Pengelukatan Dasamala Lan Widyadari : 12 Pancoran Penyembuh Penyakit Nonmedis

Pengelukatan adalah ritual penyucian umat Hindu di Bali, di mana mereka menggunakan air suci dari mata air suci untuk membersihkan diri secara lahir dan batin. Salah satu tempat pengelukatan yang menarik di Bali adalah Pengelukatan Dasamala lan Widyadari di Pura Taman Sari, Desa Jehem. Tempat ini memiliki 12 pancoran tirta dengan manfaat beragam, seperti pembersihan lahir batin, penyembuhan penyakit, dan tirta awet muda. Dalam tata cara melukat, pemedek melakukan persembahyangan di beberapa tempat suci sebelum melakukan prosesi pengelukatan. Tempat ini buka setiap hari, namun hari raya Hindu dianggap waktu yang baik untuk melukat

Jan 14, 2024 - 05:37
Dec 16, 2023 - 09:46
Pengelukatan Dasamala Lan Widyadari : 12 Pancoran Penyembuh Penyakit Nonmedis
Pengelukatan Dasamala lan Widyadari (Sumber Photo : Koleksi Pribadi)

Pengelukatan adalah ritual penyucian diri lahir batin yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali dengan menggunakan air suci dari sumber mata air yang suci. Pengelukatan bertujuan untuk membersihkan segala mala atau kotoran yang ada dalam diri, baik fisik maupun nonfisik, dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesama, dan alam. Pengelukatan biasanya dilakukan pada hari-hari baik atau suci, atau pada saat-saat tertentu yang membutuhkan penyucian diri. 

Di Bali terdapat banyak tempat pengelukatan yang memiliki sejarah, fungsi, dan manfaat tersendiri. Salah satu tempat pengelukatan yang unik dan menarik adalah pengelukatan dasamala lan widyadari. Pengelukatan dasamala lan widyadari merupakan salah satu tempat wisata religi dan spiritual yang terletak di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali. Tempat ini merupakan salah satu pura yang memiliki 12 pancoran tirta yang diyakini memiliki berbagai manfaat dan keajaiban, mulai dari pembersihan lahir batin, penyembuhan penyakit, hingga tirta awet muda.

Pura Taman Sari (Sumber Photo : Koleksi Pribadi)

Pengelukatan dasamala lan widyadari berada di Pura Taman Sari, yang dahulu merupakan hutan belantara. Menurut cerita Mangku setempat, tempat ini sudah ada sejak kurang lebih 50 tahun yang lalu dan sangat dipercaya memiliki daya spiritual yang luar biasa. Konon, tempat ini bisa menyembuhkan segala macam penyakit medis maupun non medis.

Pengelukatan dasamala lan widyadari memiliki 12 pancoran tirta yang masing-masing memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing pancoran tirta:

  1. Pancoran Pengeleburan Mala: terdiri dari tiga pancoran yang berfungsi untuk membersihkan atau melebur segala sesuatu yang kurang baik yang ada dalam diri, seperti dosa, karma buruk, pikiran negatif, dan sebagainya.
  2. Pancoran Pengeleburan Bala: berfungsi untuk menolak segala bentuk marabahaya atau bencana yang mengancam diri sendiri maupun keluarga.
  3. Pancoran Tirta Awet Muda: berfungsi untuk menenangkan pikiran agar hati bisa tenang dan awet muda.
  4. Pancoran Kecantikan: berfungsi untuk menambah kecantikan, pesona dan aura
  5. Pancoran Kesuksesan: berfungsi untuk memohon kelancaran ekonomi, usaha, karier, pendidikan, dan segala hal yang berkaitan dengan kesuksesan.
  6. Pancoran Taksu: berfungsi untuk meningkatkan taksu atau karisma diri agar lebih disegani dan dicintai oleh orang lain.
  7. Pancoran Spiritual: diperuntukkan bagi penekun dan pelaku kerohanian, agar mendapatkan ilmu spiritual yang tinggi dan terhubung dengan Tuhan.
  8. Pancoran Ratu Niang Sakti: berfungsi untuk pengobatan medis maupun non medis, terutama untuk penyembuhkan penyakit yang susah untuk disembuhkan.
  9. Pancoran Naga Basuki: berfungsi untuk pengobatan medis maupun non medis, dengan memohon restu dari Naga Basuki. 

Pelinggih Ida Bhatara Sakti Wawu Rauh (Sumber Photo : Koleksi Pribadi) 

Untuk melukat di tempat pengelukatan ini, ada beberapa tata cara yang harus diikuti, pertama kita harus melakukan persembahyangan di Pelinggih Ida Bhatara Sakti Wawu Rauh yang terletak di utara pura Taman Sari, namun pada tahun 2022 Pelinggih ini terkena bencana longsor dan dipindahkan ke dekat tempat pengelukatan. sehingga alur penglukatan akan diawali dengan melakukan persembahyangan di pura taman sari, di Pelinggih Dasamala lan Widyadari, di Pelinggih ratu niang sakti dan di Pelinggih tirta tamba naga basuki. setelah dilakukannya persembahyangan barulah kita dapat melakukan prosesi penglukatan di pengelukantan dasamala lan widyadari.

Bagi pemedek yang datang dengan tujuan khusus, seperti berobat atau meminta kesuksesan, mereka akan didampingi oleh pemangku dengan membawa tiga banten Pejati untuk dihaturkan di Utama Mandala Pura Taman Sari, Ida Bhatara Sakti Wawu Rauh dan Pelinggih Ring Pengelukatan Dasamala lan Widyadari di area pancoran. Bagi pemedek yang sekadar berdharma wisata atau ingin melukat biasa, mereka bisa melakukannya sendiri dengan membawa canang sederhana dan sudah meminta ijin dari pemangku yang bersangkutan. Bagi pemedek pria maupun wanita diperkenankan menggunakan kain atau kamben.

Masyarakat Yang Melukat di Pengelukatan Dasamala lan Widyadari (Sumber Photo : Koleksi Pribadi)

Hari-hari baik untuk berkunjung ke tempat ini adalah pada hari raya Hindu, seperti Tilem, Purnama, Kajeng Kliwon, Galungan, dan Kuningan. Namun, tempat ini juga dibuka setiap hari bagi siapa saja yang ingin melukat dan merasakan manfaatnya. Tempat ini juga mudah dijangkau, karena bisa ditempuh dengan mobil maupun sepeda motor langsung turun menuju tempat pengelukatan. Jarak tempuhnya sekitar 3 km dari Banjar Tingkadbatu menuju Banjar Sama Griya.