Pancoran Solas Blayu: Menyelami Keunikan Spiritual Bali yang Tersembunyi

Menyelami Keunikan Spiritual Bali yang Tersembunyi". Temukan pesona spiritual dan alam yang masih tersembunyi di Bali di Pancoran Solas. Baca lebih lanjut tentang makna melukat, sejarah tersembunyi, dan tantangan akses ke tempat ini. Jaga keindahan alam Bali dan ikuti petualangan spiritual di Pancoran Solas.

Nov 12, 2023 - 06:06
Nov 12, 2023 - 08:15
Pancoran Solas Blayu: Menyelami Keunikan Spiritual Bali yang Tersembunyi
Pancoran Solas Blayu (Sumber foto: Koleksi Redaksi)

Bali, pulau dewata yang kaya akan tradisi dan budaya, terus menggoda para wisatawan dengan pesonanya yang tak terlupakan. Salah satu aspek unik dari kehidupan Bali adalah tradisi melukat, sebuah ritual pembersihan diri dari segala hal negatif. Dikenal juga dengan istilah "ruwatan," melukat sering kali diadakan di sumber air yang dianggap suci. Beberapa lokasi melukat yang terkenal di Bali meliputi Tirta Empul di Tampak Siring, Sebatu di Gianyar, dan Tirta Sudamala di Bangli. Meski demikian, ada sebuah tempat melukat yang belum banyak dikenal oleh wisatawan, yaitu Pancoran Solas di Kabupaten Tabanan.

Pancoran Solas terletak di wilayah administratif Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Meskipun memiliki keindahan alam dan makna spiritual yang mendalam, Pancoran Solas belum mendapatkan sorotan yang pantas dari wisatawan. Bagi mereka yang baru pertama kali datang, mencari lokasi ini bisa menjadi tantangan karena belum ada penunjuk arah yang jelas.

Pancoran Solas Blayu (Sumber foto: Koleksi Redaksi)

Untuk mencapai Pancoran Solas, pengunjung dapat memulai perjalanan dari pasar Belayu. Dari pasar tersebut, arahkan langkah ke utara melalui jalan Wisnu. Setelah sekitar 1,5 kilometer, Anda akan melihat sebuah bengkel las kecil di sebelah kanan jalan. Di sebelah utara bengkel las tersebut, ada sebuah jalan setapak kecil yang berbelok ke arah timur. Jalan ini bisa dilalui oleh mobil, tetapi lebih baik jika Anda memarkir kendaraan roda empat Anda di pinggir jalan utama karena tidak ada tempat parkir di lokasi tersebut.

Kemudian, Anda akan berjalan kaki sekitar 400 meter melalui jalan setapak tersebut. Di ujung jalan, Anda akan menemukan tangga yang turun menuju sungai. Namun, sebelum sampai ke tangga tersebut, Anda akan melihat sebuah jalan tanah kecil yang berbelok ke utara. Jalan tanah inilah yang harus Anda ikuti dengan berjalan kaki sekitar 250 meter. Di ujung jalan tanah tersebut, Anda akan menemukan sebuah gubuk beratapkan asbes, dan di sebelah utara gubuk tersebut, jalan akan berbelok ke kanan menuju sungai. Di seberang sungai inilah Anda akan menemukan Pancoran Solas yang terletak dengan indahnya.

Sungai yang harus Anda seberangi sangat jernih, sehingga Anda dapat melihat kedalaman air dengan jelas. Namun, ingatlah untuk tetap berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan ini. Ketika Anda sampai di Pancoran Solas, Anda akan merasakan ketenangan dan keindahan alam yang memukau. Tempat ini masih sangat alami, dengan air yang begitu jernih dan sejuk. Pancoran Solas dikenal karena memiliki 11 pancuran dengan ketinggian yang bervariasi. Di area ini juga terdapat beberapa arca yang mewakili Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang memberikan nuansa spiritual yang mendalam.

Jalan Menuju Pancoran Solas Blayu (Sumber foto: Koleksi Redaksi)

Pancoran Solas memiliki atmosfer yang tenang dan sunyi karena belum begitu banyak diketahui oleh masyarakat luas. Bahkan pada saat hari suci pun, tempat ini tidak terlalu ramai. Sebagai tempat yang disucikan, pengunjung diharapkan untuk menjaga kesucian pikiran, perkataan, dan perbuatan mereka saat berada di sini.

Pancoran Solas bukan hanya tempat melukat, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai objek wisata spiritual dan ikon baru bagi Tabanan. Meskipun akses menuju Pancoran Solas mungkin sulit, para pemangku kebijakan di Desa Belayu berharap dapat mengembangkan tempat ini dengan serius, minimal dengan menambahkan penunjuk arah untuk memudahkan wisatawan dalam mencapainya.

