Krishna Awatara: Keajaiban dalam Kelahiran Sang Pembawa Kedamaian

Kisah awal mula Inkarnasi kedelapan Dewa Wisnu yang penuh keajaiban dan turun ke Bumi dengan mengambil wujud manusia untuk menepati janjinya kepada Dewi Bumi untuk membasmi kejahatan dengan misi sucinya adalah untuk melawan kegelapan yang menyelimuti Bumi dan akhirnya memulihkan kebenaran (Dharma) di dunia.

Feb 21, 2025 - 19:01
Nov 12, 2024 - 05:21
Krishna Awatara: Keajaiban dalam Kelahiran Sang Pembawa Kedamaian
Awatara Krishna (Sumber : Koleksi Pribadi)

Di era Dwapara Yuga, dunia diliputi kejahatan dan ketidakadilan yang merajalela. Raja-raja tiran dan kekuatan jahat menguasai bumi, menyebabkan penderitaan mendalam bagi umat manusia. Raja Kamsa yang kejam dari Mathura menyebarkan teror ke seluruh negeri dan tipu daya. Doa-doa manusia tak terjawab saat kuil-kuil dinodai, orang-orang suci dianiaya, dan dharma—kewajiban dan kebajikan suci—seakan memudar dari kehidupan. Bumi, yang tak sanggup menanggung beban kejahatan yang begitu besar, menjerit ke langit memohon keselamatan. Di masa kelam inilah Dewa Wisnu menyadari bahwa Ia harus turun kembali, kali ini sebagai Krishna, untuk memulihkan keseimbangan dan melindungi mereka yang berbudi luhur.

Illustrasi Kondisi Dunia di Era Dwapara Yuga (Sumber : Koleksi Pribadi)

Dewi Bhumidevi atau Ibu Bumi, yang melihat penderitaan ini, juga prihatin dengan apa yang terjadi, jadi dia memutuskan untuk mencari bantuan dari Dewa Brahma. Bumi, yang berwujud sebagai Dewi Bhumidevi, menampakkan diri kepada Dewa Brahma dengan permohonan agar kejahatan ini segera berakhir.

Mendengar permohonan dari Ibu Pertiwi, Dewa Brahma yang merupakan Dewa Pencipta, kemudian menyampaikan hal tersebut kepada Dewa Wisnu, pada akhirnya Dewa Wisnu berjanji akan turun ke bumi dalam wujud manusia sebagai Penjelmaannya yang kedelapan untuk menghancurkan kejahatan dan memulihkan dharma (kebenaran).

 Raja Kansa yang Kejam (Sumber : Koleksi Pribadi)

Di kerajaan Mathura, seorang raja yang kejam bernama Kansa memerintah dengan tangan besi. Seluruh rakyat merasakan penderitaan dan kesengsaraan selama pemerintahan Raja Kansa. Raja Kansa memiliki seorang saudara perempuan bernama Devaki. Raja Kansa menyuruh Devaki untuk menikah dengan Vasudeva dengan tujuan memudahkan Raja Kansa untuk memperluas kekuasaannya. Kemudian pada akhirnya, Devaki dan Vasudeva menikah sesuai dengan keinginan Raja.

Suatu hari, Kamsa mendengar ramalan dari surga bahwa ia akan dibunuh oleh anak kedelapan saudara perempuannya, Devaki. Karena takut akan ramalan itu, Kamsa memutuskan untuk memenjarakan Devaki dan suaminya, Vasudeva. Setiap kali Devaki melahirkan seorang anak, Kamsa tanpa ampun membunuh bayi itu. Enam anak pertama Devaki dibunuh oleh Kamsa, sementara anak ketujuh, yang kemudian dikenal sebagai Balarama, secara ajaib dipindahkan ke rahim Rohini, istri Vasudeva lainnya, dengan kekuatan ilahi.

Raja Kansa Menerima Ramalan dari Surga (Sumber : Koleksi Pribadi)

Pada malam kelahiran Krishna, Mathura dilanda badai besar. Langit dipenuhi kilat dan guntur, menciptakan suasana yang menakutkan. Meski begitu, keajaiban juga mulai terjadi. Krishna lahir di sebuah penjara di tengah malam, memperlihatkan tanda-tanda ilahi yang menunjukkan identitasnya sebagai Wisnu Awatara. Dengan kulitnya yang biru bersinar dan tanda-tanda suci di tubuhnya, kelahiran Krishna adalah momen yang penuh keajaiban.

Illustrasi Perjalanan Vasudeva Menukar Bayi Krishna (Sumber : Koleksi Pribadi)

Begitu Krishna lahir, pintu penjara terbuka secara ajaib dan rantai yang mengikat Devaki dan Vasudeva terlepas. Dewa Wisnu memberi perintah kepada Vasudeva untuk membawa bayi Krishna keluar dari penjara dan menukarnya dengan bayi perempuan yang baru lahir dari Yashoda dan Nanda di desa Gokul. Vasudeva menggendong bayi Krishna dan dengan hati-hati menyeberangi Sungai Yamuna yang meluap. Selama perjalanan, Ular Shesha melindungi Krishna dari hujan dengan tudungnya. Setibanya di Gokul, Vasudeva menukar bayi Krishna dengan bayi perempuan itu dan kembali ke penjara tanpa menyadari apa yang telah terjadi.

Krishna dibesarkan oleh Yashoda dan Nanda di desa Gokul. Ia dikenal sebagai anak yang penuh dengan sihir dan kenakalan. Krishna sering mencuri mentega dari rumah tetangganya dan merayu gadis-gadis penggembala (gopi). Namun, setiap tindakan kenakalannya selalu disertai dengan keajaiban yang menyingkapkan sifat keilahiannya.

Krishna Kecil di Gokul (Sumber : Koleksi Pribadi)

Krishna juga mengalahkan para iblis dalam perjalanan hidupnya, seperti Trinavarta yang mencoba menculiknya dengan cara membawanya ke langit, namun Krishna menghancurkan para iblis tersebut dengan kekuatannya. Ketika Yashoda memarahi Krishna karena memakan tanah, Krishna membuka mulutnya dan memperlihatkan seluruh alam semesta di dalamnya, membuat Yashoda menyadari bahwa anak yang sedang diasuhnya adalah inkarnasi dewa.

Saat remaja, Krishna dan keluarganya pindah ke Vrindavan, kota yang menjadi pusat banyak kisah heroik dan romantisnya. Di Vrindavan, Krishna menjadi pemimpin para penggembala dan terus melakukan mukjizat. Ia memainkan serulingnya yang memukau.

Kehadiran Krishna menarik perhatian semua orang, terutama para gopi yang jatuh cinta padanya. Cinta Krishna kepada Radha, seorang gopi utama, menjadi simbol cinta suci yang murni dan abadi.

Files