Pura Panca Tirta Karangasem: Lima Mata Air Suci Untuk Memohon Keturunan
Pura Panca Tirta adalah salah satu destinasi spiritual di Bali yang mulai menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Terletak di Banjar Bujaga, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pura ini memiliki keistimewaan khusus yang membuat pengunjung merasa tertarik untuk datang dan melakukan ritual penyucian diri.
Melukat adalah ritual suci dalam tradisi Hindu Bali yang bertujuan untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun rohani. Proses ini dipercaya mampu menghilangkan energi negatif, termasuk yang disebabkan oleh gangguan ilmu hitam atau pengaruh buruk lainnya. Bagi masyarakat Bali, melukat tidak hanya merupakan bagian dari tradisi keagamaan, tetapi juga sarana untuk menjaga keseimbangan hidup.
Di Pura Panca Tirta, melukat memiliki daya tarik tersendiri. Pengunjung yang datang ke pura ini biasanya memiliki permohonan khusus, seperti penyembuhan dari penyakit, penghilang energi negatif, hingga harapan untuk mendapatkan keturunan.
Mata Air Ida Bhatari Sri Rambut Sedana (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Sesuai namanya, Pura Panca Tirta memiliki lima pancuran air suci yang menjadi daya tarik utama bagi mereka yang datang untuk melukat. Kelima pancuran ini memiliki fungsi dan khasiat yang berbeda-beda. Empat pancuran digunakan untuk mandi atau membasuh tubuh, sedangkan satu pancuran khusus untuk diminum sebagai sarana penyembuhan.
Mata air utama di pura ini terhubung langsung dengan sebuah batu yang dipercaya sebagai simbol pemujaan terhadap Ida Bhatari Gangga. Selain itu, dua pancuran lainnya mengalir dari tempat pemujaan Ida Bhatari Sri Rambut Sedana, menambah kesakralan pura ini. Masyarakat setempat meyakini bahwa Ida Ratu Gede Balian Sakti memberikan kekuatan suci (pasupati) langsung pada mata air ini, sehingga airnya memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa.
Mata Air Ida Bhatari Gangga (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Melukat di Pura Panca Tirta diyakini memberikan banyak manfaat, terutama bagi mereka yang mencari solusi spiritual atas berbagai permasalahan. Berikut beberapa khasiatnya:
-
Penyembuhan Penyakit Akibat Ilmu Hitam
Melukat di pura ini dipercaya dapat membantu membersihkan tubuh dari energi negatif, terutama yang disebabkan oleh gangguan ilmu hitam. Pengunjung yang sakit biasanya dianjurkan untuk melukat beberapa kali hingga energi negatif benar-benar hilang. -
Terapi untuk Gangguan Pendengaran dan Bicara
Air suci dari pancuran di pura ini juga digunakan untuk terapi penyembuhan, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran atau bicara. -
Memohon Keturunan
Pasangan yang telah lama menikah tetapi belum dikaruniai keturunan sering datang ke Pura Panca Tirta untuk memohon berkah agar dapat memiliki anak. -
Membersihkan Lingkungan dari Energi Negatif
Air suci dari pancuran dapat digunakan untuk memerciki pekarangan rumah sebagai bentuk pembersihan dari energi negatif dan gangguan lainnya.
Untuk melukat di Pura Panca Tirta, pengunjung membawa perlengkapan sembahyang seperti pejati, canang, dupa, dan bunga. Sebelum melukat, mereka menghaturkan pejati sebagai bentuk penyampaian tujuan ritual kepada Ida Sesuhunan di pura ini.
Prosesi dimulai dengan sembahyang, dilanjutkan dengan melukat di pancuran sesuai urutan yang ditentukan. Ritual ini harus didasari dengan niat yang tulus dan keyakinan penuh terhadap kekuatan suci yang ada di Pura Panca Tirta.
Mata Air Ida Ratu Gede Balian Sakti (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)
Untuk mencapai Pura Panca Tirta, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 400-500 meter melalui jalan setapak di tengah area perkebunan dan persawahan. Lokasinya cukup terpencil, berada di pinggir aliran sungai kecil yang memberikan suasana tenang dan asri. Pura ini memiliki tata letak sederhana, tetapi kesakralannya tetap terjaga.
Pengunjung dapat mengikuti jalur dari Kota Klungkung menuju arah Besakih, kemudian menuju Desa Nongan hingga tiba di Banjar Bujaga. Dari sana, akses ke pura dapat ditemukan melalui jalan kecil yang membelah area hijau pedesaan.
Pura Panca Tirta bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol harmoni antara manusia, alam, dan kekuatan ilahi. Keberadaan lima pancuran air suci di pura ini memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin merasakan ketenangan, penyembuhan, dan pembersihan diri. Dengan suasana alam yang damai dan kesakralan yang terjaga, Pura Panca Tirta menjadi destinasi spiritual yang patut dikunjungi bagi mereka yang ingin mendalami tradisi Bali sekaligus memulihkan keseimbangan diri.