Puri Kanginan Singaraja: Pesona Arsitektur Bali Kuno di Tengah Kota

Puri Kanginan Singaraja merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang mencerminkan pesona arsitektur Bali kuno di tengah Kota Singaraja. Puri ini diperkirakan telah ada sejak akhir abad ke-18 dan berfungsi sebagai pusat pemerintahan serta kediaman keluarga bangsawan pada masanya.

Jan 3, 2025 - 22:20
Jan 3, 2025 - 22:15
Puri Kanginan Singaraja: Pesona Arsitektur Bali Kuno di Tengah Kota
Bagian Depan Puri Kanginan (Sumber: Koleksi Penulis)

Puri Kanginan, yang terletak di Jalan Gajah Mada, Singaraja, adalah salah satu warisan budaya yang kaya di Bali Utara. Sebagai peninggalan sejarah dari Kerajaan Buleleng, puri ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan dengan arsitekturnya yang menawan tetapi juga menyimpan cerita penting tentang sejarah dan perkembangan daerah tersebut.

Puri Kanginan diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke-18, dengan nama "Kanginan" mulai digunakan sekitar tahun 1830-an. Kata "Kanginan" berasal dari istilah "Kangin," yang berarti timur, menunjukkan lokasi puri ini yang berada di sebelah timur persimpangan empat jalan utama atau Catus Pata. Puri ini berfungsi sebagai kediaman keluarga bangsawan dan pusat pemerintahan pada masanya, mencerminkan status sosial dan politik yang penting dalam sejarah Buleleng.

Bagian Tengah Puri Kanginan (Sumber: Koleksi Penulis)

Puri Kanginan terdiri dari tiga mandala yang masing-masing dipisahkan oleh tembok pembatas dan dihubungkan melalui kori (pintu gerbang). Struktur bangunan puri ini menunjukkan adanya akulturasi antara arsitektur tradisional Bali dan pengaruh kolonial Belanda. Elemen-elemen seperti molding, gevel 'Curviliner Gabele', pediment, dan kolom jenis 'Tuscan' terlihat berintegrasi dalam desain puri, mencerminkan perpaduan estetika yang unik.

Arsitektur Puri Kanginan mencerminkan gaya tradisional Bali yang kaya akan ornamen dan simbolisme. Struktur puri terdiri dari beberapa mandala, yaitu Uttama Mandala (halaman utama), Madya Mandala (halaman tengah), dan Kanista Mandala (halaman luar), yang masing-masing dikelilingi oleh tembok pembatas. Setiap mandala dihubungkan dengan kori (pintu gerbang) yang memiliki desain artistic.

Keberadaan halaman yang lebih tinggi dari sekitarnya memberikan kesan megah dan strategis. Selain itu, ukiran-ukiran yang menghiasi bangunan puri menggambarkan nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Bali, menjadikannya sebagai tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai kediaman tetapi juga sebagai pusat kegiatan budaya dan keagamaan.

Bagian Samping Puri Kanginan (Sumber: Koleksi Penulis)

Upaya pelestarian Puri Kanginan terus dilakukan untuk menjaga keaslian dan integritas arsitekturnya. Strategi konservasi difokuskan pada pemeliharaan elemen-elemen signifikan, seperti Pemedal Agung, Kori Agung Bintangaring, Gedong Pemereman Tamiu, Gedong Pusaka, Bale Mas Sakaulu, dan Bale Gede Singosari. Pelestarian ini bertujuan untuk mempertahankan nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam setiap struktur bangunan.

Sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya, Puri Kanginan sering menjadi lokasi berbagai upacara adat dan perayaan. Masyarakat setempat masih menjunjung tinggi tradisi yang diwariskan oleh leluhur mereka, menjadikan puri ini sebagai tempat penting untuk melestarikan budaya Bali.