Melati Putih: Kunci Kesehatan dan Ketenangan Jiwa dalam Pengobatan Tradisional Bali
Melati putih (Jasminum sambac) sebagai salah satu tanaman penting dalam pengobatan tradisional Bali yang berakar dari Lontar Usada Taru Pramana. Melati putih dikenal memiliki sifat sejuk dan digunakan untuk mengobati inflamasi serta jerawat. Di sisi lain, tanaman ini dipercaya mampu menenangkan jiwa dan meredakan stres.
Filosofi Penggunaan Melati Putih dalam Pengobatan Tradisional Bali
Melati putih (Jasminum sambac) merupakan salah satu bagian yang penting dalam pengobatan tradisional Bali yang berakar dari Lontar Usada Taru Pramana. Dalam lontar ini, melati putih disebut sebagai tanaman “tis” yang memiliki sifat sejuk, sehingga sangat cocok dalam mengobati kondisi inflamasi atau jerawat. Lontar ini merupakan warisan budaya Bali yang berisi berbagai informasi mengenai tanaman herbal dan khasiatnya, termasuk melati putih, yang telah digunakan oleh masyarakat Hindu Bali selama bertahun-tahun.
Menurut filosofi pengobatan tradisional Bali, melati putih dianggap sebagai tanaman yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga dipercaya dapat menenangkan jiwa. Sifat “sejuk” dari tanaman ini dipercaya bisa meredakan panas tubuh dan membantu menenangkan pikiran yang stres.
Metode Pengolahan dan Penggunaan Melati Putih dalam Pengobatan Tradisional
Melati putih dapat digunakan dalam pengobatan tradisional Bali karena khasiatnya yang menenangkan serta kemampuannya untuk menjaga kesehatan fisik. Salah satu cara pengolahan yang umum dilakukan adalah dengan menjadikannya boreh, yaitu lulur tradisional yang dalam hal ini dibuat dari campuran daun melati putih dengan rempah-rempah seperti kunyit, kayu cendana, kulit kayu manis, dan lain-lain.
Bahan-bahan Boreh Melati Putih (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Langkah-langkah dalam Pembuatan Boreh Melati Putih
1. Siapkan bahan-bahan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, yakni:
a. Daun melati putih secukupnya,
b. Bahan-bahan pendukung lain, seperti:
- 1-2 sdm beras,
- Sepotong kecil kulit kayu manis,
- Sepotong kecil kayu cendana,
- 1-2 ruas rimpang lempuyang,
- 1-2 ruas rimpang kunyit,
- Sepotong kecil buah pala,
- Sejumput garam,
- Sedikit air.
Tumbuk Bahan-bahan yang Sudah Tercampur (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
2. Tumbuk bahan-bahan
Setelah semua bahan siap, bahan-bahan tersebut harus ditumbuk atau dihaluskan. Semua bahan bisa ditumbuk secara bersama hingga halus, atau bisa dengan menghaluskan daun melati terlebih dahulu, lalu menambahkan satu bahan pendukung dan ditumbuk, kemudian dilanjutkan sampai semua bahan telah dihaluskan.
Tambahkan Sedikit Air ke Lesung (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
3. Tambahkan air
Jika campuran bahan terlalu kering, tambahkan sedikit air untuk membuat teksturnya lebih lembut. Aduk kembali hingga memiliki tekstur yang halus dan mudah diaplikasikan ke kulit.
Boreh Melati Putih yang Sudah Siap Digunakan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Setelah campuran boreh melati putih ini siap, boreh bisa langsung digunakan ke bagian tubuh yang diinginkan, terutama di bagian yang mengalami ketegangan otot ataupun kulit yang rentan terhadap jerawat. Boreh melati putih memiliki beragam manfaat, seperti meredakan jerawat karena mengandung flavonoid dan tanin beserta kandungan dari bahan-bahan lainnya. Kemudian dapat merelaksasi dan mengurangi ketegangan otot dikarenakan efek penghangat yang didapatkan dari kayu cendana dan rimpang lempuyang.
Ritual dan Spiritualitas yang Terkait dengan Melati Putih
Melati putih juga memiliki kedudukan yang cukup istimewa dalam upacara keagamaan di Bali. Bunga yang sederhana namun penuh makna ini kerap disebut dengan bunga suci. Dalam upacara keagamaan di Bali, melati putih memiliki beberapa kegunaan seperti dipercaya dapat menyingkirkan energi negatif, pengantar rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan aroma harumnya yang dipercaya dapat menenangkan pikiran, dan menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan sesajen.