Sejak lama, Pancoran Solas dikenal sebagai tempat yang angker karena banyak cerita tentang "wong samar" atau penghuni gaib di sekitarnya. Namun, bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin melukat dan merasakan kedamaian spiritual, tempat ini tetap menjadi tujuan yang menarik. Ketika mengunjungi Pancoran Solas, kita diingatkan untuk menghormati alam dan warisan budaya Bali. Tempat ini adalah bagian dari kekayaan alam dan budaya yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Mari kita jaga keindahan alam Bali agar tetap lestari sebagai warisan berharga bagi generasi yang akan datang.

Pancoran Solas Blayu (Sumber foto: Koleksi Redaksi)

Pancoran Solas di Desa Belayu, Bali, adalah bukti nyata akan keindahan alam dan spiritualitas yang masih tersembunyi di pulau ini. Dengan menjaga dan menghormati tempat ini, kita dapat terus merasakan keajaiban Bali yang memikat hati dan jiwa kita. Pancoran Solas adalah perpaduan harmonis antara ritual spiritual dan keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa pun yang mencari pengalaman unik di Bali.

Melukat, atau ruwatan, adalah bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat Bali. Ini adalah ritual pembersihan diri yang bertujuan untuk membersihkan tubuh dan jiwa dari energi negatif. Pancoran Solas adalah salah satu tempat melukat yang paling cocok untuk pengalaman ini.

Dalam tradisi melukat, air yang disucikan sangat penting. Pancoran Solas memiliki air yang begitu jernih dan bersih, menjadikannya tempat yang ideal untuk ritual ini. Air di tempat ini mengalir dari tebing dan dialirkan melalui 11 pancoran yang ada, menciptakan suasana yang tenang dan mendalam.

Pancoran Solas juga memiliki sejarah yang menarik yang tersembunyi di baliknya. Menurut cerita lontar Para Arya Tattwa, wilayah sekitar Pancoran Solas sudah berkembang sejak tahun 1600 Masehi. Tempat ini awalnya adalah tempat tinggal I Pacung Sakti sebelum ia pindah ke Perean untuk membangun kerajaan. Wilayah ini juga pernah digunakan sebagai kandang untuk memelihara kuda, sebuah jejak sejarah yang menarik.

Perean, yang berarti "tanah merah" dalam bahasa Bali, menjadi cikal bakal Puri Perean karena I Pacung Sakti diarahkan untuk menempati tanah merah ini. Meskipun ia sempat bertahan di sekitar Pancoran Solas, ia akhirnya pindah ke lokasi yang lebih cocok. Ini adalah salah satu contoh dari beragam legenda yang mengelilingi tempat ini dan menambahkan elemen misteri ke dalamnya.

Salah satu tantangan utama untuk mengunjungi Pancoran Solas adalah akses yang sulit. Lokasi ini terletak sekitar satu kilometer dari jalan utama, dan jalan menuju tempat ini tidak selalu dalam kondisi baik. Meskipun demikian, upaya untuk mencapai Pancoran Solas sangat sepadan dengan pengalaman spiritual dan alam yang luar biasa yang akan Anda temui di sana.

Meskipun Pancoran Solas belum begitu terkenal, ada potensi besar untuk mengembangkan tempat ini sebagai obyek wisata spiritual dan ikon baru bagi Tabanan. Anggota DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi, berharap pihak desa dapat serius mengembangkan tempat ini, termasuk menambahkan penunjuk jalan untuk memudahkan wisatawan mencapainya.

Sungai Pancoran Solas Blayu (Sumber foto: Koleksi Redaksi)

Mengingat ketenangan dan aura spiritual yang kuat di Pancoran Solas, tempat ini memiliki potensi untuk menjadi daya tarik utama bagi mereka yang mencari pengalaman spiritual yang mendalam di Bali.

Pancoran Solas memiliki aura misteri yang melingkupinya, terutama karena berada di tepi sungai yang terkenal angker. Banyak cerita tentang "wong samar" atau penghuni niskala yang berkeliaran di sekitar lokasi ini. Meskipun demikian, bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin melukat dan mencari kedamaian spiritual, Pancoran Solas tetap menjadi tujuan yang menarik. Legenda dan misteri yang mengelilingi tempat ini hanya menambahkan elemen magis ke dalam pengalaman spiritual di sini.

Selama kunjungan Anda ke Pancoran Solas, penting untuk selalu menghormati alam dan warisan budaya Bali. Tempat ini adalah bagian berharga dari kekayaan alam dan budaya Bali yang harus dijaga agar tetap lestari. Melalui upaya menjaga keindahan alam Bali, kita dapat memberikan warisan yang berharga bagi generasi yang akan datang.

Pancoran Solas di Desa Belayu, Bali, adalah bukti nyata akan keindahan alam dan spiritualitas yang masih tersembunyi di pulau ini. Dengan menjaga dan menghormati tempat ini, kita dapat terus merasakan keajaiban Bali yang memikat hati dan jiwa kita. Tempat ini adalah perpaduan harmonis antara ritual spiritual dan keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa pun yang mencari pengalaman unik di Bali. Melalui upaya pelestarian dan pengembangan, Pancoran Solas dapat menjadi destinasi unggulan yang memperkaya pengalaman wisatawan dan mendukung keberlanjutan kehidupan spiritual dan alam Bali yang begitu unik.