Yaksheshwara Avatara: Terlucutinya Kesombongan Para Dewa
Manifestasi Dewa Siwa untuk memberi pelajaran kepada para Dewa yang menjadi sombong setelah mengambil bagian dalam Nektar Ilahi Amrita (Air Suci Tirta Amerta). Hal tersebut sengaja dilakukan oleh para Dewa yang fana akan kesaktian barunya, agar disaksikan seluruh alam semesta bahwa merekalah yang paling sakti, kuat, dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Sehingga, Avatara Yaksheshwara melalui ujian yang mendalam ini, tidak hanya menghancurkan kesombongan para Dewa, tetapi juga memberikan pelajaran abadi tentang kualitas penting kerendahan hati dan rasa hormat di hadapan yang ilahi.
Pada suatu hari, para Dewa yang telah menjadi sombong karena terlibat dalam bagian Nektar Ilahi Amrita (Air Suci Tirta Amerta), saling mengadu kesaktiannya satu sama lain untuk menunjukkan seberapa hebat dirinya. Semua para Dewa, sengaja saling mengadu kesaktiannya satu sama lain untuk menunjukkan hal tersebut kepada para Dewa, Asura, manusia, binatang, serta tumbuhan yang ada diseluruh alam semesta. Hal tersebut sengaja dilakukan oleh para Dewa yang fana akan kesaktian barunya, agar disaksikan seluruh alam semesta bahwa merekalah yang paling sakti, kuat, dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Dengan demikian, seluruh alam semesta akan memujanya dan tunduk kepada para Dewa yang telah hanyut dalam kesombongan diri mereka yang fana.
Setelah menyaksikan kesombongan mereka, Dewa Siwa merancang tes untuk menghilangkan rasa puas diri mereka. Dewa Siwa mempersembahkan sehelai rumput sederhana di hadapan mereka dan memerintahkan mereka untuk memotongnya. Meskipun para Dewa menggunakan kekuatan gabungan mereka yang tangguh, mereka menemukan diri mereka tidak mampu menghancurkan rumput yang sederhana. Tantangan simbolis ini berfungsi sebagai pelajaran yang kuat, mengungkapkan keterbatasan kesombongan dan pentingnya kerendahan hati di hadapan kekuatan ilahi.
Para Dewa yang Tidak Mampu Memotong Sehelai Rumput (Sumber: Koleksi Pribadi)
Kegagalan para Dewa untuk menyelesaikan tugas yang tampaknya sederhana menggaris bawahi sifat kesombongan yang fana. Menyadari kebodohan mereka, para Dewa dengan rendah hati meminta maaf kepada Dewa Siwa, mengakui pentingnya kesopanan dan mengakui bahwa rahmat dan kerendahan hati ilahi berjalan beriringan. Avatara Yaksheshwara melalui ujian yang mendalam ini, tidak hanya menghancurkan kesombongan para Dewa, tetapi juga memberikan pelajaran abadi tentang kualitas penting kerendahan hati dan rasa hormat di hadapan yang ilahi.
Para Dewa yang Meminta Maaf atas Kesombongan Fana Mereka Kepada Dewa Siwa (Sumber: Koleksi Pribadi)