Bupati Badung Hadiri Upacara Ngeteg Linggih di Pura Merajan Ageng Padang Subadra, Desa Sulangai

Apr 9, 2025 - 00:36
Apr 8, 2025 - 23:39
Bupati Badung Hadiri Upacara Ngeteg Linggih di Pura Merajan Ageng Padang Subadra, Desa Sulangai
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa

BADUNG – Selasa 8 April 2025, Suasana penuh khidmat menyelimuti pelaksanaan Upacara Ngeteg Linggih di Pura Merajan Ageng Padang Subadra, Banjar Wanasari, Desa Sulangai, Petang, Badung. Upacara sakral ini turut dihadiri oleh Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa bersama jajaran, serta tokoh dan pejabat setempat, termasuk Perbekel Desa Sulangai, Bapak I Nyoman Sunarta. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan terhadap pelestarian adat dan spiritualitas masyarakat Bali.

Upacara Ngeteg Linggih merupakan salah satu rangkaian upacara penting dalam tradisi Hindu Bali, yang bertujuan untuk menetapkan kedudukan dan penyungsungan Dewa-Dewi di pura, sebagai tempat pemujaan dan pemeliharaan energi spiritual bagi keluarga besar pengempon pura.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, melakukan persembahyangan bersama di  Pura Merajan Ageng Padang Subadra

Dalam sambutannya, Bupati Badung menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya kepada krama Desa Sulangai atas semangat gotong royong dan pelestarian adat istiadat. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung senantiasa mendukung kegiatan keagamaan dan kebudayaan sebagai bagian dari pembangunan spiritual masyarakat.

“Kita patut bersyukur dan bangga atas semangat kebersamaan dan bhakti yang ditunjukkan oleh warga. Pelestarian pura dan tradisi seperti ini adalah pondasi kuat bagi keharmonisan masyarakat Badung,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Desa Sulangai sebagai desa wisata. Dengan kekayaan alam, budaya, dan spiritual yang kental, Desa Sulangai merupakan aset pariwisata yang perlu terus didorong dan dikembangkan secara berkelanjutan.

“Desa Sulangai memiliki potensi luar biasa sebagai desa wisata. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk terus mendorong pertumbuhannya, agar menjadi destinasi yang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai budaya dan spiritualnya,” tambahnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Sulangai, I Nyoman Sunarta, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati dan dukungan yang terus diberikan oleh pemerintah daerah. Ia juga menegaskan bahwa upacara ini tidak hanya sebagai bentuk yadnya, tetapi juga sebagai upaya memperkuat identitas budaya desa.

“Desa Sulangai bukan hanya tempat yang indah secara alam, tetapi juga kaya akan nilai-nilai spiritual dan adat. Kami berharap pemerintah terus mendukung kami dalam mengembangkan potensi desa, terutama sebagai desa wisata berbasis budaya dan lingkungan,” ujar Nyoman Sunarta.

Dengan pesona alamnya yang asri, udara yang sejuk, serta budaya yang masih sangat hidup, Desa Sulangai menjadi salah satu destinasi unggulan yang patut terus didorong pengembangannya. Upacara seperti ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kekayaan spiritual dan tradisi Bali yang otentik.(Tim13)