Jepun: Tak Hanya Bunganya yang Indah, tapi Kulit Batangnya juga Bermanfaat

Dibalik keindahannya yang memukau dan dan aroma harumnya yang menenangkan, Bunga Kamboja ternyata merupakan salah satu bunga yang memiliki banyak kegunaan bagi masyarakat Bali. Bunga yang kerap disebut sebagai Bunga Jepun oleh masyarakat Bali ini biasa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan persembahyangan bagi Umat Hindu di Bali. Selain itu berdasarkan Lontar Usadha Taru Pramana, manuskrip kuno yang membahas tanaman obat, kulit batang atau babakan dari Bunga Jepun dapat digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit pinggang.

Dec 5, 2023 - 06:40
Sep 27, 2023 - 13:39
Jepun: Tak Hanya Bunganya yang Indah, tapi Kulit Batangnya juga Bermanfaat
Bunga Jepun (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Istilah "Usadha" merujuk pada ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional turun temurun yang berakar dalam masyarakat Bali. Usadha Bali sendiri adalah warisan budaya yang kaya dan beragam, dengan berbagai macam tanaman obat dan ramuan yang telah digunakan selama berabad-abad. Asal-usul dan sejarah dari Usadha Bali masih belum diketahui secara pasti, namun, satu hal yang pasti adalah Usadha Bali mulai digunakan masyarakat Bali seiring dengan penyebaran Agama Hindu di Pulau Dewata.

Dalam Agama Hindu sendiri, terdapat ilmu pengetahuan tentang pengobatan, yang termasuk dalam Veda keempat, yang dikenal sebagai Atharva Veda. Di Bali, pengetahuan tentang kesehatan ini dikenal sebagai Ayur Veda. Ayur Veda adalah ilmu kesehatan yang holistik, yang menekankan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Usadha Bali juga mengikuti prinsip-prinsip Ayur Veda, dengan menggunakan tanaman obat untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Usadha biasanya merujuk pada sebuah lontar, manuskrip kuno lainnya, atau pun dari mulut ke mulut. Lontar Usadha adalah sumber utama pengetahuan tentang Usadha Bali, lontar-lontar ini berisi berbagai macam informasi tentang tanaman obat, ramuan, dan cara penggunaannya. Usadha Bali telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali. Usadha Bali digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat. Usadha Bali juga digunakan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, baik keseharan fisik maupun kesehatan mental.

Bunga Jepun (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

Secara umum lontar sendiri dimanfaatkan untuk media komunikasi, ilmu pengetahuan bahkan catatan harian. Salah satu ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah mengenai usadha, contohnya seperti Lontar Usadha Taru Pramana yang ditulis oleh Prabhu Narayasa, putra dari Mpu Kuturan. Lontar Usadha Taru Pramana membahas tentang pengobatan tradisional Bali, di dalam Lontar Usadha Taru Pramana terdapat berbagai nama tumbuhan untuk pengobatan dengan khasiatnya masing-masing. Kurang lebih terdapat seratus nama tanaman yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit dengan berbagai ramuan yang ada di dalam Lontar Usadha Taru Pramana. Salah satu tanaman yang tersurat di dalam Lontar Usadha Taru Pramana adalah Bunga Kamboja, atau yang biasa disebut sebagai Bunga Jepun oleh masyarakat Bali.

Bunga Jepun (Plumeria Alba) merupakan tanaman hias yang memiliki warna yang indah dan bau yang wangi. Bunga yang cukup mudah ditemukan di Pulau Bali biasa digunakan sebagai sarana persembahyangan bagi Umat Hindu di Bali, selain itu Bunga Jepun juga memiliki manfaat di bidang kesehatan. Salah satu manfaat kesehatan bunga jepun adalah sebagai obat untuk meredakan sakit pinggang. Bagian kulit batang atau babakan dari Bunga Jepun dapat digunakan untuk membuat ramuan tradisional yang disebut boreh, param, atau parem. Boreh sendiri yaitu obat tradisional atau ramuan Bali yang terdiri dari berbagai bahan, boreh dapat digunakan dengan cara dioleskan atau dibalur di bagian tubuh yang ingin diobati.

Batang Pohon Jepun (Sumber Foto: Koleksi Pribadi)

“Titiang taru jepun, daging anget, don ring engket taler anget, akah dumalada, titiang dados anggen tamba sakit bangkiang, ambil babakan tiange anggen wedak, ra, pamor bubuk, ulig raris urapang.”

Kurang lebih begitulah teks yang tertulis di dalam manuskrip Lontar Usadha Taru Pramana ketika menceritakan Pohon Jepun. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih artinya adalah sebagai berikut.

Saya bernama pohon kamboja (jepun), pohon saya hangat (panas), daun hingga getah juga hangat, akar sedang. Saya bisa digunakan sebagai obat sakit pinggang, ambil kulit saya sebagai boreh, campurkan dengan pamor (kapur sirih), bubuk kemudian dihaluskan dan di borehkan.

Berdasarkan pengertian di atas, untuk membuat boreh untuk meredakan rasa nyeri dan rasa pegal pada pinggang, hanya dua bahan yang diperlukan, yaitu kulit batang (babakan) dari Pohon Jepun dan pamor (kapur sirih) bubuk. Cara membuatnya juga cukup mudah, berikut merupakan cara membuatnya:

  1. Siapkan kulit batang Jepun dan pamor bubuk.
  2. Haluskan kulit batang Jepun dan pamor bubuk hingga menjadi pasta.
  3. Balurkan boreh pada pinggang yang sakit.
  4. Diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air bersih.
  5. Lakukan sebanyak 2-3 kali sehari

Boreh dari babakan Pohon Jepun dan pamor bubuk memiliki beberapa manfaat untuk mengobati sakit pinggang menurut Lontar Usadha Taru Pramana. Detail dari manfaat boreh tersebut antara lain seperti:

  1. Meredakan rasa nyeri
  2. Meredakan rasa pegal
  3. Meningkatkan sirkulasi darah
  4. Memperkuat otot
  5. Menjaga kesehatan tulang

Usadha merupakan ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional yang digunakan masyarakat Bali pada zaman dulu. Sekarang Usadha sendiri masih relevan dan cukup banyak digunakan oleh masyarakat Bali.  Salah satu  manuskrip yang paling terkenal membahas tentang Usadha adalah Lontar Usadha Taru Pramana. Di dalam Lontar Usadha Taru Pramana terdapat daftar berbagai nama tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional Bali. Salah satu tanaman obat yang disebutkan di dalam Lontar Usadha Taru Pramana adalah Bunga Jepun atau Kamboja. Babakan atau kulit batang dari Bunga Jepun dapat dimanfaatkan menjadi boreh untuk mengobati sakit pinggang. Membuatnya pun cukup mudah, hanya dengan menghaluskan kulit batang Pohon Jepun bersama dengan pamor (kapur sirih) bubuk, setelah menjadi pasta kemudian boreh sudah dapat dibalurkan di pinggang yang terasa sakit. Boreh ini dapat digunakan 2-3 kali sehari, manfaatnya antara lain dapat membantu meredakan rasa nyeri dan rasa pegal pada pinggang.