminatif yang membantu meredakan perut kembung dan mual. Dalam Lontar Usadha Mala, biji pala direkomendasikan untuk mengatasi berbagai jenis gangguan pencernaan, termasuk mual, perut kembung, dan sakit perut.

Biji pala memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan infeksi saluran pencernaan, berkat kandungan eugenol dalam bijinya yang berfungsi sebagai agen antijamur dan antibakteri. Sifat ini membuat biji pala sering digunakan dalam ramuan obat tradisional, seperti yang tercatat dalam Lontar Usadha Mala, untuk mengatasi gangguan pencernaan, diare, mual, dan muntah. Senyawa alami dalam biji pala juga membantu meredakan ketidaknyamanan dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

Bahan Ramuan Biji Pala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Untuk membuat ramuan yang efektif dalam mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung yang tercatat dalam Lontar Usadha Mala adalah sebagai berikut. 

1.       Haluskan Biji Pala

Ambil 1-2 butir biji pala yang sudah kering, lalu haluskan menggunakan penggiling atau blender hingga menjadi bubuk.

2.       Campurkan dengan Rempah Lainnya 

Dalam cangkir, campurkan bubuk biji pala dengan 1 batang kayu manis, 3-4 buah kapulaga, dan 3-4 butir cengkeh.

3.       Seduh dengan Air Panas

Rebus 2 gelas air hingga mendidih, kemudian tuangkan air panas ke dalam campuran biji pala dan rempah-rempah. Biarkan meresap selama 5-10 menit.

Ramuan Tradisional dari Biji Pala (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

4.       Saring dan Sajikan

Setelah rempah-rempah meresap, saring airnya untuk memisahkan ampas, lalu sajikan selagi hangat. Ramuan ini, sebagaimana tercatat dalam Lontar Usadha Mala, dipercaya mampu meredakan kembung dan memperlancar pencernaan.

Penggunaan biji pala sebagai obat tradisional mencerminkan kekayaan pengetahuan pengobatan yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Dengan kandungan senyawa aktifnya, buah pala telah menjadi elemen penting dalam pengobatan tradisional dan tetap relevan hingga kini. Kehadirannya dalam Lontar Usadha Mala mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya dan kekayaan alam, serta menunjukkan perpaduan antara tradisi, pengetahuan alam, dan kesehatan yang tetap bermanfaat bagi kesejahteraan kita saat ini.