Anjing Kintamani: Simbol kebangaan dan warisan dari pegunungan Bali.

Anjing Kintamani Bali adalah ras anjing asli Indonesia yang dikenal karena kesetiaan dan keberaniannya, menjadikannya sahabat sekaligus penjaga yang andal. Diakui secara internasional, ras ini memiliki ciri khas bulu tebal, postur atletis, dan kecerdasan tinggi, yang membuatnya unik dari ras lain. Kini, Kintamani bukan hanya ikon pariwisata Bali, tetapi juga menjadi simbol kekayaan hayati yang harus terus diupayakan pelestariannya.

Oct 6, 2025 - 06:37
Oct 6, 2025 - 15:34
Anjing Kintamani: Simbol kebangaan dan warisan dari pegunungan Bali.
Anjing Kintamani (Sumber :Koleksi Pribadi)

Di balik perbukitan sejuk Kintamani, Bangli, terdapat ras anjing asli Indonesia yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bali. Anjing Kintamani dikenal bukan hanya karena penampilan yang gagah, tetapi juga karena karakter yang cerdas, waspada, dan penuh kesetiaan. Dalam banyak pekarangan rumah, kehadiran anjing ini dipandang sebagai penjaga setia yang memberikan rasa aman sekaligus memperindah suasana.

Pesona Anak Anjing Kintamani yang Menggemaskan(Sumber: Koleksi Pribadi)

Asal-usul Anjing Kintamani berakar di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Kawasan pegunungan dengan udara sejuk diyakini membentuk karakter tangguh pada ras ini. Dalam naskah kuno Bali, istilah Kuluk Gembrong dipercaya sebagai leluhur Kintamani. Walaupun detail sejarah masih abu-abu, keberadaan anjing ini telah menyatu dengan budaya masyarakat setempat.

Langkah pelestarian dimulai pada tahun 1985, ketika Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana bersama Perkumpulan Pelestari Anjing Kintamani (Pantrab) menyelenggarakan pameran anjing pertama. Sejak saat itu, upaya memperkenalkan dan menjaga ras ini terus berlanjut, hingga membawa nama Kintamani ke panggung internasional.

Perjalanan panjang tersebut mencapai puncaknya pada 13 Juni 2018, ketika Fédération Cynologique Internationale (FCI) mengakui Anjing Kintamani-Bali sebagai ras resmi dengan nomor standar 362. Pengakuan ini menempatkan Kintamani sejajar dengan ratusan ras anjing dunia lainnya, tepatnya dalam Grup 5: Spitz dan tipe anjing primitif, khususnya bagian 5: Spitz Asia dan ras terkait. Status internasional ini tidak hanya mengangkat citra Bali, tetapi juga mempertegas posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan fauna yang unik.

Dengan pengakuan tersebut, Kintamani berhak tampil dalam berbagai ajang anjing resmi di tingkat global. Lebih dari itu, status ini mendorong upaya pelestarian agar kemurnian ras tetap terjaga di tengah arus globalisasi.

Postur tubuh anjing Kintamani dengan bulu tebalnya sebagai ciri khasnya (Sumber: Koleksi Pribadi)

Keindahan fisik Anjing Kintamani merupakan salah satu daya tarik utama yang mendukung pengakuan dunia. Tubuh proporsional dengan panjang sedikit melebihi tinggi bahu memberikan kesan atletis. Ekor melengkung ke atas menyerupai sabit dengan bulu lebat seperti kipas menjadi ciri paling khas.

Anjing Kintamani bertubuh proporsional dengan kesan atletis. Jantan memiliki tinggi 49–57 cm dan berat 15–18 kg, sedangkan betina 44–52 cm dengan berat 13–16 kg. Lapisan bulu terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam lembut dan pendek, sedangkan bagian luar kasar dan lebih panjang. Surai di leher dikenal sebagai Badong, sementara bulu tebal di bahu dan punggung disebut Bulu Gumba. Variasi warna meliputi putih, hitam, coklat kekuningan (fawn), hingga belang (brindle), dengan warna putih sebagai varian yang paling umum.

Wajah meruncing, telinga tegak berbentuk segitiga, dan sorot mata tajam namun bersahabat semakin menegaskan citra anjing yang gagah sekaligus ramah. Dari penampilan luar ini, mudah dipahami mengapa Kintamani sering dianggap sebagai perwujudan keindahan alam Bali.

Di balik penampilan anggun, Kintamani memiliki karakter yang membuatnya semakin bernilai. Sifat cerdas, setia, mudah dilatih, serta kewaspadaan tinggi menjadikan ras ini sangat cocok sebagai hewan penjaga maupun sahabat keluarga.

Komunikasi Tanpa Kata dengan Sahabat Berkaki Empat (Sumber: Koleksi Pribadi)

Sikap ramah terhadap orang yang dikenal berpadu dengan kewaspadaan terhadap orang asing, menciptakan keseimbangan ideal antara kelembutan dan ketegasan. Karakteristik tersebut membuat Anjing Kintamani digemari baik oleh masyarakat lokal maupun pencinta hewan internasional.

Peran Kintamani lebih dari sekedar hewan peliharaan. Kehadiran Anjing Kintamani telah menjadi simbol budaya dan identitas lokal masyarakat Bali. Dari desa-desa lereng di Gunung Batur hingga panggung internasional, Kintamani mencerminkan harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

Anjing Kintamani dengan ras anjing lainnya (Sumber: Koleksi Pribadi)

Meski pengakuan internasional telah diraih, tantangan besar tetap ada. Maraknya perkawinan silang dengan ras lain berisiko mengurangi kemurnian genetik. Populasi Kintamani murni masih relatif terbatas, sehingga program pembiakan terarah sangat diperlukan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat menjadi kunci penting dalam menjaga kualitas ras. Perawatan yang tepat, pelatihan konsisten, serta dukungan komunitas dapat memastikan keberlanjutan Kintamani sebagai salah satu kebanggaan nasional.

Menjaga keberadaan Kintamani berarti menjaga warisan budaya Bali dan identitas bangsa. Dengan pelestarian yang konsisten, Kintamani akan terus berdiri sebagai simbol kesetiaan, keindahan, dan kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Sumber referensi: Fédération Cynologique Internationale. (n.d.). KINTAMANI-BALI DOG (326). Diakses 9 September 2025, dari https://www.fci.be/en/nomenclature/KINTAMANI-BALI-DOG-362.html