Legenda Dang Hyang Niratha: Sang Penyelamat Pulau Serangan
Alkisah, seorang pendeta bernama Dang Hyang Niratha, yang dikenal sebagai tokoh penyebar agama Hindu di Pulau Serangan, Bali, memainkan peran penting dalam memperkuat kepercayaan Hindu di wilayah tersebut. Dalam perjalanannya pada abad ke-16, beliau membangun banyak pura dan memberikan ajaran-ajaran spiritual kepada masyarakat setempat. Keberadaan pura di pulau ini menjadi saksi atas dedikasinya terhadap penyebaran agama dan budaya Hindu.
Pada zaman dahulu Dang Hyang Niratha adalah seorang pendeta suci yang berasal dari Jawa dan dikenal sebagai salah satu penyebar agama Hindu di Bali. Ia datang ke Bali dengan misi menyebarkan ajaran dharma dan memperkuat spiritualitas masyarakat setempat. Tujuan utama Dang Hyang Niratha adalah menyebarkan ajaran agama Hindu serta mengajarkan tata cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai dharma. Beliau melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Bali untuk menyebarkan ajarannya.
Dang Hyang Niratha Melakukan Perjalanan ke Wilayah Selatan Bali (Sumber : Koleksi Pribadi)
Pada suatu waktu, Dang Hyang Niratha melakukan perjalanan ke wilayah selatan Bali. Di sini, ia tiba di sebuah kawasan yang kini dikenal sebagai Pulau Serangan, yang pada saat itu masih menyatu dengan daratan utama Bali. Saat Dang Hyang Niratha tiba, kawasan tersebut sedang mengalami berbagai kesulitan. Masyarakat sekitar banyak yang jatuh sakit, dan daerah itu dianggap sebagai tempat yang penuh dengan energi negatif dan kurang spiritual. Sebagai seorang pendeta suci, Dang Hyang Niratha merasakan adanya ketidakseimbangan energi di tempat itu. Ia menyadari bahwa daerah ini membutuhkan penyucian spiritual untuk menghilangkan pengaruh negatif yang membuat banyak orang jatuh sakit.
Dang Hyang Niratha Melakukan Permohonan Kepada Dewa (Sumber : Koleksi Pribadi)
Dang Hyang Niratha memutuskan untuk melakukan tapa atau meditasi di tempat tersebut. Ia berharap dapat menyucikan dan menyeimbangkan energi spiritual di daerah itu melalui kekuatan batinnya. Selama bertapa, Dang Hyang Niratha memusatkan pikirannya kepada Dewa dan memohon agar tempat tersebut disucikan. Meditasinya dilakukan dengan khusyuk dan memakan waktu yang cukup lama. Dalam meditasinya, Dang Hyang Niratha memohon kepada Dewa agar tempat tersebut diubah menjadi pulau yang terpisah dari daratan Bali. Tujuannya adalah untuk menjadikan tempat ini lebih suci dan terhindar dari pengaruh energi buruk. Permohonan Dang Hyang Niratha kepada Dewa dikabulkan. Terjadi peristiwa alam yang luar biasa di mana daratan yang sebelumnya menyatu dengan Bali mulai terpisah dan membentuk sebuah pulau yang terisolasi dari daratan utama. Pulau ini kemudian dikenal sebagai Pulau Serangan.
Masyarakat Pulau Serangan Setelah Terhindar Dari Energi Negatif (Sumber : Koleksi Pribadi)
Setelah pulau terbentuk, energi negatif di wilayah tersebut berangsur hilang. Masyarakat yang sebelumnya sakit mulai pulih, dan kawasan tersebut menjadi tempat yang dianggap suci oleh penduduk setempat. Pulau Serangan kemudian dikenal sebagai tempat suci, berkat penyucian spiritual yang dilakukan oleh Dang Hyang Niratha. Masyarakat Bali mulai menghormati pulau ini sebagai tempat yang memiliki energi positif dan penuh berkah. Masyarakat Bali sangat menghormati Dang Hyang Niratha karena peran pentingnya dalam menyebarkan agama Hindu dan menyucikan Pulau Serangan. Beliau dianggap sebagai salah satu pendeta suci yang paling berpengaruh dalam sejarah spiritual Bali.
Pura yang didirikan Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Dang Hyang Niratha (Sumber : Koleksi Pribadi)
Sebagai bentuk penghormatan, di Pulau Serangan kemudian didirikan pura untuk memuliakan Dang Hyang Niratha dan menjaga kesucian spiritual pulau tersebut. Pura-pura ini menjadi tempat ziarah dan peribadatan bagi umat Hindu di Bali. Pulau Serangan kini menjadi bagian penting dari tradisi spiritual dan budaya Bali. Banyak ritual dan upacara keagamaan dilakukan di sana, dan tempat ini dianggap sebagai salah satu pusat spiritualitas penting di Bali.