Pura Taman Beji Munduk Temu, Pupuan
Pura Taman Beji adalah sebuah pura yang terletak di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura Taman Beji merupakan salah satu pura suci yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat dan merupakan salah satu tempat sumber mata air di daerah desa Munduk Temu. Pura Taman Beji juga memiliki panorama yang menarik, asri dan berkesan mistik pada bagain tempat sumber mata air.
Pura Taman Beji, yang terletak di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali, adalah sebuah situs suci yang kaya akan sejarah, keindahan alam, dan makna budaya. Pura ini menjadi salah satu destinasi yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat dan pengunjung yang ingin merasakan keunikan Bali.
Pura Taman Beji memiliki peran penting dalam pemandangan spiritual dan alam di daerah Munduk Temu. Salah satu hal yang membuatnya begitu istimewa adalah bahwa pura ini juga merupakan sumber mata air yang vital bagi penduduk setempat. Mata air ini dianggap suci dan diyakini memiliki kualitas yang luar biasa. Sementara Anda menjelajahi pura ini, Anda akan disuguhi panorama yang memukau, penuh dengan hijaunya alam sekitar dan kesan mistis yang menyelubungi sumber mata airnya.
Sejarah pura Taman Beji ini awal mula di temukan sebuah sumber mata air yang sudah ada sejak lama, yang menemukan sumber mata air itu adalah Ida Bagus Aji kakyang dan Dewa Kakyang Rai yang saat itu secara bersamaan mendapatkan pengelihatan dari mimpi bahwa ada mata air suci tersebut pada tahun 1947, sehingga direncanakan Pembangunan atau pendirian pura Taman Beji yang di prakarsai oleh Ida Dagus Aji Kakyang dan Dewa Kakyang Rai yang merupakan tetua desa sekaligus dikenal dengan kesaktianya pada tahun tersebut.
Angkul-angkul Pura Taman Beji (sumber foto : koleksi redaksi)
Pada tahun 1956 mulai menancapkan turus lumbung yang terbuat dari kayu sakti/kayu dadap, dan mulai upacara piodalan pertama purnamaning kelima pada tahun 1957, pada saat itu terjadilah kesurupan atau biasa di sebut kerahuan yang menunjukan bahwa setiap upacara pengambilan airnya di sebelah kanan bawah ada sumber air suci yang disampingnya ada pohon bunut, Air itu lah yang di gunakan sebagai tirta dalam setiap upacara samapi sekarang disebut dengan Pura Taman Beji, mata air tersebut tetap stabil debitnya sampai sekarang mau bagaimanapun musimnya, Saat itu awal mulanya penduduk desa hanyak berjumlah 35 KK, sampai sekarang berjumlah 366 KK.