Pura Siwa Pujungan: Kesan Mistis dari Patung Tentara dan Pura Malennya

Pura Siwa Pujungan, di kaki Gunung Batukaru, adalah tempat ibadah bersejarah dengan nilai spiritual tinggi. Awalnya pura pribadi, kini menjadi destinasi suci, dikenal dengan patung tentara penjaga dan Pura Malen, tempat penyimpanan barang sakral. Dikelilingi alam yang indah, pura ini diyakini sebagai tempat berstana Mahadewa, sehingga banyak orang berdoa untuk berkah, kesembuhan, dan keturunan. Keindahan dan makna spiritualnya menjadikan Pura Siwa Pujungan simbol budaya dan keagamaan di Bali.

Mar 31, 2025 - 06:00
Mar 30, 2025 - 12:06
Pura Siwa Pujungan: Kesan Mistis dari Patung Tentara dan Pura Malennya
Pura Siwa Pujungan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Siwa Pujungan terletak di kaki Gunung Batukaru, tepatnya di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Terpencil dari hiruk-pikuk pemukiman penduduk, pura ini menyajikan suasana yang tenang dan asri, dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan serta udara yang sejuk khas dataran tinggi. Suasana ini membuat Pura Siwa Pujungan menjadi tempat yang ideal untuk bersembahyang dan merenung, memberikan ketenangan batin bagi siapa pun yang datang. Pura ini tidak hanya dikenal sebagai tempat peribadatan umat Hindu, tetapi juga menyimpan berbagai cerita mistis yang menarik perhatian masyarakat sekitar dan pengunjung. Di antara elemen uniknya, terdapat patung tentara yang berdiri kokoh dan Pura Malen, sebuah bagian yang dipercaya memiliki aura sakral tersendiri.

Sejarah Pura Siwa Pujungan

Pura Siwa Pujungan awalnya didirikan setelah seorang penglingsir (tetua) mendapatkan sebidang tanah dari pemerintah. Saat dibersihkan, ditemukan bebaturan, yakni batu-batu berpundak yang kemudian dipugar menjadi sebuah pura kecil. Awalnya, pura ini bersifat pribadi dan jarang dikunjungi oleh masyarakat luar karena aksesnya yang terbatas. Namun, seiring waktu, sang penglingsir mengalami gangguan (secara niskala) yang mengarahkan masyarakat setempat pada pencarian lebih mendalam akan sejarah pura ini. Pada tahun 1993, masyarakat mulai menyelidiki dan menemukan bahwa pura ini adalah tempat berstana Mahadewa, sesuai dengan keyakinan bahwa Gunung Batukaru merupakan tempat bersemayamnya beliau.

Pintu Masuk Pura Siwa Pujungan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Setelah menyadari makna penting dari pura ini, masyarakat sekitar turut membersihkan area dan mendirikan arca Mahadewa sebagai bentuk penghormatan. Lama-kelamaan, Pura Siwa Pujungan berkembang menjadi tempat persembahyangan yang dikenal luas, menarik tidak hanya umat Hindu dari Bali, tetapi juga dari luar pulau, bahkan wisatawan mancanegara yang datang untuk bersembahyang. Banyak pengunjung datang ke pura ini untuk memohon keturunan, kelancaran usaha, serta kesehatan. Pura ini juga memiliki tempat penglukatan, yang dipercaya dapat memberikan kesembuhan dan pembersihan secara spiritual. Beberapa ibu hamil juga datang untuk melakukan ritual pembersihan bagi janin mereka.

Aura mistis di pura ini kerap dirasakan oleh pengunjung. Beberapa dari mereka mendengar suara-suara yang tidak terdengar oleh semua orang atau bahkan melihat sosok-sosok gaib yang tak terlihat oleh mata biasa. Pengalaman ini diyakini berbeda untuk setiap orang, bergantung pada karma masing-masing.

Pura Malen yang Berada di Pura Siwa Pujungan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Pura Malen terletak di bagian paling depan dari kompleks Pura Siwa Pujungan. Nama "Malen" berasal dari keberadaan patung Tualen, tokoh pewayangan yang memiliki makna simbolis bagi masyarakat setempat. Pura ini termasuk jenis pura gedong, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai barang sakral penting dalam keagamaan. Arsitektur bangunan di Pura Malen mencerminkan gaya khas Bali Kuno, dengan desain yang tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan keunikan budaya Bali. Keberadaan Pura Malen menambah kekayaan spiritual di Pura Siwa Pujungan, menjadikannya sebagai salah satu bagian penting dalam upacara dan persembahyangan.

Patung Tentara sebagai Penjaga Suci Pura Siwa Pujungan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Patung tentara di Pura Siwa Pujungan dianggap sebagai simbol penjaga dan pelindung bagi pura tersebut. Masyarakat setempat meyakini bahwa siapa pun yang ingin memasuki area pura dalam keadaan yang tidak suci atau "cuntaka" akan dihalangi oleh patung tentara ini. Selain itu, secara niskala, patung ini dipercaya berfungsi sebagai pengawal Gunung Batukaru, menjaga kesucian dan keaslian spiritual kawasan tersebut. Banyak orang melaporkan bahwa mereka pernah merasakan kehadiran patung tentara ini, bahkan ada yang mengaku melihatnya muncul dalam bentuk niskala, menambah kekuatan dan aura mistis di Pura Siwa Pujungan. Kepercayaan ini menunjukkan betapa dalamnya hubungan antara masyarakat dengan elemen-elemen spiritual yang ada di pura, menciptakan rasa hormat dan kekaguman terhadap kekuatan yang diyakini dapat melindungi dan menjaga tempat suci ini.

Pemandangan di Sekitar Pura Siwa Pujungan (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Keberadaan Pura Siwa Pujungan tidak terlepas dari pemandangan indah yang memanjakan mata setiap pengunjungnya. Dikelilingi oleh alam yang asri dan segar, pura ini terletak di dataran tinggi yang memberikan panorama menakjubkan dari pegunungan dan hutan hijau di sekitarny//a. Suasana tenang dan sejuk membuat tempat ini menjadi ideal untuk merenung dan bermeditasi. Keindahan alam yang menyelimuti Pura Siwa Pujungan bukan hanya menambah daya tarik spiritual tempat ini, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan bagi setiap orang yang datang. Pesona pemandangan yang spektakuler ini menjadi salah satu alasan mengapa Pura Siwa Pujungan menjadi tujuan wisata yang populer, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.

Pura Siwa Pujungan bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan simbol kedamaian dan kekuatan spiritual yang mendalam. Dengan keberadaan patung tentara sebagai penjaga dan Pura Malen yang kaya akan makna, setiap elemen di pura ini berkontribusi pada kekayaan budaya dan tradisi yang ada. Keindahan pemandangan sekitar pura yang memanjakan mata menambah daya tarik bagi pengunjung, menciptakan suasana yang tenang dan asri, serta memperkuat koneksi spiritual dengan alam. Melalui sejarahnya yang menarik dan praktik keagamaan yang berlangsung di sana, Pura Siwa Pujungan terus menjadi tempat yang dihormati dan dikunjungi oleh banyak orang, baik dari Bali maupun luar pulau. Dengan segala keunikan dan keindahan yang dimilikinya, pura ini layak untuk dijadikan destinasi bagi siapa pun yang ingin menemukan kedamaian dan memperdalam pemahaman spiritual.