Temulawak: Sebagai Rahasia Alami untuk Kesehatan Hati dan Pencernaan dalam Usadha Taru Pramana
Temulawak, tanaman herbal asli Indonesia, telah digunakan selama berabad-abad sebagai solusi alami untuk berbagai masalah kesehatan. Dengan khasiatnya yang dikenal efektif dalam menjaga kesehatan hati, memperbaiki sistem pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh, temulawak menjadi salah satu ramuan tradisional yang hingga kini tetap populer di kalangan masyarakat.
Temulawak ternyata sudah dikenal sebagai tanaman herbal sejak ratusan tahun yang lalu dalam tradisi pengobatan di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Penggunaannya sebagai obat herbal memberikan khasiat untuk menjaga kesehatan hati dan sistem pencernaan.
Dalam sebuah pengobatan tradisional, Temulawak tertuliskan di dalam salah satu Lontar Ushada yang dikenal sebagai naskah kuno yang membahas pengobatan herbal dan ramuan obat tradisional. Ushada yang dimaksud adalah Usadha Taru Pranama.
Pada Usadha Taru Pramana terdapat sebuah kalimat yang berbunyi “Iwang temulawak nyarengin banyu madya, tundan, kunir, keneh yeh caur, anggen ngupakara wahu angin, tuhu rahayu”, yang berarti dalam bahasa Indonesia “Temulawak dicampur dengan air matang, ditambah dengan kunyit, dan diaduk rata, digunakan untuk mengobati perut kembung dan angin dalam tubuh, sangat bermanfaat untuk kesehatan.”
Tidak hanya itu, menurut penelitian, temulawak memiliki beberapa kandungan kimia seperti kurkuminoid, xanthorrhizol, dan minyak atsiri yang sangat baik untuk menjaga kesehatan organ hati dan pencernaan. Tidak hanya itu, temulawak juga memiliki beberapa khasiat dan manfaat lainnya bagi tubuh lohh. Berikut merupakan cara mengolah temulawak menjadi obat herbal:
Bahan-Bahan (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)
Bahan :
- 25 gram rimpang temulawak segar (sudah dicuci bersih)
- 500 ml air
- 1 Sendok makan madu
Cara membuat :
1. Haluskan dan iris rimpang temulawak secara tipis-tipis.
Temulawak memiliki rasa yang khas dan kuat. Menghaluskan dan mengirisnya secara tipis memungkinkan sari-sari dan nutrisi dari rimpang ini lebih mudah diekstrak saat direbus. Gunakan pisau yang tajam untuk mendapatkan irisan yang lebih halus.
Rebus Temulawak (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)
2. Rebus potongan rimpang temulawak yang telah diiris dengan air sebanyak 500 ml
Air digunakan sebagai pelarut untuk mengekstrak zat aktif dalam temulawak. Pastikan menggunakan panci bersih untuk menghindari kontaminasi. Air yang digunakan sebaiknya air matang atau air mineral untuk menjaga kualitas jamu.
3. Biarkan air mendidih dan berubah menjadi kekuningan (sekitar 15-20 menit)
Proses merebus ini penting untuk mengeluarkan senyawa aktif, seperti kurkumin, yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Perubahan warna menjadi kekuningan menunjukkan bahwa sari temulawak telah larut dalam air. Jangan biarkan air mendidih terlalu lama untuk menghindari hilangnya nutrisi.
4. Dinginkan air rebusan kemudian saring sebanyak 2 – 3 kali
Penyaringan diperlukan untuk memisahkan sisa rimpang dari air rebusan. Menggunakan kain bersih atau saringan halus dapat membantu mendapatkan cairan yang lebih bersih. Proses menyaring beberapa kali juga membantu menghilangkan endapan yang mungkin tersisa.
Penyaringan Temulawak (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)
5. Tambahkan madu sebagai pemanis dan Jamu temulawak siap di hidangkan
Madu tidak hanya berfungsi sebagai pemanis, tetapi juga menambah manfaat kesehatan. Madu memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi, serta memberikan rasa manis yang alami. Pastikan untuk menambahkan madu setelah air rebusan dingin agar tidak menghancurkan enzim yang bermanfaat dalam madu.
Minuman Temulawak (sumber Gambar: Koleksi Pribadi)
Temulawak sebagai tanaman herbal, memiliki khasiat dan kandungan alami yang baik untuk tubuh. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan hati dan pencernaan, Temulawak juga memberikan khasiat lainnya seperti menambah nafsu makan, memperbaiki metabolisme tubuh, menjaga daya tahan tubuh, dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui meskipun temulawak memiliki beberapa manfaat, terdapat beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan terutama terhadap orang yang memiliki penyakit darah rendah, riwayat alergi terhadap keluarga tanaman jahe, serta orang yang mengalami iritasi pada bagian lambung. Untuk itu perlu dilakukannya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi temulawak sebagai obat herbal.