Young Artist di Penestanan: Menyuarakan Cerita Melalui Kanvas

Penestanan, sebuah desa di Ubud, Bali, telah lama dikenal sebagai pusat seni yang memikat perhatian seniman lokal maupun mancanegara. Young Artis merupakan salah satu aliran seni rupa di Desa Penestanan yang muncul pada tahun 1960 berkat inisiatif Arie Smit, seorang pelukis asal Belanda yang mengajarkan seni lukis kepada anak-anak desa. Melalui metode pengajaran yang inovatif, Smit berhasil mengubah lukisan anak-anak menjadi bentuk seni yang memiliki karakteristik khas dan berdaya tarik tinggi.

Dec 11, 2024 - 10:00
Nov 12, 2024 - 22:39
Young Artist di Penestanan: Menyuarakan Cerita Melalui Kanvas
Pura Besakih (Sumber: Koleksi Pribadi)

Aliran Young Artist dimulai pada tahun 1960 berkat inisiatif Arie Smit, yang dimana pada tahun itu masyarakat desa Penestanan mengalami kesulitan bahan makanan akibat meletusnya Gunung Agung. Oleh karena itu, keberadaan lukisan Young Artist menjadi solusi untuk keluar dari kesulitan itu. Arie Smit, terpesona oleh keindahan alam dan budaya lokal, mengajak anak-anak kecil di desa adat Penestanan untuk menuangkan kreativitas tentang alam dan persawahan Ubud ke dalam bentuk seni lukis. 

Pada awalnya, Arie Smit mendidik dua pemuda pengembala bebek untuk menekuni dunia seni lukis, dan jumlah itu terus bertambah hingga akhirnya mencapai sekitar 50 orang. Anak-anak tersebut dibiarkan mengungkapkan perasaannya berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Darisinilah Young Artist dipilih menjadi identitas Desa Penestanan.

Lokasi Young Artist Centre di Penestanan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Kehadiran aliran Young Artist tidak hanya memperkaya khazanah seni lukis Bali tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Penestanan. Dengan berkembangnya pariwisata, lukisan-lukisan ini mulai dipasarkan sebagai produk wisata, membantu mengubah desa agraris yang sebelumnya miskin menjadi desa seniman yang makmur. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana seni dapat berfungsi sebagai solusi untuk masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Mata Air Sumber Kehidupan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Karya-karya dalam aliran Young Artist memiliki ciri khas yang menarik. Salah satunya adalah penggunaan warna cerah yang sangat mencolok, menggambarkan keindahan alam Bali dengan nuansa yang hidup dan menarik. Warna-warna ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai medium untuk mengekspresikan emosi dan suasana hati para seniman. 

Selain itu, bentuk-bentuk dalam lukisan sering kali sederhana dan unik, mencerminkan perspektif anak-anak yang penuh imajinasi. Gaya ini memberikan daya tarik tersendiri, karena setiap lukisan seolah mengajak penonton untuk melihat dunia melalui mata anak-anak. Lebih dari sekadar objek visual, setiap karya sering kali menyampaikan cerita atau pengalaman sehari-hari masyarakat Bali, menjadikannya sebagai cerminan budaya dan kehidupan lokal yang kaya. Dengan demikian, setiap kanvas tidak hanya menjadi sarana ekspresi seni tetapi juga medium untuk berbagi narasi kehidupan yang mendalam.

Pulau Bali (Sumber: Koleksi Pribadi)

Aliran Young Artist di Penestanan merupakan contoh bagaimana seni dapat menyuarakan cerita dan pengalaman masyarakat. Melalui pengajaran Arie Smit, desa ini telah bertransformasi menjadi pusat kreativitas yang kaya akan warna dan makna. Seni lukis bukan hanya menjadi alat ekspresi tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan terus berkembangnya aliran ini, Penestanan tetap menjadi simbol kekuatan seni dalam menyampaikan cerita kehidupan sehari-hari di Bali.