Pura Mengening, Pura Kuno Peninggalan Abad Ke-11 Masehi
Bali dikenal sebagai wilayah yang memiliki wisata spiritual dan Pura Mengening adalah salah satu destinasi wisata spiritual dan pura kuno yang ikonik di Bali. Pura ini Merupakan peninggalan pemerintahan Raja Marakata di tahun 1022 Masehi pada masa kerajaan Warmadewa. Terletak di alam yang asri, tentram dan indah membuat anda sebagai penunjung menjadi takjub dengan pura ini. Berbeda dengan pura-pura yang lain, Pura Mengening memiliki keunikannya tersendiri, dan akan kita bahas di artikel ini.
Pura Mengening merupakan peninggalan bersejarah yang kuno, ditemukan pertama kali pada tahun 1925-1927 oleh WF Sutterheim dan kemudian diteliti lebih lanjut oleh sejarawan Bernet Kempers pada tahun 1960. Di dalam laporan tentang pengeksploran situs tersebut, telah ditemukan Lingga Yoni yang diposisikan di dalam ruangan candi. Pura ini juga sudah ditetapkan statusnya sebagai cagar budaya oleh pemerintah provinsi Bali berdasarkan UU No.5 tahun 1985. Meskipun pura ini merupakan bangunan yang bersifat kuno, namun ia tetap dalam kondisi yang terawat dan bersih hingga saat ini sehingga tidak termakan oleh zaman.
Pura Mengening dibuat dengan kepercayaan untuk melindungi dari roh jahat dan hasil panen yang berlimpah. Pura ini juga didedikasikan untuk memuja dewa air yang bernama Dewa Tirta Empul. Selain itu, terdapat mitos mengenai mata air yang ada di areal pura ini, dimana mata air tersebut dibuat oleh Dewa Indra untuk menyucikan tubuh dan jiwa seseorang yang berendam di mata air tersebut.
Nista Mandala (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Pura Mengening terletak di Banjar Saraseda, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Karena lokasi yang jauh dari perkotaan, membuat lingkungan Pura Mengening memiliki suasana yang hening, damai dan hawa pegunungan yang menyegarkan. Selain itu dengan arsitektur yang unik, serta pemandangan yang indah membuat pura ini seringkali menjadi destinasi favorit wisatawan serta pengunjung yang datang untuk beribadah.
Seperti pura-pura di Bali pada umumnya, Pura Mengening dibagi menjadi 3 area yaitu Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Di area Nista Mandala terdapat sebuah taman yang indah dengan kolam dari mata air yang menyegarkan dan Pancakatirtha. Di area Madya Mandala terdapat bangunan-bangunan seperti Bale Gong, Bale Pegat dan Bale Kulkul. Dan yang terakhir yaitu di area Utama Mandala juga terdapat beberapa bangunan seperti Bale Saka Ulu, Gedong Limas, Meru Tumpang Tiga, dan Bale Paselang. Bangunan-bangunan tersebut digunakan untuk aktivitas persembahyangan. Berbeda seperti pura-pura pada umumnya, untuk berkeliling di setiap areanya, pengunjung perlu melewati beberapa anak tangga karena konstruksi puranya yang tidak datar dan menyatu dengan alam.
Pengunjung melakukan Melukat (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Selain beribadah, Pura Mengening juga sering menjadi lokasi untuk Melukat. Melukat adalah kegiatan pembersihan diri dengan air suci untuk menyucikan jiwa. Melukat dapat dilakukan di kolam suci yang bernama Telaga Waja. Airnya yang segar dari mata air langsung tidak hanya dapat menyucikan hati dan pikiran pengunjung yang beribadah tetapi juga dapat menyegarkan tubuh. Selain itu Melukat di Pura Mengening juga memiliki manfaat lain seperti menyembuhkan penyakit akibat ilmu hitam, membuang sial, serta menenangkan jiwa dan pikiran.
Pancuran Telaga Waja (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Di Telaga Waja terdapat beberapa pancuran yang memiliki fungsinya masing-masing. Terdapat 12 tirta di Telaga Waja, yaitu Tirta Mengening untuk upacara Dewa Yadnya, Tirta Sudhamala untuk melukat dan Tirta Telaga Waja untuk melukat, Tirta Keris untuk pembersihan benda pusaka, Tirta Keben untuk berdagang , Tirta Tunggang untuk upacara Ngaben, Tirta Gelung untuk kewibawaan, Tirta Dedari untuk kecantikan, Tirta Pengentas untuk upacara Pitra Yadnya, Tirta Angsoka untuk kecantikan, dan Tirta Pancuran Solas untuk upacara hari kelahiran.
Tirta Dedari (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Tidak hanya pengunjung, berendam di kolam suci ini juga sering dilakukan oleh warga lokal untuk pembersihan jiwa mereka. Untuk menuju lokasi melukat, pengunjung perlu menurunin beberapa anak tangga menuju area Nista Mandala dari pura dan akan disuguhi oleh pemandangan yang asri selama di perjalanannya.
Meskipun Pura Mengening dapat dikunjungi sebagai tempat wisata, Pura Mengening tetaplah tempat suci yang tetap digunakan untuk persembahyangan. Jadi, ketika mengunjungi Pura Mengening wajib untuk mengenakan pakaian yang sopan.