Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?

Di tengah kemajuan teknologi digital yang kian pesat, banyak aspek budaya lokal perlahan memudar dari perhatian generasi muda. Salah satunya adalah aksara, bahasa, dan sastra Bali—warisan budaya yang kaya namun semakin jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari hal ini, sekelompok peneliti dan pengembang dari Bali menghadirkan solusi cerdas dan kreatif: sebuah aplikasi game edukasi bernama Parasali.

Aug 17, 2025 - 08:45
Aug 17, 2025 - 12:21
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Halaman Utama Parasali
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?
Parasali: Inovasi Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali lewat Game Edukasi, Kenapa Tidak?

Aksara Bali adalah bagian penting dari identitas masyarakat Bali. Namun, dalam praktiknya, penggunaan aksara ini kini terbatas di lingkungan adat, keagamaan, atau seremonial. Di dunia pendidikan, pembelajaran aksara Bali memang sudah ada, namun penyampaiannya kerap dianggap kurang menarik—terkesan kaku, tekstual, dan tidak sesuai dengan gaya belajar anak muda masa kini. Banyak anak muda bahkan tidak bisa membaca ataupun menulis dalam aksara Bali.

Menanggapi tantangan tersebut, tim pengembang Parasali melihat peluang untuk menggabungkan teknologi game dan pembelajaran budaya lokal. Berbekal pendekatan "edutainment"—pendidikan lewat hiburan—Parasali ingin membuat proses belajar aksara Bali menjadi lebih menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kebiasaan anak muda masa kini.

Eksistensi Aksara Bali di Masa Kini

Parasali merupakan singkatan dari "Paplajahan Aksara, Bahasa, lan Sastra Bali", yang artinya media pembelajaran baru berbasis digital dalam bentuk website yang mendukung edukasi dan revitalisasi bahasa dan sastra Bali melalui pembelajaran interaktif dua arah. Bentuk website ini dipilih untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan akses kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pelajar dari berbagai perangkat yang dimiliki hanya dengan mengunjungi alamat web melalui browser, selama terhubung dengan internet. Fitur-fitur yang ada di Parasali memberikan akses bagi pengguna untuk melatih empat keterampilan dasar berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, dengan elemen permainan kolaboratif untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Elaborasi antara media edukasi dan rekreasi merupakan cerminan utama dari situs ini.  Muatan materi dalam game ini disusun berdasarkan literatur otoritatif yang berkerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Bali, untuk memastikan keakuratan budaya dan linguistik.

Tampilan Fitur Satua Bali pada Parasali yang menerapkan 3 Bahasa



Kebaruan dan keunikan utama dari Parasali adalah fitur lirik lagu dalam tiga bahasa: Bahasa Bali (aksara Bali dan aksara Latin) dan Bahasa Indonesia. Fitur Gegendingan mengasah kemampuan mendengar dan membaca bahasa Bali serta penyerapan kosakata, sementara terjemahan lirik ke dalam bahasa Indonesia membantu pemahaman pengguna. Fitur lain seperti Satua Bali juga menggunakan kedua bahasa tersebut. Selain itu, yang membedakan Parasali dengan aplikasi lain yang sudah ada adalah Parasali menyediakan fitur belajar aksara, bahasa, dan sastra Bali dalam satu platform, sedangkan aplikasi serupa hanya membahas salah satu dari topik tersebut.

Parasali menyuguhkan tiga fokus utama:

  1. Aksara Bali: Pemain belajar mengenal, membaca, dan menulis aksara Bali melalui permainan interaktif.
  2. Bahasa Bali: Pengguna dikenalkan dengan kosakata dan struktur kalimat dalam bahasa Bali, disesuaikan dengan konteks keseharian.
  3. Sastra Bali: Pemain diajak mengeksplorasi kekayaan sastra Bali melalui cerita, puisi, dan peribahasa yang dikemas dalam bentuk pembelajaran interaktif.


Parasali tidak hanya menampilkan konten ajar, tetapi dikemas dalam bentuk permainan edukatif. Salah satu fitur andalannya adalah “
Maplalianan”, di mana pemain diajak bermain sambil menjawab pertanyaan seputar aksara Bali. Tidak hanya itu, pengguna juga disajikan fitur lainnya, yaitu:

  1. Malajah Aksara (Belajar Aksara)

    Tampilan Fitur Malajah Aksara pada Parasali


    Malajah Aksara Bali menyediakan lima pilihan pembelajaran aksara Bali dasar, dengan dukungan audio untuk
    instruksi pengucapan dan visual untuk menunjukkan bagaimana aksara tersebut ditulis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan menulis aksara Bali secara konvensional, memberikan contoh penggunaan aksara dalam kosakata sebagai referensi.

  2. Maplalianan (Bermain)

    Tampilan Fitur Maplalianan pada Parasali 


    Fitur Maplalian dari Parasali menyediakan pembelajaran bahasa dan aksara Bali melalui tiga permainan: Kartu
    Aksara, Tebag Aksara, dan Terjemah Aksara. Kartu Aksara melatih daya ingat dengan memasangkan aksara secara acak, Tebag Aksara menguji ketepatan dengan menebak nama aksara dari empat pilihan, dan Terjemah Aksara meminta pengguna untuk menerjemahkan kalimat dengan tiga tingkat kesulitan. Fitur ini membuat pembelajaran menjadi lebih kreatif, menarik dan efektif.

