Kisah Pengabdian Sang Garuda Kepada Ibunya
Garuda merupakan salah satu makhluk mitologi dalam ajaran agama Hindu. Dengan memiliki tubuh yang gagah dan besar serta memiliki sayap membuat Garuda menjadi sangat dihormati dan disegani. Garuda juga memiliki sifat yang baik dengan pengabdian serta rasa sayang yang begitu besar terhadap ibunya sehingga rela melakukan apapun untuk sang ibu.
Garuda merupakan salah makhluk mitologi yang dalam kepercayaan agama Hindu memilki sifat yang sangat arif dan bijaksana. Memiliki badan besar, tegap, dan kekar serta mempunyai sayap yang membuat Garuda sangat disegani dan dihormati. Selain itu, Garuda juga dikenal dengan keberanian juga pengabdiannya untuk sang ibunda tercinta.
Sang Garuda (Sumber Photo : Koleksi Redaksi)
Di zaman kuno, di sebuah negeri yang penuh misteri, hiduplah seorang Rsi bijaksana yang dikenal sebagai Rsi Kasyapa. Rsi Kasyapa adalah seorang yang sangat arif dan penuh pengetahuan. Namun, kehidupannya yang damai dan penuh kebijaksanaan tidak lepas dari cerita yang menarik mengenai pengabdian, kesetiaan, dan pengorbanan.
Rsi Kasyapa memadu kasih dengan 14 putri dari Sang Hyang Daksha, seorang Dewa pencipta. Dua dari istri Rsi Kasyapa yang sangat menonjol adalah Kadru dan Winata. Meskipun mereka adalah saudari, sifat dan kepribadian mereka sangat berbeda. Kadru dikenal licik, penuh iri hati, dan cemburu, sedangkan Winata adalah sosok lemah lembut dan baik hati.
Suatu hari, Kadru dan Winata merasa sangat ingin memiliki keturunan, meskipun mereka telah menikah dengan Rsi Kasyapa dalam waktu yang cukup lama. Mereka memutuskan untuk menghadap Rsi Kasyapa dan mengajukan permintaan untuk memiliki keturunan. Akhirnya, Rsi Kasyapa setuju dan memberikan masing-masing dua telur kepada mereka. Namun, Kadru tidak puas dan meminta lebih banyak telur. Rsi Kasyapa memberinya 1000 telur, sementara Winata merasa cukup dengan apa yang diberikan padanya.
Kedua saudari itu menjaga telur-telur tersebut dengan penuh harapan. Namun, waktu terus berlalu tanpa ada tanda-tanda kelahiran dari telur-telur itu. Akhirnya, Kadru memohon kepada para dewa dan alam semesta agar menetaskan telur-telur itu. Doa Kadru dikabulkan, dan telur-telur itu menetas menjadi naga dengan mahkota mustika di kepalanya.
Winata, merasa iri, memutuskan untuk memecahkan salah satu telurnya. Telur itu menetas menjadi sosok manusia berkepala burung garuda tanpa kaki yang diberi nama Aruna. Aruna meninggalkan ibunya, namun memberikan pesan bahwa hanya saudaranya kelak yang akan membebaskannya. Winata menyesal dan menunggu kelahiran anak kedua.
Kadru mulai merasa lelah menjaga anak-anaknya dan mengajukan taruhan licik kepada Winata mengenai warna kuda Ucchaisrawa. Dengan keyakinan, Winata menjawab putih, sementara Kadru menyatakan warnanya hitam. Ini memicu peristiwa tragis, di mana anak-anak Kadru mengubah warna kuda Ucchaisrawa menjadi hitam dengan bisa mereka.
Kadru pun memerintahkan Winata untuk mengabdi kepadanya dan menjaga seluruh anak-anaknya. Hari yang dilewati Winata sangat sengsara dan sulit. Namun, satu-satunya telur yang tersisa milik Winata akhirnya menetas menjadi sosok manusia berkepala burung dengan sayap. Ialah Sang Garuda tumbuh semakin besar dan kekar serta sangat kuat. Sang Garuda mendengar tangisan sang ibu dan langsung menghampirinya.
Sang Garuda (Sumber Photo : Koleksi Editorial)
Winata dibebaskan dari perbudakan, tetapi Garuda, sang anak yang berkepala burung, harus mencari Tirtha Amertha untuk membebaskan ibunya sepenuhnya. Dalam perjalanan, ia secara tidak sengaja memakan seorang Brahmana dan tenggorokannya menjadi panas. Brahmana tersebut merupakan Rsi Kasyapa yang merupakan ayah dari Sang Garuda.
Garuda kemudian menemukan Tirtha Amertha atas arahan dan petunjuk dari sang Ayah, tetapi Dewa Wisnu muncul dan memberikan syarat: jika ibunya dibebaskan, Garuda harus mengabdikan dirinya padanya.
Garuda menghadapi Dewa Indra yang ingin merebut Tirtha Amertha untuk dewa-dewa. Setelah pertempuran sengit, Garuda mengalahkan Dewa Indra. Akhirnya, ia memberikan Tirtha Amertha kepada Kadru, dan ibunya dibebaskan. Dalam pengabdian kepada Dewa Wisnu, Garuda Wisnu Kencana terlahir.
Kisah Garuda Wisnu Kencana menunjukkan pengabdian yang luar biasa kepada orang tua, kekuatan, dan kepahlawanan. Ia adalah salah satu makhluk mitologi dalam agama Hindu yang sangat dihormati dan dianggap sebagai lambang kesetiaan dan pengabdian.