Lidah Buaya: Tanaman Obat Banyak Manfaat

Usada Taru Pramana adalah sistem pengobatan tradisional Bali yang menggunakan beragam tumbuhan, termasuk Lidah Buaya (Aloe Vera) yang digunakan tidak hanya untuk perawatan luka luar seperti luka bakar dan iritasi kulit, tetapi juga untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, mendukung sistem kekebalan tubuh, serta membantu detoksifikasi tubuh secara alami.

Mar 4, 2025 - 06:00
Mar 4, 2025 - 05:37
Lidah Buaya: Tanaman Obat Banyak Manfaat
Tanaman Lidah Buaya (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pengobatan tradisional memiliki peran yang signifikan dalam praktik kesehatan. Salah satu sistem pengobatan tradisional yaitu Usadha, yang mengintegrasikan ilmu tentang tanaman obat dengan ritual spiritual untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Lontar Usadha Bali adalah kumpulan manuskrip tradisional yang berisi pengetahuan tentang sistem pengobatan tradisional Bali. Manuskrip ini memuat panduan mengenai diagnosis, pengobatan, penggunaan tanaman obat, mantra, serta ritual yang berkaitan dengan kesehatan. Lontar Usadha mencerminkan perpaduan antara ilmu pengetahuan herbal, praktik medis tradisional, dan spiritualitas.

Usadha Taru Pramana adalah salah satu bagian dari Lontar Usadha yang secara khusus membahas pengetahuan tentang tanaman obat dan khasiatnya dalam pengobatan tradisional Bali. Berasal dari kata Taru yang berarti "Pohon" atau "Tumbuhan" dan Pramana yang berarti "Kebenaran", sehingga Usadha Taru Pramana berarti ilmu pengobatan yang berlandaskan pada kekuatan dan manfaat tanaman.

Lidah Buaya (Sumber: Koleksi Pribadi)

Dalam Usadha Taru Pramana, lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan pengobatan. Tanaman ini dianggap memiliki sifat penyembuhan yang bermanfaat untuk berbagai kondisi, baik untuk perawatan luar maupun dalam tubuh.

Menurut Lontar Usadha, lidah buaya digunakan untuk mengatasi masalah kulit, seperti luka, pembengkakan, iritasi, bahkan jerawat. Gel dari daun lidah buaya sering dipakai untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan. Selain itu, lidah buaya juga dipercaya memiliki manfaat sebagai pembersih darah, membantu pencernaan, serta memperbaiki kesehatan rambut dan kulit kepala. Penggunaan lidah buaya dalam pengobatan tradisional Bali juga melibatkan ritual atau doa sebagai bagian dari proses penyembuhan, yang menggabungkan aspek fisik dan spiritual.

Alat dan Bahan untuk Mengambil Gel Lidah Buaya (Sumber: Koleksi Pribadi)

Langkah-Langkah Pengolahan dan Pemakaian Lidah Buaya untuk Pengobatan Luar

1. Pemilihan Daun Lidah Buaya

Pilih daun lidah buaya yang segar, tebal, dan berwarna hijau tua. Pastikan daun tidak memiliki luka atau tanda kerusakan.

2. Pembersihan Daun dan Pengeringan

Cuci daun lidah buaya di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan debu. Pastikan seluruh permukaan daun bersih. Setelah dicuci, keringkan daun dengan handuk bersih untuk menghilangkan sisa air.

3. Pengupasan Kulit

Letakkan daun di atas permukaan datar dan gunakan pisau bersih untuk mengupas kulit luarnya secara perlahan hingga terlihat gel bening di dalamnya.

Gel Lidah Buaya (Sumber: Koleksi Pribadi)

4. Pengambilan Gel

Ambil gel bening menggunakan sendok atau pisau, pastikan tidak ada bagian kulit atau getah kuning (aloin) yang terbawa karena dapat menyebabkan iritasi.

5. Penggunaan Gel

Oleskan gel lidah buaya langsung pada area kulit yang membutuhkan, seperti luka, iritasi, luka bakar ringan, atau kulit yang meradang. Pijat lembut agar gel meresap ke dalam kulit. Biarkan gel lidah buaya menempel pada kulit selama 20–30 menit hingga meresap sepenuhnya. Jika perlu, balut area yang diolesi gel dengan kain bersih untuk melindungi dari kotoran. Setelah gel meresap, bilas area yang diobati dengan air hangat jika diperlukan, lalu keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih. Ulangi 2–3 kali sehari untuk hasil yang optimal, terutama jika digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka atau mengurangi peradangan. Simpan sisa gel dalam wadah tertutup bersih dan letakkan di lemari pendingin. Gel lidah buaya yang disimpan dengan baik dapat digunakan selama 2–3 hari.

Meskipun lidah buaya memiliki banyak manfaat, penggunaan lidah buaya juga perlu dilakukan dengan hati-hati. Beberapa efek samping yang mungkin muncul, terutama jika tidak diolah dengan benar, termasuk iritasi kulit, alergi, atau rasa terbakar pada kulit sensitif. Selain itu, getah kuning (aloin) yang terdapat di bagian luar daun dapat menyebabkan iritasi jika tidak dibersihkan dengan sempurna. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memastikan pengolahan yang tepat dan konsultasi dengan ahli pengobatan tradisional sebelum menggunakannya, agar manfaat maksimal dapat diperoleh tanpa risiko yang merugikan. 

Secara keseluruhan, lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu tanaman yang memiliki tempat penting dalam pengobatan tradisional Bali, khususnya dalam Usadha Taru Pramana. Keampuhannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari luka luar hingga peradangan, menjadikannya sebagai salah satu herbal yang dihormati dan dipercaya oleh masyarakat Bali. Penggunaannya yang dipadukan dengan ritual dan doa mencerminkan keyakinan bahwa penyembuhan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga keseimbangan antara skala dan niskala.