Menikmati Wisata Spiritual Di Pinggir Lembah, Penglukatan Taman Beji Samuan
Pulau Bali terkenal sangat kental dengan keindahan spiritual yang sangat mempesona. Banyak sekali tempat wisata spiritual yang dapat dikunjungi. Salah satunya adalah Taman Beji Samuan, yang sangat cocok dikunjungi bila ingin mencari pengalaman dalam wisata spiritual dengan keindahan alam yang mempesona.
Taman Beji Samuan merupakan salah satu dari banyaknya wisata spiritual yang ada di pulau Bali. Tempat ini cocok dikunjungi bagi yang ingin merasakan sensasi melukat atau pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual yang lain dari biasanya. Terletak di sebelah utara kota Denpasar, atau lebih tepatnya di Br. Samuan Kawan, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Taman Beji Samuan adalah tempat yang menggabungkan keindahan alam dengan ketenangan spiritual.
Karena tempat ini berada di kawasan lembah, untuk itu pengunjung perlu menuruni anak tangga menuju ke lokasi. Di sepanjang perjalanan, pengunjung akan dimanjakan dengan suasana alam yang masih asri dan kehadiran kicauan burung menciptakan pengalaman yang menarik dalam wisata ini.
Menurut pemaparan pemangku Pura setempat, Jro Mangku Wayan Pagiana. Pada awalnya, Taman Beji Samuan hanyalah tempat suci sederhana dengan satu pelinggih. Saat penduduk setempat akan memperbaiki pelinggih tersebut, ketika membuka jalan dan membersihkan semak-semak, warga menemukan sumber air tersembunyi di balik bebatuan. Lalu pengelola desa adat setempat berinisiatif untuk merenovasi lokasi ini agar bisa dinikmati oleh masyarakat. Jalan menuju pancuran itu kemudian diperbaiki, dan sumber air yang ditemukan dibagi menjadi tujuh pancuran, yang diyakini memiliki keberkahan tersendiri.
Tak lama dibuatkannya kolam-kolam untuk mengelilingi tujuh pancuran tersebut. Pancuran ini pun diberi nama "Pancuran Sapta Rsi," yang mengacu pada keyakinan bahwa dulunya di lokasi tersebut terdapat seorang pendeta yang pernah berstana. Secara keseluruhan, tempat ini kemudian dikenal dengan sebutan Taman Beji Samuan.
Pada tahun 2019, Taman Beji Samuan akhirnya resmi dibuka untuk masyarakat. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam dengan menuruni ratusan anak tangga menuju lokasi ini. Di sana, mereka akan disambut oleh pepohonan rimbun dan lembah yang dialiri oleh air jernih Sungai Yeh Penet. Dibawah lembah juga terdapat air terjun alami yang kadang muncul ketika saat musim hujan yang menambah keindahan dari Taman Beji Samuan ini.
Kawasan Penglukatan Campuhan, Sungai Yeh Penet(Sumber: Koleksi Redaksi)
Taman Beji Samuan terdiri dari tiga kawasan penglukatan. Pertama ada Campuhan yaitu penglukatan yang dilakukan diarea bibir sungai, diikuti oleh Beji Dalem yang terdiri dari penglukatan Suda Mala, penglukatan Dasa Mala, penglukatan Rambut Sedana, dan terakhir adalah Beji Sapta Rsi. Setiap kawasan ini memiliki daya tarik dan makna spiritual tersendiri bagi para pengunjungnya.
Dengan keindahan alam dan aura spiritualnya, Taman Beji Samuan menawarkan pengalaman yang mengesankan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Untuk merasakan penglukatan yang baik dan benar di Taman Beji Samuan, pengunjung pertama-tama harus menuju kawasan Campuhan menghaturkan sesajen berupa canang, dan kemudian malukat di area sungai. Setelah itu, pengunjung bisa kembali menghaturkan sesajen di palinggih Ratu Niang dan Ratu Gede, lalu melanjutkan menuju kawasan Beji Dalem. Prosesi ini kemudian diakhiri dengan panglukatan di tujuh pancuran air pada kawasan Tirta Sapta Rsi.
Selain sebagai tempat melukat, Taman Beji Samuan ini juga berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh tirta/ air suci ketika ada upacara adat desa setempat, seperti piodalan di pura. Pada hari-hari suci seperti Banyu Pinaruh, purnama, ataupun tilem, tempat ini selalu dipadati oleh masyarakat sekitar dan pengunjung dari luar, menciptakan suasana yang sarat dengan kekhusukan dan kebersamaan dalam upacara keagamaan.
Untuk pengunjung baru, sangat penting untuk menghaturkan pejati. Untuk yang pertama kali datang tidak usah khawatir karena di tempat ini juga sudah terdapat pendeta dan warga lokal yang siap membimbing pemedek/pengunjung yang baru pertama kali datang. Terdapat juga pedagang-pedagang sarana penglukatan seperti canang dan pejati di area parkir, memungkinkan para pengunjung untuk memperoleh perlengkapan dengan mudah sebelum memasuki lokasi melukat di Taman Beji Samuan.
Pintu Masuk Taman Beji Samuan (Sumber: Koleksi Redaksi)
Taman Beji Samuan buka setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 18.00 WITA. Biaya masuk hanya berlaku untuk parkir kendaraan, berkisar antara Rp 3.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000 sampai Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.
Sama seperti tempat suci pada umumnya, terdapat pantangan yang tidak boleh dilanggar yaitu perempuan yang berhalangan atau sedang haid sebaiknya tidak memasuki area taman ini. Dan sebagai tanda hormat terhadap tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat, para pelancong juga harus mengenakan pakaian dan kamen selama berada di kolam itu.
Keindahan alam yang memukau dengan pepohonan yang rimbun dan lembah yang dialiri langsung oleh air jernih Sungai Yeh Penet, membuat kunjungan ke Taman Beji Samuan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Suasana yang kadang diselimuti kabut saat cuaca mendung menambah kesan mistis dan magis dari tempat ini. Sebuah harmoni antara spiritualitas dan alam semesta tercipta di sini, menjadikan Taman Beji Samuan sebagai tempat yang cocok bagi mereka yang mencari kedamaian dan pencerahan