Desa Batubulan, Menelusuri Desa dengan Pesona Kesenian Barong dan Kecak yang Terkenal
Jika Anda mendengar kata Desa Batubulan, apa yang pertama kali terlintas di benak Anda? Apakah tentang kesenian Tari Kecak dan Barongnya? Jika iya maka Anda tidak salah. Tetapi selain itu, Desa Batubulan juga memiliki daya tarik lainnya, apakah itu? Yuk kita simak artikel ini sampai habis.
Desa Batubulan merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Desa ini terletak cukup dekat dengan Kota Denpasar, yakni hanya berjarak 11 Km ke Utara dari Pusat Kota Denpasar. Desa ini memiliki wilayah yang sangat luas untuk kategori desa, yakni berukuran 6,44 Km persegi dengan penduduk sebanyak 22,754 jiwa dan 5,522 kepala keluarga, Selain itu desa ini juga memiliki banyak dusun yakni sebanyak 16 dusun. Karena wilayah Desa ini yang sangat luas, Desa ini dibagi menjadi 3 Desa Adat yakni Desa Adat Pakraman Jro Kuta, Desa Pakraman Dlod Tukad, dan Desa Pakraman Tegaltamu. Dengan masing-masing kelompok dusun yang berbeda-beda disetiap Desa Adatnya. Setiap Desa Adat juga memiliki Pura Khayangan Tiga masing-masing yakni Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem.
Pertunjukan Tari Barong dan Kecak Batubulan (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)
Destinasi utama Pengunjung atau Turis ke Desa Batubulan adalah untuk melihat pertunjukan kesenian Tari Kecak dan Barong. Namun, sejak adanya pandemi COVID-19 empat tahun silam, jumlah pengunjung pertunjukan Kecak dan Barong di Desa ini menurun drastis. Hingga salah satu Stage atau tempat pertunjukan mengalami kebangkrutan. Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2023 ini, jumlah pengunjung domestik maupun mancan negara kembali meningkat. Salah satu Stage yang wajib Anda kunjungi yakni Stage Barong And Kris Dance yang terletak di Jalan Pura Puseh Batubulan. Disini, pertunjukan diadakan setiap hari, pada Pagi dan Sore hari. Jika Anda tertarik, Anda dapat menyaksikan pertunjukan dengan biaya masuk sebesar 75,000 Rupiah untuk turis domestik, dan 150,000 Rupiah untuk turis Mancan Negara. Dengan itu Anda dapat menikmati pertunjukan selama 60 menit. Alur cerita dari Tari Barong dan Kecak Batubulan ini dimulai dengan pertemuan Barong dan Kera dalam hutan. Mereka diserang oleh tiga orang bertopeng yang marah karena anak mereka dimakan harimau. Kera berhasil melukai salah satu dari mereka. Babak pertama menggambarkan pengikut Rangda yang mencari pengikut Dewi Kunti. Salah satu dari mereka berubah menjadi makhluk menyeramkan di bawah pengaruh Rangda. Pengikut Dewi Kunti akhirnya diubah oleh Rangda menjadi pemarah, dan mereka bersiap menghadap Dewi Kunti dalam pengaruh Rangda. Dewi Kunti harus menyerahkan putranya, Sahadewa, kepada Rangda sesuai janjinya. Sahadewa patuh, tetapi Dewa Siwa memberinya kekuatan tak terkalahkan. Rangda mencoba menyantap Sahadewa, tetapi gagal karena kekuatan Dewa Siwa. Rangda meminta ampun, dan Sahadewa mengampuninya. Pertarungan sengit antara Barong dan Rangda terjadi di babak terakhir. Seorang pengikut Rangda, Kalika, berubah menjadi berbagai bentuk untuk menyerang Sahadewa, yang akhirnya berubah menjadi Barong. Pertarungan berimbang, dan pengikut Barong tidak bisa mengalahkan Rangda. Akhirnya, mereka terjebak dalam pertarungan abadi tanpa ada yang menang atau kalah. Begitulah alur dari pertunjukan Tarian Barong dan Kecak Batubulan. Selain itu di dekat area Pura Puseh ini Anda juga dapat membeli sovenir yang banyak dijual oleh warga lokal, seperti kain tenun bali, ikat pinggang bali atau anteng, dan lain-lain.
Ketika Anda mengunjungi Desa Batubulan, selain untuk melihat kesenian Tari Kecak dan Barongnya. Anda juga dapat mengunjungi tempat membuat kerajinan patung batu padas bali yang tersebar di Jalan Raya Batubulan, disana Anda dapat membeli atau sekedar melihat-lihat patung batu khas Bali. Dan bila Anda beruntung Anda dapat secara langsung menyaksikan pengerajin patung yang sedang membuat patung.
