Krishna Darshan, Awatara Sang Penuntun Perjalanan Spiritual
Raja Nabhaga dari dinasti Ikshvaku mengadakan yadnya untuk Dewa Siwa. Tak lama setelahnya, Krishna Darshan yang merupakan awatara Dewa Siwa mengklaim kekayaan yadnya, tetapi Nabhaga menyatakan itu milik Dewa Rudra. Dewa Rudra menghargai kejujuran Nabhaga dan memberinya pengetahuan para Brahma. Nabhaga menjadi teladan iman dan rahmat dari para Dewa.

Nabhaga adalah seorang raja saleh dari dinasti Ikshvaku, yang dikenal karena komitmennya yang kuat terhadap pemujaan leluhurnya dan pemerintahan yang adil. Keturunan Nabhaga terkenal dengan keadilan dan kesalehan mereka, dan Nabhaga melanjutkan tradisi ini dengan tekun. Di antara keturunannya, ada Shraddhadev, seorang raja yang sangat mencintai Dewa Siwa, yang juga menjadi ciri khas pemerintahannya.
Suatu hari, Raja Nabhaga memutuskan untuk mengadakan yadnya besar sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Siwa, yang merupakan dewa yang sangat dihormati oleh leluhurnya. Nabhaga melihat yadnya ini sebagai kesempatan untuk mengungkapkan pengabdian dan hormatnya kepada Dewa Siwa, yang merupakan simbol utama keyakinan keluarganya.
Saat yadnya berlangsung, Dewa Siwa muncul dengan kemegahan Ilahi-Nya. Cahaya yang memancar dari kehadiran Dewa Siwa mengubah suasana menjadi rajutan cahaya Ilahi. Nabhaga, terpesona oleh pemandangan dewa yang dihormatinya, membungkuk dengan penuh rasa hormat dan merasakan ikatan spiritual yang mendalam.
Melihat kedalaman pengabdian Nabhaga, Dewa Siwa memutuskan untuk memberkati raja tersebut dengan satu permohonan. Siwa menatap Nabhaga dengan lembut dan berkata, "Wahai Nabhaga, pengabdianmu murni dan niatmu tulus. Minta satu permohonan, dan aku akan mengabulkannya."
Dengan kerendahan hati, Nabhaga memohon agar dia selamanya dapat terlibat dalam pengabdian kepada Dewa Siwa dan selalu dianggap layak untuk melayani-Nya. Siwa tersenyum dan menyetujui permohonan tersebut, menjanjikan bahwa Nabhaga akan selamanya menjadi pemuja-Nya dan kehadiran-Nya akan selalu bersamanya.
Nabhaga melanjutkan yadnya dengan penuh dedikasi, merasakan tingkat kesadaran spiritual yang tinggi dan ikatan yang tak tertandingi dengan Dewa Siwa. Setelah yadnya selesai, ia mendekati para Brahmana dari Gotra Angiras untuk memperbaiki kesalahan dalam penawaran Vaishvadev. Brahmana merasa puas dengan pengabdian Nabhaga dan menyerahkan kekayaan yadnya yang tersisa kepadanya.
Namun, saat Nabhaga mulai mengumpulkan kekayaan, sosok misterius bernama Krishna Darshan muncul dari utara. Sosok ini, yang mengenakan jubah gelap dan memiliki aura penuh otoritas, mengklaim bahwa semua kekayaan yang tersisa adalah miliknya. Nabhaga, meski terkejut, merespons dengan kerendahan hati, mengatakan bahwa kekayaan itu dipercayakan kepadanya oleh para orang suci.
Krishna Darshan menyarankan Nabhaga untuk berkonsultasi dengan ayahnya tentang klaim tersebut. Nabhaga mengikuti saran ini dan ayahnya, yang bijaksana, mengingatkan bahwa sesuai keputusan para orang suci pada yadnya Dakshprajapati, kekayaan yadnya adalah milik Dewa Rudra. Mengetahui kebenaran ini, Nabhaga kembali ke Krishna Darshan dan menyatakan bahwa semua kekayaan yang tersisa adalah milik Dewa Rudra.
Dewa Rudra, terkesan dengan integritas dan ketaatan Nabhaga, memuji tindakannya dan memberikan pengetahuan tentang elemen Brahma abadi. Dewa Rudra juga menawarkan bagian dari kekayaan yadnya sebagai tambahan berkat. Dengan kebijaksanaan Brahmagyan yang baru diperoleh, Nabhaga melanjutkan pemujaannya dan mencapai pengetahuan tertinggi tentang Brahma. Perjalanannya yang ditandai dengan pengabdian dan keadilan berakhir dengan kesatuan abadi dengan Yang Ilahi, sebagai contoh kekuatan kepercayaan dan rahmat para dewa.