Vrishaba Awatara: Lembu Jelmaan Siwa Sang Penyelamat Alam Semesta

Putra-putra Dewa Wisnu yang jahat menebar kekacauan di seluruh alam semesta, hingga para dewa meminta bantuan Dewa Siwa. Dengan kekuatan megahnya dalam wujud Vrishabha, Siwa turun untuk menegakkan keadilan, mengalahkan kekuatan jahat dan memulihkan keseimbangan alam semesta.

Nov 15, 2025 - 14:00
Nov 20, 2024 - 18:23
Vrishaba Awatara: Lembu Jelmaan Siwa Sang Penyelamat Alam Semesta
Vrishaba Awatara (Sumber : Koleksi Pribadi)
Vrishaba Awatara: Lembu Jelmaan Siwa Sang Penyelamat Alam Semesta

Selama tinggal di Patala Loka, Dewa Wisnu memiliki beberapa anak laki-laki. Putra-putra Dewa Wisnu memiliki keberanian dan kekuatan yang hebat. Namun, putra-putranya tidak mewarisi kebijaksanaan dan belas kasih ayah mereka. Sebaliknya, mereka menjadi makhluk jahat dan kejam yang menyebabkan kekacauan

Putra-putra Wisnu (Sumber : Koleksi Pribadi)

Karena sifat putra-putra Dewa Wisnu tersebut jahat dan kejam, semakin lama, kekacauan yang mereka  perbuat semakin parah. Perbuatan mereka juga menyebabkan kekacauan ke seluruh alam Tri Loka. Para Dewa dan orang bijaksana juga terkena dampak dari perbuatan mereka. Alhasil, para Dewa dan orang bijak berunding dan memutuskan untuk mengadakan pertemuan guna mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Mereka memutuskan untuk meminta bantuan Dewa Siwa, yang dikenal karena kemampuannya untuk memulihkan keseimbangan alam semesta.

Setelah berunding, Dewa Siwa didatangi oleh para Dewa untuk dimintai tolong membuat jera putra-putra Dewa Wisnu tersebut. Dewa Siwa menyadari betapa kacaunya Tri Loka akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh putra-putra Wisnu yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya, Dewa Siwa memutuskan untuk turun ke Patala Loka dalam bentuk Vrishabha, seekor lembu raksasa.

Siwa menjelma menjadi Vrishaba (Sumber : Koleksi Pribadi)

Dalam bentuk Vrishabha, Dewa Siwa memasuki Patala Loka. Dari penampilan dan kekuatan-Nya dalam wujud Vrishaba yang megah menandakan bahwa Dewa Siwa datang untuk menegakkan keadilan. Setibanya di sana, Vrishabha segera menghadapi putra-putra Dewa Wisnu yang terkenal kejam tersebut.

Anak-anak Dewa Wisnu mempunyai kekuatan dan keberanian yang besar. Namun, mereka meremehkan Dewa Siwa dalam wujud Vrishabha. Mereka mengira bahwa wujud Vrishaba tersebut hanyalah seekor lembu. Namun, Siwa dalam wujud Vrishabha bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh. Dengan raungan yang mengguncang seluruh Patala Loka, Vrishabha memulai serangannya. Dengan kesaktiannya, tidak sulit bagi Dewa Siwa untuk melawan putra-putra Dewa Wisnu. Serangan Vrishabha sangat cepat dan tepat. Tanduk-tanduknya yang bercahaya menembus tubuh putra-putra Dewa Wisnu satu per satu. Suasana menjadi mencekam dan penuh dengan kebingungan seiring kesaktian Dewa Siwa berhasil mengalahkan putra-putra Dewa Wisnu. Satu demi satu putra Dewa Wisnu tewas di tangan Dewa Siwa.

Melihat satu demi satu putranya dikalahkan, Dewa Wisnu tidak tinggal diam. Dewa Wisnu sendiri muncul dari tempat persembunyiannya. Dengan ekspresi marah dan suasana hati yang geram, Dewa Wisnu siap untuk menghadapi Sang Vrishabha. Dewa Wisnu mempersiapkan berbagai senjatanya, seperti gada, busur, dan Sudarshan Chakra.

Pertarungan Wisnu melawan Vrishaba Awatara (Sumber : Koleksi Pribadi)

Dewa Wisnu mulai menyerang Vrishabha dengan semua senjata yang telah disiapkannya, mulai dari gada, panah, hingga Chakra. Gada yang dapat menghancurkan gunung, busur yang meluncurkan anak panah yang cepat dan kuat, serta Sudarshan Chakra yang terbang dengan presisi tinggi. Namun, tak satupun serangan dari Dewa Wisnu yang dapat melukai Vrishabha. 

Setelah melalui pertarungan yang panjang, akhirnya Wisnu mulai menyadari bahwa lawannya bukanlah makhluk biasa melainkan Dewa Siwa sendiri. Kesadaran ini membuat Dewa Wisnu merasa rendah hati. Ia menghentikan serangannya dan berlutut di hadapan Vrishabha, menunjukkan penyesalan dan memberi penghormatan yang besar kepada Dewa Siwa. Dewa Siwa, dengan penuh belas kasih, menjelaskan bahwa tujuannya bukan untuk menghancurkan Wisnu tetapi untuk memulihkan keseimbangan. Dewa Siwa meminta Dewa Wisnu untuk kembali ke Vishnuloka dan menunaikan tanggung jawabnya. Dewa Wisnu menyadari kesalahannya dan menyetujui permintaan Dewa Siwa.

Sebagai simbol, Siwa meminta Wisnu untuk meninggalkan Sudarshan Chakranya di Patala Loka. Chakra ini akan menjadi pengingat akan keseimbangan alam semesta dan akibat dari kelalaian. Dewa Wisnu setuju dan meninggalkan Chakra Sudarshan miliknya di Patala Loka sebagai tanda dari pelajaran yang dipelajari.

Siwa memberikan Sudarshan Chakra baru kepada Wisnu (Sumber : Koleksi Pribadi)

Sebagai gantinya, Siwa memberikan Wisnu Sudarshan Chakra yang baru, lebih bercahaya dan kuat dari sebelumnya. Chakra baru ini melambangkan awal yang baru dan kembalinya tanggung jawab Dewa Wisnu. Dengan Chakra baru di tangannya, Dewa Wisnu kembali ke kediamannya di Vishnuloka, dengan tujuan yang diperbaharui dan komitmen untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Keseimbangan alam semesta dipulihkan, dan para dewa melanjutkan peran mereka dengan semangat yang baru.

Files