Madori: Tanaman yang Tidak Hanya Indah Tapi Juga Berkhasiat

Usadha Tiwang merupakan ilmu pengobatan tradional Bali yang membahas mengenai penyakit tiwang, dengan memanfaatkan tanaman Madori sebagai salah satu bahan obatnya. Madori, yang juga dikenal sebagai Crown Flower atau Giant Milkweed, memiliki keindahan yang memikat dengan bunga berwarna mencolok. Namun, keindahannya tidak hanya sekadar visual, karena setiap bagian tanaman ini memiliki manfaat kesehatan yang berharga.

Sep 25, 2023 - 13:08
Sep 12, 2023 - 17:38
Madori: Tanaman yang Tidak Hanya Indah Tapi Juga Berkhasiat
Bunga Madori (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)

Bali, dikenal sebagai "Pulau Dewata," bukan hanya tempat yang mempesona secara visual, tetapi juga sebuah tempat di mana budaya dan tradisi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat Bali memegang teguh nilai-nilai tradisional mereka, terutama dalam pengobatan. Usadha Bali merupakan ilmu pengobatan tradisional yang menggabungkan unsur-unsur agama Hindu, kepercayaan lokal, dan pengetahuan tumbuhan obat yang telah dilestarikan sampai saat ini. Terdapat berbagai Usadha Bali sesuai dengan jenis penyakit dan pengobatannya, salah satunya adalah Usadha Tiwang yang membahas mengenai penyakit tiwang. Tiwang merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan sensasi tubuh yang terasa melemah, rasa sakit yang menusuk dan berdenyut, kegelisahan, mata yang terasa berat, otot yang kaku, bahkan hingga dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.

Tanpa harus mencari jauh, kita dapat menemukan tanaman Madori, yang menjadi bagian dalam salah satu Usadha Tiwang. Madori, yang juga dikenal dengan nama lain seperti Crown Flower atau Giant Milkweed, adalah tumbuhan yang umumnya tumbuh subur di daerah-daerah yang cenderung hangat dan kering. Tanaman ini termasuk dalam familiae apocynaceae dengan nama ilmiah Calotropis gigantea.

Berdasakan Lontar Usadha Tiwang, tanaman Madori menjadi salah satu bahan yang digunakan dalam campuran obat. Salah satunya adalah penyakit Mokan yang ditandai dengan gejala batuk, di mana daun Madori dan beberapa bahan lainnya digunakan dengan cara dioleskan secara merata di hulu hati. Hal ini memberikan rasa lega dan mengurangi gejala tersebut. Selain itu, terdapat juga catatan mengenai penyakit Tiwang Gurita yang menyebabkan penderitanya mengalami kekakuan pada seluruh lengan dan tungkai, menjadikan tangan terasa mencengkeram seperti gurita. Dalam kasus ini, daun Madori kuning dihaluskan dan digunakan dengan cara disembarkan sebagai obat luar untuk meredakan gejala tersebut. Terakhir, penyakit Mokan Amacek yang memerlukan bahan kunir dan Madori. Penggunaannya dilakukan dengan cara puhakena atau ditempatkan pada hidung.

  

Tanaman Madori (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)

Tanaman Madori memiliki sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dari tanaman lain. Pertama-tama, tanaman ini memiliki daun yang berbentuk lonjong dan berwarna hijau dengan permukaan yang kasar. Batangnya tegak dan memiliki duri-duri kecil yang menonjol. Namun, yang paling mencolok dari Madori adalah bunganya yang besar dan berwarna mencolok, sering kali berwarna ungu atau merah muda, dengan kelopak berbentuk mahkota yang memikat. Buah Madori berbentuk kerucut dan mengandung biji yang dikelilingi oleh serat halus. Selain keindahan yang menawan, Madori menyimpan manfaat kesehatan yang mungkin kurang diketahui.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam jurnal berjudul "Efektivitas Pemberian Pestisida Nabati Filtrat Daun Widuri (Calotropis Gigantea) terhadap Tingkat Mortalitas Siput Murbai (Pomaceae Canaliculata Lamarck) Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Materi Bioteknologi SMA Kelas XII," menyatakan bahwa setiap bagian tanaman Madori, mulai dari akarnya hingga daun dan bunganya memiliki manfaat unik yang dapat ditarik dari berbagai senyawa yang terkandung. Salah satu senyawa yang mencolok dalam akar Madori adalah sapogenin. Sapogenin adalah senyawa dengan sifat-sifat yang dapat memberikan manfaat penting bagi kesehatan manusia.

