Ritual Melukat Keris di Pura Pesiraman Umejero

Buleleng, buleleng adalah kabupaten yang terletak di utara pulau bali. Bicara tentang adat istiadat maupun kekentalan budaya yang di lestarikan di daerah ini ternyata masih sangat kental dan sudah mengakar daging di kehidupan masyarakatnya. Terdapat salah satu desa yang berada di kabupaten buleleng yaitu desa umejero, desa ini berada di kecamatan busungbiu. Desa ini sangat masih melestarikan adat istiadat secara turun teruntemurun dari zaman dulu.

Jan 25, 2025 - 11:00
Jan 9, 2025 - 17:24
Ritual Melukat Keris di Pura Pesiraman Umejero
Pura Pesiraman Umejero (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Selain adat istiadat secara turun temurun yang dilakukan masyarakat desa umejero ini, ada juga kekentalan mistis yang di percaya masyarakat dan masih dijaga di desa ini yaitu tempat pesiraman pusaka pusaka yang berada di setiap merajan (Pura) di desa umejero. Tempat ini di yakini sakral dikarenakan dahulu tempat ini mengeluarkan air dari celah celah bambu yang berada di tempat itu.

Celah Bambu Di Pura Pesiraman Umajero (Sumber Foto:Koleksi Pribadi)

Seiring berjalan waktu masyarakat di desa tersebut melakukan paum (musyawarah) dengan warga sekitar dikarenakan “mengapa di pohon bambu tersebut saja mengeluarkan air sedangkan di tempat yang lain ada juga pohon bambu tetapi tidak mengeluarkan air?”, setelah melakukan paum (musyawarah) akhirnya warga setempat menanyakan ke orang pintar (spiritual) tentang kejadian tersebut. 

Celah Bambu Di Pura Pesiraman Umajero (Sumber Foto:Koleksi Pribadi)

Setelah ditanyakan oleh perangkat desa setempat ternyata memang benar air itu muncul dari bambu tersebut dan di yakini air tersebut merupakan air yang sudah disucikan dan memiliki banyak manfaat. Air yang munjul tersebut di tampung menjadi satu tempat dan ditempatkan 2 patung yang disakralkan di setiap sisi air tersebut. Selain itu di air yang mengalir keluar tersebut di berikan 3 pancoran kecil. Air yang keluar tersebut diyakini bisa digunakan sebagai penyembuhan kulit dan sebagai pensucian pusaka pusaka yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Pelinggih Di Pura Pesiraman Umajero (Sumber Foto:Koleksi Pribadi)

Selain ada mata air suci disana juga di semayamkan beberapa pelinggih yang dugunakan sebagi pemujaan atau permohonan untuk nunas (meminta) air yang berada di tempat itu oleh orang yang ingin nunas (meminta) obat. Pelinggih yang ada di tempat tersebut yaitu Pelinggih Ratu Made yang diyakini sebagai pelindung tempat tersebut, Pelinggih Dewa Wisnu sebagai manifestasi Tuhan yang berkaitan dengan elemen air, dan Pelinggih Hyang Baruna yang menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan alam.