Keindahan alam di Desa Batubulan juga sedikit yang tau, karena memang pada tahun 2000-an banyak lahan sawah disini dijadikan bangunan dan perumahan warga. Namun masih ada area sawah yang indah dan wajib Anda kunjungi, yakni pada Dusun Tubuh, Sasih, Pagutan Kaja dan Pagutan Kelod. Disana, masih terlihat terasering sawah yang membentang luas, dengan pohon kelapa berjejeran yang mengapit sungai dan ditemani dengan angin yang sepoi-sepoi. Cocok menjadi tempat untuk Anda berfoto ataupun sekedar menikmati suasana alam.
Pada tahun 2020 silam, di Desa Batubulan terdapat tempat wisata baru, yakni pabrik batik yang bernama Nadisuari, terletak di Jalan SMKI. Sejak saat itu, sektor kerajinan batik di Desa ini mulai dikunjungi oleh turis, baik itu domestik ataupun mancan negara. Di dalamnya Anda dapat melihat proses pembuatan kerajinan Batik khas Bali ataupun mencobanya belajar membuatnya langsung ditemani oleh pengerajin. Tentunya, Anda juga dapat membelinya. Selain itu, di Desa Batubulan juga terdapat banyak pengerajin Ukiran Kayu Bali. Tepatnya di Dusun Pegambangan, Tubuh, Denjalan, dan Tegaltamu. Salah satu yang terkenal yakni Usaha Kerajinan Ukir Kayu Bali yang bernama Sraya Bali Style yang terletak di Jalan Raya Batubulan. Jadi bila Anda ingin membeli, atau sekadar melihat kerajinan ukir kayu bali seperti pintu gebyog, ukiran dan lain-lain, maka mengunjungi tempat ini mungkin merupakan keputusan yang tepat untuk Anda.
Desa Batubulan juga memiliki lapangan yang dikenal sebagai Chandra Muka Batubulan, terletak di sebelah Barat pohon Beringin, di Jalan Raya Batubulan. Pada Pagi dan sore hari, lapangan ini seringkali ramai oleh warga Desa yang datang untuk berolahraga seperti jogging dan bermain sepak bola bersama teman-teman. Jika Anda mencari tempat berolahraga yang luas dan tanpa biaya di Desa Batubulan, lapangan ini adalah pilihan yang sempurna. Selain itu, lapangan ini sering digunakan untuk upacara dan acara yang diadakan oleh Desa Batubulan, seperti Pekan Olahraga Desa, Upacara Kemerdekaan 17 Agustus, Pawai Ogoh-ogoh, dan lainnya. Di sekitar lapangan, Anda juga dapat menemukan warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman.
Ketika berbicara tentang kuliner, Desa Batubulan menawarkan sejumlah rekomendasi tempat makan yang patut Anda coba. Salah satunya adalah Pasar Senggol Batubulan, yang terletak di Jalan Raya Batubulan, dekat dengan Terminal Batubulan. Di sini, Anda akan menemukan beragam pilihan Street Food, Hidangan Chinese, Babi Guling, dan banyak lagi, semuanya dengan harga yang terjangkau. Selain itu, jangan lewatkan Sate Babi Buk Nyoman (non-halal) di Jalan Raya Batubulan, sebelah utara Lapangan Chandra Muka. Anda bisa menikmati sate babi dengan nasi atau tipat dengan harga mulai dari 20,000 Rupiah per porsi jika makan di tempat, atau mulai dari 10,000 Rupiah jika ingin dibawa pulang. Warung sate ini selalu ramai, karena harga yang terjangkau dan rasa yang lezat. Terakhir, ada Nasi Babi Genyol Dadong Pamit (non-halal) yang berlokasi di Jalan SMKI Batubulan, dekat Pasar Bulan. Anda bisa menikmati nasi ini dengan harga mulai dari 15,000 Rupiah saja, dan kualitas rasanya yang terjamin telah membuat warung nasi ini bertahan lama di hati para penikmat kuliner.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Pulau Dewata, jangan lewatkan untuk menjadwalkan kunjungan ke Desa Batubulan. Di sana, Anda tidak hanya akan disuguhi pertunjukan Tari Barong dan Kecak yang menakjubkan, tetapi juga dapat menyaksikan seni ukir, patung, dan batik yang begitu mengagumkan. Selain itu, keindahan alam yang memukau dan beragam pilihan wisata kuliner akan membuat pengalaman Anda semakin berkesan. Desa Batubulan adalah destinasi yang sangat wajib Anda jelajahi di Bali.