  3. Nyurat Aksara (Menulis Aksara)

    Tampilan Fitur Nyurat Aksara pada Parasali 


    Fitur Nyurat Aksara Bali mengajarkan cara menulis aksara Bali dengan panduan digital menggunakan titik-titik angka. Pengguna mengikuti instruksi untuk menulis aksara Bali dengan benar, mendorong partisipasi aktif dan pembelajaran mandiri. Fitur ini membantu pengguna memahami dan menguasai penulisan aksara Bali secara efektif.

  4. Kasusastraan Bali (Sastra)

    Tampilan Fitur Kasusastraan Bali Bali pada Parasali: (a) Satua, (b) Gegendingan, (c) Cerita Pendek, and (d) Puisi


    Dalam fitur Kasusastraan Bali, pengguna dapat memperoleh wawasan tentang Sastra Bali Tradisional (Purwa) dan Modern (Anyar). Kasusastraan Bali Purwa mencakup Satua Bali (cerita tradisional), Gegendingan (lagu tradisional), dan Wimbakara (lomba). Fitur Satua Bali dan Gegendingan memungkinkan pengguna untuk membaca dan mendengarkan cerita dan lagu dalam bahasa Bali (aksara Bali dan Latin) dan bahasa Indonesia dengan ilustrasi kehidupan masyarakat Bali. Hal ini membantu mengasah kemampuan mendengar, membaca aksara Bali, memahami kosakata, dan berbicara dalam bahasa Bali. Kasusastraan Bali Anyar menawarkan cerita pendek dan puisi berbahasa Bali.

  5. Bale Aksara

    Tampilan Fitur Bale Aksara pada Parasali 


    Fitur Bale Aksara di Parasali melengkapi pembelajaran bahasa dengan dokumentasi dan publikasi penggunaan aksara Bali di ruang publik seperti kantor, pura, lontar, prasasti, sekolah, dan lainnya. Fitur ini mendukung Peraturan Gubernur Bali No. 80 Tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa, aksara, dan sastra Bali.

  6. Basa Bali (Bahasa)

    Tampilan Fitur Basa Bali pada Parasali: (a) Anggah Ungguhing Basa and (b) Kamus Bali-Indonesia


    Fitur Basa Bali memudahkan pengguna untuk belajar bahasa Bali dengan sub-fitur Kamus Bali-Indonesia dari Balai Bahasa Provinsi Bali dan panduan Anggah-ungguhing Basa Bali (tingkatan bahasa Bali). Pengguna dapat menemukan padanan kata dalam bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sehingga membantu memahami kosakata dan memperdalam pengetahuan aksara, bahasa, dan sastra Bali.

  7. Bebalihan (Tontonan)

    Tampilan Fitur Bebalihan pada Parasali 


    Dalam fitur ini, pengguna disuguhkan koleksi video Wimbakara Bebanyolan (komedi Bali) dan video Wimbakara Pidarta (pidato Bali) yang merupakan hasil inventarisasi dari kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu.

  8. Basita Paribasa Bali (Peribahasa)

    Tampilan Fitur Basita Paribasa Bali pada Parasali 


    Fitur ini menyajikan Basita Paribasa yang merupakan salah satu kearifan lokal yang digunakan saat masyarakat berkomunikasi, berupa gaya bahasa Bali. Terdapat 15 jenis Basita Paribasa yang dapat dijadikan referensi pembelajaran.

Semua ini dikemas dalam balutan grafis yang menarik, alur permainan yang menyenangkan, serta interaksi yang intuitif. Kehadiran visual menarik, karakter khas, dan antarmuka sederhana membuat pengalaman belajar jadi lebih menyenangkan menyenangkan dan tidak membosankan.

 

Kehadiran platform pembelajaran berupa game edukasi berbasis web bernama Parasali, diharapkan dapat menjadi jawaban atas tantangan kemunduran bahasa, aksara, dan sastra Bali. Parasali dapat menjadi potensi baru dalam pendidikan aksara, bahasa, dan sastra Bali. Inovasi berbasis digital ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar yang unik dan menyenangkan bagi generasi muda, khususnya anak-anak sekolah dasar untuk lebih giat dan meningkatkan minat belajar bahasa, aksara dan sastra Bali. Anak-anak juga diharapkan dapat merasakan bahwa belajar mengenal aksara Bali bukan lagi menjadi hal yang sulit dan rumit, namun menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga anak-anak termotivasi untuk belajar, sehingga budaya asli Bali ini tetap terjaga kelestariannya

Parasali adalah contoh nyata bagaimana teknologi bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Ketika budaya mulai tergeser arus globalisasi, upaya seperti ini menjadi sangat penting. Belajar aksara Bali tak lagi membosankan—bahkan bisa semenyenangkan bermain game.

Jadi, jika kamu ingin belajar aksara Bali, kenapa harus lewat buku teks yang membosankan? Coba mainkan Parasali di https://parasali.com/ —karena belajar budaya bisa seseru main game!

Sumber: Rancang Bangun Game Edukasi "Parasali" Sebagai Media Inovatif Pembelajaran Aksara, Bahasa, dan Sastra Bali Berbasis Web”, Ida Bagus Mas Manuaba, Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana, Tugas Akhir, 2025