Sapogenin, yang ditemukan dalam berbagai tanaman termasuk Madori, memiliki beberapa sifat yang bermanfaat dalam pengobatan tradisional dan herbal. Salah satu sifat utama sapogenin adalah kemampuannya untuk meredakan masalah pencernaan dan gangguan perut. Senyawa ini diketahui dapat membantu dalam mengatasi ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung.

Pada bagian daun, tanaman Madori mengandung senyawa flavonoida dan polifenol yang sangat berharga. Flavonoida dan polifenol merupakan jenis senyawa alami yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Sifat antioksidan ini sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena senyawa-senyawa ini berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Radikal bebas adalah molekul-molekul yang tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penuaan dini, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Senyawa flavonoida dan polifenol dalam daun Madori membantu menangkap dan menghilangkan radikal bebas ini, sehingga membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti polusi udara, paparan sinar UV, dan zat kimia berbahaya.

Selain sifat antioksidan, flavonoida dan polifenol juga memiliki sifat antiinflamasi. Ini berarti senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dapat menjadi penyebab berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan arthritis. Oleh karena itu, konsumsi senyawa-senyawa antiinflamasi ini melalui tanaman Madori dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Senyawa Tanin, yang dapat ditemukan dalam tanaman Madori, memiliki peranan penting dalam pengobatan luka. Tannin adalah senyawa dengan sifat antiseptik yang kuat. Sifat antiseptik ini membuatnya sangat efektif dalam menghentikan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada luka. Ketika tannin diterapkan pada luka, senyawa ini membantu membersihkan area tersebut dan mencegah infeksi, yang pada gilirannya mempercepat proses penyembuhan luka.

Senyawa terakhir yang dapat ditemukan dalam tanaman Madori adalah kalsium oksalat. Meskipun kalsium oksalat terkandung dalam beberapa bagian tanaman, ia memiliki manfaat kesehatan khusus dalam mengatasi masalah batu ginjal. Kalsium oksalat, dalam konteks ini, dapat membantu dalam mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi kalsium oksalat harus dilakukan dengan hati-hati, terutama oleh individu yang memiliki riwayat batu ginjal. Terlalu banyak kalsium oksalat dalam diet dapat berpotensi memperburuk masalah bagi mereka yang rentan terhadap pembentukan batu ginjal.

 

Olahan Tanaman Madori sebagai Obat Gastritis (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)

Tanaman Madori memiliki peran penting dalam mengatasi penyakit lainnya, seperti radang lambung. Radang lambung atau gastritis merupakan kondisi medis yang terjadi ketika lapisan dalam lambung mengalami peradangan atau iritasi. Lambung adalah organ pencernaan yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan makanan. Ketika lapisan lambung mengalami peradangan, ini dapat mengakibatkan gejala yang tidak nyaman dan, jika tidak diobati, bisa menjadi masalah serius. Untuk mengobati gastritis, digunakan campuran 20 gram bunga Widuri dan 50 gram daun Lidah Buaya yang telah dikupas kulitnya. Campuran ini direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin, disaring, dan diminum dua kali sehari, dengan dosis 150 cc setiap kali.

Tradisi pengobatan seperti Usadha Bali menjadi cermin dari bagaimana kekayaan alam dan pengetahuan lokal dapat berdampingan dengan keyakinan agama, menciptakan sistem pengobatan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan begitu, Bali tidak hanya menjadi tempat di mana budaya, tradisi, dan ilmu pengetahuan tradisional terus hidup dan berkembang, tetapi juga menawarkan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Selamat menjelajahi keajaiban pulau Bali, di mana alam dan budaya tumbuh bersama.