Bungkak Nyuh Gading, Kepercayaan Masyarakat Bali mengenai Khasiatnya

Umat Hindu di Bali sudah sangat awam dengan keberadaan buah kelapa, khususnya pada upacara di tempat suci. Buah ini diyakini oleh umat Hindu di Bali sebagai simbol pembersihan dan penyucian. Buah yang memiliki kandungan air bersih, dipercaya sebagai air suci yang dapat membersihkan hal negatif pada kehidupan. Dengan manfaatnya di berbagai aspek kehidupan, membuat buah ini menjadi suatu kebutuhan upacara hingga membantu menyucikan manusia serta alam di sekelilingnya.

Sep 11, 2023 - 14:00
Sep 10, 2023 - 06:19
Bungkak Nyuh Gading, Kepercayaan Masyarakat Bali mengenai Khasiatnya
Bungkak Nyuh Gading sebagai Sarana Upacara (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)

Bungkak nyuh gading adalah istilah yang digunakan untuk menamai buah kelapa muda berwarna kuning – oranye. Penamaan ini dikutip dari Bahasa Bali, yakni bungkak yang berarti kelapa muda  dan gading yang memiliki arti warna kuning - oranye.  Keberadaan buah kelapa ini sering dijumpai pada banten ataupun sarana dan prasarana upacara di Bali. Lebih spesifiknya lagi, umat Hindu memanfaatkan bungkak nyuh gading ini sebagai daksina, sarana pengelukatan, pemrayascita, dan simbol – simbol (nyasa), serta praline. Umumnya bungkak nyuh gading digunakan sebagai praline sekaligus pembersih atau penyucian pada upacara yadnya. Uniknya lagi, bungkak nyuh gading dapat dimanfaatkan sebagai usadha. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai peran bungkak nyuh gading bagi umat Hindu di Bali.

Peran bungkak nyuh pada upacara yadnya yang pertama adalah sebagai  praline. Kata praline berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti gugur atau wafat. Jadi, praline merupakan kepercayaan umat Hindu terhadap putusnya hubungan atman dengan jasmani. Bungkak nyuh gading berperan sebagai penghubung sumber dengan unsur yang telah tertanam pada sumber tersebut. Bungkak nyuh gading sebagai praline memiliki peran pada suatu upacara seperti mepandes atau upacara potong gigi. Peran bungkak nyuh gading pada upacaraini adalah untuk menempatkan sisa air liur dan serbuk gigi di dalamnya. Hal ini bertujuan agar umat Hindu yang melaksanakan upacara potong gigi dapat dengan mudah terhubung terhadap keadaan rumah atau tempat ditanamnya bungkak nyuh gading.

Di samping itu, bungkak nyuh gading pada upacara yadnya berperan sebagai pembersih. Arti dari peran pembersih yang dimaksud adalah pembersihan diri kepada unsurnya. Contohnya, ketika  melaksanakan upacara mepandes, umat Hindu yang melaksanakannya memanfaatkan bungkak nyuh gading sebagai tempat pembuangan sisa air liur dan serbuk gigi kedalam nyuh. Dengan ini, unsur - unsur dari umat Hindu yang dibuang kedalam bungkak nyuh akan langsung dibersihkan oleh air yang ada di dalam nyuh tersebut. Hal ini yang membuat umat Hindu percaya bahwa air yang terkandung di dalam bungkak nyuh gading sehingga sering disebut dengan air langit. Air ini dipercaya dapat membersihkan hal - hal negatif yang terkandung di dalam benda ataupun unsur umat Hindu yang masih terkontaminasi dengan dunia luar.

Bungkak Nyuh Gading (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)

Selain upacara mepandes, terdapat juga upacara yang mempercayai peran bungkak nyuh gading sebagai pembersih, yaitu Ngaben atau ritual masyarakat Hindu sebelum menyatu dengan Tuhan (Moksatham Atmanam). Penggunaan bungkak nyuh gading pada upacara Ngaben adalah menjad sarana pembersih hal - hal negatif pada manusia sebelum dihanyutkan ke laut atau sungai. Setelah  melakukan pembakaran, tulang yang telah dibakar akan dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian dimasukkan kedalam bungkak nyuh gading yang masih mengandung air nyuh. Sebagaimana yang sudah disampaikan, tujuan dari memasukkan tulang sisa pembakaran adalah agar unsur negatif yang masih terkandung dapat dibersihkan oleh air nyuh. Setelah melakukan pembersihan, tulang tersebut akan dihanyutkan ke laut atau sungai. Mekanisme penghanyutan ini merupakan simbolis pemulihan unsur air dan bersatunya kembali sang jiwa dengan Tuhan.

Tidak hanya berperan besar dalam upacara yadnya, bungkak nyuh gading mempunyai banyak khasiat sehingga berfungsi sebagai usadha. Pengertian usadha sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional Bali yang turun temurun dan menjadi kearifan lokal. Bungkak nyuh gading diakui sebagai salah satu pengobatan alternatif, baik secara sekala (nyata) dan niskala (tidak nyata). Secara nyata, bungkak nyuh gading dipercaya memiliki kaya manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain: kaya akan vitamin C sehingga dapat menjaga tubuh dari penyakit menular, mencegah keroposnya tulang, melancarkan sistem pencernaan, menyehatkan jantung dan ginjal, dan menguatkan gigi. Selain membantu pencegahan  dan pengobatan tubuh, bungkak nyuh gading juga dapat menjaga kesehatan dan mencerahkan kulit, serta menyehatkan rambut. Sedangkan secara tidak nyatanya kurang lebih sama dengan perannya sebagai pembersih.

Jika dikaitkan kegunaan bungkak nyuh gading pada upacara yadnya dan usadha, maka dapat ditarik garis besar dari bungkak nyuh gading ini, yakni berperan serbaguna bagi umat Hindu di Bali. Bungkak nyuh gading dapat menjadi suatu simbolis kesucian secara keagamaan. Tetapi, tidak luput dari perannya sebagai obat tradisional bagi umat Hindu di Bali. Secara tidak langsung, peran bungkak nyuh gading pada upacara yadnya juga memiliki hubungan antara satu sama lain. Pada intinya, peran bungkak nyuh gading adalah sebagai simbol ataupun sarana pembersihan dan pemulihan. Dengan mengetahui banyaknya khasiat dari bungkak nyuh gading ini, tidak heran jika umat Hindu sangat memanfaatkan buah kelapa muda berwarna kuning - oranye ini.