Desa Kamasan: Pusat Kreativitas Seni Lukis dan Keterampilan Kerajinan Tradisional
Bali, pulau dewata Indonesia, dikenal di seluruh dunia sebagai surga pariwisata dengan pantainya yang memukau, budaya yang kaya, dan keindahan alamnya yang tak tertandingi. Namun, di antara gemerlapnya destinasi wisata populer, terdapat sebuah desa kecil yang menyimpan kekayaan budaya yang tak kalah mengagumkan, yakni Desa Kamasan. Terletak di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Di sini, seni lukis Kamasan, pertunjukan wayang, dan uang kepeng menjadi jendela ke dalam kekayaan budaya yang memikat.
Desa Kamasan (Sumber: Koleksi Redaksi)
Ketika berbicara tentang seni dan budaya Bali, seni lukis Kamasan adalah salah satu harta karun yang patut dicermati. Seni ini telah ada selama berabad-abad dan memiliki akar yang dalam dalam budaya Bali. Lukisan Kamasan biasanya digunakan untuk menghias lontar, manuskrip kuno yang terbuat dari daun lontar, yang berisi kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata. Selain itu, juga digunakan untuk menghias kanvas dan kain yang digunakan dalam upacara keagamaan dan budaya.
Seni lukis Kamasan memiliki ciri khasnya sendiri yang membedakannya dari seni lukis lainnya. Motif-motif yang digunakan adalah cerminan dari mitologi Hindu, yang merupakan agama utama di Bali. Lukisan ini dikenal karena detailnya yang sangat halus, warna yang cerah, dan gaya yang menggambarkan narasi yang kuat. Setiap detail dalam lukisan memiliki makna mendalam, dan seniman Kamasan mempertahankan tradisi ini dengan penuh dedikasi.
Lukisan Wayang (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)
Desa Kamasan juga terkenal dengan pertunjukan wayang kulit yang spektakuler. Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan tradisional Bali yang memadukan seni boneka kulit dan cerita epik Hindu. Pertunjukan ini dilakukan di bawah cahaya lilin dengan pengrawit (pemain musik) dan dalang (pemain boneka) yang memimpin cerita. Boneka kulit yang dipahat dengan teliti digunakan untuk menghidupkan cerita-cerita pahlawan dan dewa dalam pertunjukan yang memukau.
Di Desa Kamasan, pengrajin lokal membuat boneka kulit dengan detail yang sangat halus. Mereka menggunakan teknik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, memastikan bahwa setiap boneka memiliki karakter yang unik. Pertunjukan wayang kulit adalah pengalaman budaya yang tak terlupakan. Wisatawan dapat merasakan keajaiban cerita epik Bali dan mendapatkan wawasan tentang kepercayaan dan filosofi Hindu-Bali.
Selain itu, di tengah gemerlapnya seni wayang, warisan budaya, dan keindahan alam yang mempesona di Desa Kamasan, terdapat sebuah unsur khas yang mencuri perhatian, yaitu uang kepeng. Uang kepeng adalah bentuk mata uang lokal yang unik, yang memiliki peran penting dalam kehidupan dan sejarah desa ini. Uang kepeng memiliki bentuk yang khas, dengan lubang di tengahnya, sehingga dapat diikat menjadi rantai. Ini bukan hanya alat tukar, tetapi juga memiliki nilai simbolis dalam budaya Bali
Industri Uang Kepeng (Sumber Foto : Koleksi Redaksi)
Uang kepeng sering digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan adat, seperti pemujaan di pura atau dalam acara pernikahan. Masyarakat Bali percaya bahwa uang kepeng membawa keberuntungan dan memiliki kekuatan spiritual yang melindungi. Kepeng juga sering digunakan sebagai hiasan dalam seni tradisional Bali, menambahkan sentuhan autentik dalam karya seni seperti seni ukir kayu atau lukisan Kamasan.
Desa Kamasan yang menyimpan banyak kekayaan budaya ini, didukung oleh pemerintah dengan cara dijadikan sebagai Desa Wisata Kamasan. Selain itu, potensi desa juga didukung bai dari segi fasilitas dan sumber daya manusia nya. Seperti, diadakan kegiatan Masyarakat untuk menggeluti lukisan gaya kamasan serta tempat penginapan atau rumah penginapan yang dimiliki oleh Masyarakat desa ini ditata dan diatur sesuai dengan standar penginapan, yaitu dengan dilengkapi ruang pendingin (AC).
Selain itu, Kementrian Bada Usaha Milik Negara (BUMN) juga membangun Rumah Kreatif untuk Desa Kamasan ini dengan tujuan supaya Masyarakat setempat dapat memamerkan berbagai jenis produk UMKM yang mereka miliki. Tidak hanya berfungsi untuk memamerkan produk UMKM, Rumah Kreatif ini juga digunakan untuk mengadakan bimbingan dan pelatihan kepada Masyarakat setempat mengenai UMKM yang sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut. Sehingga, Masyarakat setempat dapat memiliki kemampuan dan kesempatan untuk memasarkan produk-produk UMKM ke pasar global tanpa batas dan mendorong tumbuhnya perekonomian melalui sektor UMKM yang seiring dengan tumbuhnya pemanfaatan ICT atau pemanfaatan terhadap teknologi untuk berkomunikasi, menciptakan, mengelola serta mendistribusikan informasi.
Tidak hanya kekayaan budayanya yang mengagumkan, Desa Kamasan juga dikenal dengan keramahan penduduknya. Masyarakat desa ini bangga dengan warisan budaya mereka dan dengan tulus menyambut pengunjung yang ingin memahami kebudayaan Bali yang otentik. Mereka senang berbagi cerita, menjelaskan makna dan nilai-nilai di balik seni mereka, dan bahkan sering mengundang pengunjung untuk berpartisipasi dalam acara-acara keagamaan dan budaya.
Desa Kamasan juga menawarkan pemandangan alam yang mempesona. Di sekitarnya, banyak ditemukan sawah hijau yang terasering, perkebunan, dan lanskap pedesaan Bali yang menenangkan. Pemandangan ini menambah pesona dan keindahan desa, serta memberikan kesempatan untuk berjalan-jalan santai dan menikmati alam sekitar.
Desa ini adalah tempat di mana Anda bisa merasakan Bali yang sebenarnya, di luar keramaian destinasi wisata utama. Kehidupan sehari-hari penduduk desa yang santai dan keguyuban mereka dalam menjaga tradisi-tradisi lama menambah pesona dan autentisitas Desa Kamasan sebagai destinasi budaya yang unik.