Pesona Pura Puru Sada: Pura Kuno di Tengah Keindahan Bali

Pura Sada adalah salah satu pura bersejarah dan ikonik di Desa Adat Kapal, Kabupaten Badung, Bali. Dengan keindahan arsitektur dan nilai spiritualnya yang tinggi, pura ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Bali. Pura Sada Kapal memiliki daya tarik yang unik, baik dari segi sejarah, arsitektur, maupun peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat setempat.

Jul 8, 2025 - 06:00
Jul 7, 2025 - 21:55
Pesona Pura Puru Sada: Pura Kuno di Tengah Keindahan Bali
 Pura Puru Sada(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Bali memiliki banyak pura suci yang menjadi warisan sejarah penting dan perlu dilestarikan. Salah satu di antaranya adalah Pura Sada Kapal. Pura ini didirikan oleh Raja Mengwi sekitar abad ke-18 sebagai bentuk penghormatan kepada Prabu Jayengrat, leluhur keluarga kerajaan.

Nama "Pura Sada" konon berasal dari keberadaan palinggih prasada yang terletak di bagian utamaning mandala. Palinggih ini memiliki bentuk menyerupai limas berundak setinggi sekitar 16 meter, yang sekilas mirip dengan candi-candi dari Jawa Timur. Tempat suci yang diperuntukkan bagi pemujaan Siwa Guru ini juga dikenal dengan nama Pususadha.

Pura Sada Kapal yang diperkirakan dibangun pada tahun 830 Masehi ini sempat hancur pada tahun 1917 akibat gempa bumi dan dilakukan pembangunan kembali pada tahun 1949. Jauh sebelumnya, bangunan pura sempat mengalami beberapa kali proses rehabilitasi.

 Pura Puru Sada(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Arsitektur Pura Sada mencerminkan perpaduan harmonis antara seni ukir Bali yang indah dengan simbolisme religius yang mendalam. Salah satu ciri khasnya adalah menara tinggi yang disebut meru, dengan 11 atap berundak. Angka 11 dalam desain ini melambangkan penghormatan tertinggi kepada para dewa, khususnya Dewa Siwa. Selain itu, ukiran-ukiran yang menghiasi dinding dan gerbang pura menggambarkan kisah epik dari Ramayana dan Mahabharata, memberikan nuansa sakral sekaligus estetis yang memukau.

Bagian gerbang pura yang disebut candi bentar menjadi elemen penting lainnya, dengan pahatan-pahatan detail yang menggambarkan hubungan manusia dengan alam semesta, sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana.

 Pura Puru Sada(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Sada menjadi pusat berbagai upacara adat, termasuk Ngusaba Desa dan Piodalan, yang biasanya dirayakan setiap tahun. Upacara ini melibatkan seluruh masyarakat Desa Kapal dan bertujuan untuk memohon berkah, kesuburan, dan kesejahteraan. Prosesi ritual di pura ini sering diiringi dengan gamelan tradisional dan tarian sakral, menciptakan suasana yang khusyuk dan megah.

Selain itu, Pura Sada juga dikenal sebagai tempat pelaksanaan upacara Mlaspas dan Ngaben. Masyarakat percaya bahwa pura ini memiliki energi suci yang dapat membantu penyucian dan pengharmonisan jiwa.

Bagi masyarakat Bali, Pura Sada adalah simbol hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Nilai spiritual ini menjadikan pura sebagai salah satu pusat pengajaran tentang filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan dalam kehidupan.

 Pura Puru Sada(Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Selain sebagai tempat ibadah, Pura Sada juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur pura, menyaksikan upacara adat seperti Ngusaba Desa dan Piodalan, serta mempelajari sejarahnya yang kaya. Bagi pecinta budaya, pura ini menawarkan wawasan tentang tradisi Bali dan filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Sebagai tempat suci, pengunjung diharapkan mematuhi aturan, seperti mengenakan pakaian adat Bali saat memasuki area pura dan menjaga kebersihan serta ketenangan. Dengan keindahan dan nilai historisnya, Pura Sada adalah destinasi yang memberikan pengalaman budaya dan spiritual yang mendalam.