Menyingkap Keindahan Desa Wisata Tajen: Lekukan Sawah Hijau dalam Rangkulan Budaya Bali
Di wilayah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, terdapat sebuah desa yang menjadi permata tersembunyi di antara hamparan hijau perbukitan Bali, yaitu Desa Tajen. Pada tanggal 28 Juli 2023, Desa Tajen diresmikan sebagai desa wisata oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, melalui program "Ngantor di Desa." Peresmian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengenal Desa Tajen
Desa Tajen terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, terutama pemandangan sawah bertingkat yang hijau serta suasana pedesaan yang damai. Selain keindahan alamnya, Desa Tajen juga memiliki nilai budaya dan tradisi yang kaya, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik di Bali.
Di dalam Desa Tajen sendiri, terbagi menjadi dua Desa Adat, yaitu Desa Adat Tajen dan Desa Adat Cepik. Desa Adat Tajen masih berfokus dalam menjaga tradisi dan kebudayaan turun-temurun dari leluhurnya. Namun, di Desa Adat Cepik memiliki keunikannya juga. Desa Adat Cepik ini dikenal sebagai penghasil loteng Bali. Di mana, loteng ini merupakan salah satu kuliner yang banyak dicari oleh para wisatawan di Bali.
Pemandangan Desa Tajen (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Desa Tajen menawarkan pemandangan sawah yang tidak hanya memukau mata tetapi juga menenangkan jiwa. Sawah-sawah bertingkat atau yang dikenal dengan istilah subak adalah salah satu pemandangan khas Bali yang masih dilestarikan di desa ini. Dengan latar belakang pegunungan dan udara segar khas pedesaan, pemandangan sawah yang berjenjang ini menyuguhkan keindahan alam yang autentik.
Persawahan Desa Tajen (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Sebagai desa wisata, Desa Tajen kini mulai merintis langkah untuk memperkenalkan keindahan alam dan budayanya kepada wisatawan. Di kawasan persawahan ini, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan, seperti trekking, bersepeda, atau sekadar berjalan kaki menyusuri pematang sawah. Bagi para pencinta fotografi, pemandangan sawah yang hijau dengan latar pegunungan dan langit biru adalah pemandangan yang sempurna untuk diabadikan.
Desa Tajen juga sering menjadi lokasi favorit bagi para wisatawan yang ingin mencari ketenangan dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Suasana tenang dan damai di tengah sawah memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung yang datang.
Kuliner Khas Desa Tajen: Laklak Bali
Desa Tajen memiliki kuliner tradisional yang unik dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan, yaitu Laklak khas Desa Tajen. Laklak adalah kue tradisional Bali yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan daun pandan, yang memberikan warna hijau alami. Makanan ini dimasak menggunakan metode tradisional, yaitu tungku api dari tanah liat.
Proses Pembuatan Laklak Bali (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Proses pembuatan laklak di Desa Tajen dilakukan secara tradisional dengan menggunakan cetakan tanah liat yang dipanaskan di atas tungku api. Laklak ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan siraman gula merah cair, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang autentik.
Proses pembuatan laklak dimulai dengan mencampurkan tepung beras dengan santan, air, dan daun pandan, menciptakan adonan yang halus dan kaya rasa. Salah satu ciri khas dari laklak adalah cara memasaknya yang menggunakan cetakan tradisional dari tanah liat yang dipanaskan di atas tungku api, memberikan nuansa otentik dan cita rasa yang unik.
Untuk membuat laklak, cetakan tanah liat tersebut diolesi sedikit minyak agar adonan tidak lengket. Adonan dituangkan sedikit demi sedikit ke dalam cetakan, kemudian ditutup dan dimasak hingga matang. Laklak yang sudah matang memiliki tekstur lembut dan kenyal, serta aroma yang menggoda selera. Laklak sering kali disajikan dengan taburan parutan kelapa di atasnya dan siraman gula merah cair, menciptakan perpaduan rasa yang manis dan gurih. Penambahan kelapa parut memberikan sentuhan tekstur yang kontras, menjadikan laklak semakin menggugah selera.
Laklak Khas Desa Tajen (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Di Bali, laklak tidak hanya dijumpai dalam acara-acara keluarga atau perayaan, tetapi juga di pasar tradisional dan warung-warung kecil. Kue ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kuliner lokal yang autentik. Di Desa Tajen, khususnya, laklak menjadi salah satu makanan khas yang banyak dicari oleh pengunjung. Proses pembuatan dan penyajiannya yang tradisional menambah nilai budaya dan kenikmatan kuliner, menjadikan laklak sebagai simbol keberlanjutan tradisi dan keahlian masyarakat Bali dalam mengolah bahan makanan lokal. Dengan begitu, laklak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi dari kekayaan budaya dan warisan kuliner yang harus dilestarikan.
Desa Adat Cepik: Penghasil Loteng Bali
Salah satu bagian dari Desa Tajen yang menarik perhatian adalah Desa Adat Cepik, yang terkenal sebagai penghasil olahan loteng Bali. Loteng Bali adalah camilan tradisional yang terbuat dari olahan singkong yang diparut dan dibentuk menyerupai lingkaran. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran singkong parut dengan kacang kedelai, yang memberikan tambahan rasa dan tekstur yang kaya.
Pembuatan loteng Bali dilakukan dengan teknik tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi, menjaga keaslian rasa dan kualitas produk. Loteng Bali ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat setempat, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Tajen.
Pemandangan Desa Tajen (Sumber Foto : Koleksi Pribadi)
Desa Tajen adalah destinasi sempurna bagi siapa pun yang ingin melihat sisi Bali yang alami dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Dengan statusnya sebagai desa wisata, keindahan sawah, kuliner, dan produk khasnya kini semakin siap untuk memperkenalkan pesona pedesaan Bali kepada lebih banyak pengunjung, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap wisatawan yang datang.