Pura Taman Sari: Eksplorasi Keagungan Pura Taman Sari di Pura Dalem Guha Watu Pageh
Dalam penceritaan spiritual Pulau Dewata, Bali, sebuah persembahan indah terwujud dalam bentuk Pura yang tak hanya memikat mata, tapi juga merangkul jiwa. Pura merupakan panggung suci tempat berkumpulnya sejarah, kebijaksanaan, dan keagungan spiritual Hindu. Salah satu pura di Bali yang letaknya sangat unik dan memiliki sejarah yang sangat panjang adalah Pura Dalem Guha Watu Pageh. Pura ini terdiri dari 3 Pura, salah satunya yaitu, Pura Taman Sari. Mari kita menjelajahi keunikan dan pesona yang melingkupi pengalaman tak terlupakan di Pura Taman Sari, tempat di mana keindahan alam dan kedamaian bertaut dalam keajaiban Bali yang menyentuh hati.
Dalam gemerlap keindahan pulau Bali, Pura Taman Sari di kompleks Pura Batu Pageh mempesona sebagai tempat bersemayamnya Ratu Ayu Mas Mesangling, Ratu Biang Agung, istri dari Ratu Betara Lingsir Dalem Batu Pageh. Di tengah perjalanan spiritual di pulau ini, Pura Taman Sari menjulang sebagai tempat pemujaan yang tak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga memancarkan keindahan dan kearifan spiritual Hindu. Dengan ritual persembahan dan tradisi menghaturkan canang sari yang melibatkan rasa hormat terhadap leluhur dan alam, Pura Taman Sari tidak sekadar tempat ibadah. Ia adalah perpaduan harmonis antara seni, spiritualitas, dan kearifan lokal.
Pura Taman Sari merupakan tempat berstananya Ratu Ayu Mas Mesangling (Ratu Biang Agung) yang merupakan istri dari Ratu Betara Lingsir Dalem Batu Pageh. Pengunjung harus memohon ijin di Pura Taman Sari yang merupakan tempat persembahyangan pertama untuk memohon taksu untuk melanjutkan persembahyangan ke Pura berikutnya (Pura Kepandean dan Pura Dalem Goa Batu Pageh). Pura Taman Sari adalah Pura khusus untuk memohon taksu baik dalam bidang kesenian(tari-tarian, karawitan, ukir, dll) dan perdagangan.
Foto Pelinggih-Pelinggih di Pura Taman Sari (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Pura Taman Sari, yang terhampar megah di kompleks Pura Batu Pageh, menjadi perwujudan keindahan dan kearifan spiritual Hindu di Bali. Dalam perjalanan spiritual di pulau ini, Pura Taman Sari menonjol sebagai tempat pemujaan yang kaya akan sejarah dan makna. Salah satu daya tarik utama Pura Taman Sari adalah pelinggih-pelinggih yang terdapat di Pura ini, yang menjadi pusat persembahan dan ritual. Pura Taman Sari juga dikenal dengan arsitektur tradisional Bali yang memukau, dengan ornamen-ornamen yang indah dan ukiran-ukiran yang menggambarkan kekayaan budaya Hindu. Setiap pelinggih di dalam kompleks ini memiliki cerita tersendiri, menciptakan atmosfer suci yang memikat para pengunjung dan memperkaya pengalaman spiritual mereka di Pura ini.
Foto Menghaturkan Canang (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Tradisi menghaturkan canang sari atau canang raka menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman berkunjung ke Pura ini. Rasa hormat terhadap leluhur dan alam sekitar tercermin dalam setiap upacara kecil yang dilakukan oleh para penganut Agama Hindu. Pura Taman Sari di Pura Batu Pageh bukan hanya tempat ibadah tetapi adalah perpaduan indah antara seni, spiritualitas, dan kearifan lokal. Sebuah perjalanan ke pura ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan menuju kedalam diri yang penuh makna. Dengan keindahan alam sekitarnya dan pesona alam yang tercermin melalui pantai green Bowl, Pura Taman Sari memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang mencari keindahan dan kedamaian di Bali.
Foto Bale Pelik Sari (Sumber Photo: Koleksi Pribadi)
Pura Taman Sari mempesona dengan keberagaman bangunannya, seperti Bale Pelik Sari yang merupaka tempat untuk menaruh pratima Ida Betara yang sudah selesai dihias juga tempat untuk menghaturkan persembahan, menjadi saksi bisu dari proses persembahan yang penuh makna. Tak kalah menarik, Bale Pelik Sari hadir sebagai ruang suci yang menampung dengan indah pratima Ida Betara yang telah selesai dihias, memberikan sentuhan magis pada atmosfer pura. Dalam keanggunan pelinggih, tiga gedong yang menjulang kokoh memperkaya nuansa keagungan. Menjangan Seluang, sebagai stana dari Mpu Kuturan, membawa esensi sejarah dan kearifan spiritual yang terus dijaga dan dilestarikan di dalam kompleks Pura Taman Sari. Sementara itu, Padmasana dan Padma Capah, sebagai simbol kesucian dan pemujaan, menyiratkan kedalaman makna spiritual yang memancar dari setiap sudut pura ini.