Menguak Asal-Usul Desa Sembiran, Sebagai Salah Satu Desa tertua Di Bali
Desa Sembiran merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut. Desa Sembiran dikenal sebagai salah satu Desa Tertua di Bali, Karena Desa Sembiran sudah ada sejak jaman batu tua(Paleolitikum). Sejarah dari Desa Sembiran masih menjadi misteri hingga sekarang karena masih sulitnya membuktikan kebenaran dari sejarah terbentuknya Desa Sembiran. Sejarah dari Desa Sembiran ini masih berdasarkan ketuturan dari mulut ke mulut sejak jaman nenek nenek moyang di Desa Sembiran.
![Menguak Asal-Usul Desa Sembiran, Sebagai Salah Satu Desa tertua Di Bali](https://budayabali.com/uploads/images/202312/image_870x_657eb8675d033.jpg)
Desa Sembiran merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut. Desa Sembiran dikenal sebagai salah satu Desa Tertua di Bali, Karena memiliki sejarah dan kebudayaan yang terbilang sudah ada sejak jaman nenek moyang dari Desa Sembiran. Menurut literatur dan katuturan yang ada bahwa Desa Sembiran berasal dari kata Sembir yang berarti bagian atau pecahan. Pada jaman dahulu, dimana pada saat itu masih belum adanya penduduk, belum adanya kehidupan sama sekali dan masih jarang ditemukanya penduduk, dimana desa tersebut masih hanya berisikan hutan yang lebat, ada seorang pertapa yang disebut-sebut yaitu Ida Betara Guru dimana sampai sekarang Ida Betara Guru tersebut masih menjadi misteri, beliau melakukan semedi dibawah pohon kayu yang disebut dengan pohon Kayu Kastuban.
Pohon kayu tersebut berisikan 4 kepompong, konon katanya 4 kepompong tersebut dipastu menjadi bayi oleh Ida Betara Guru guna memluai kehidupan atau memulai peradaban pada desa tersebut. 4 kepompong tersebut dipastu menjadi 2 bayi laki-laki dan 2 bayi perempuan. Kemudian Ida Betara Guru melakukan semedi dan memanggil seorang daha tua(wanita yang tidak bersuami) yang ditugaskan oleh Ida Betara Guru untuk merawat ke empat bayi tersebut hingga menjadi dewasa. Seiring berjalanya waktu ke-empat bayi tersebut telah menjadi dewasa, kemudian Ida Betara Guru memohon anugrah untuk memberikan kekuatan kepada ke-empat anak tersebut sebagai bekal dalam menjalani kehidupan pada masa itu. Singkat cerita, karena sudah beranjak dewasa, masing-masing saudara tersebut menjalin asmara dan mereka saling berhubungan hingga menjadi pasangan suami istri.
Desa Sembiran(Sumber : Koleksi Pribadi)
Konon katanya, pasangan yang pertama pergi ke Desa Julah sedangkan pasangan yang kedua tetap tinggal di Desa Sembiran dan mereka memulai kehidupanya masing-masing. Sekedar info bahwa Desa Julah Merupakan tetangga dari Desa Sembiran yang terletak di bagin timur Desa Sembiran. Kedua pasangan tersebut membuat perjanjian bahwa Desa Julah dan Desa Sembiran adalah saudara maka dari itu kedua desa tidak boleh atau dilarang keras menjalin hubungan asmara atau mencari pasangan dari masing-masing desa. Karena mereka menyebutkan bahwa Desa Sembiran dan Desa Julah adalah nyama atau menyama yang berarti bersaudara.
Desa Sembiran dan Desa Julah dipisahkan oleh tukad atau sungai yang dinamakan Tukad Kayehan Kangin yang kemudian sekarang dinamakan Pura Kayehan Kangin. Pada tahun 1961 dilakukan penelitian dan penggalian di bagian utara Desa Sembiran, telah ditemukanya alat-alat kuno berupa batu yang bentuknya seperti Setrika, Alat Pemotong, Palu, Alat Batu Kecil Untuk Mengiris. Alat-alat batu tersebut merupakan alat yang ada pada jaman batu tua(Paleolitikum). Selain itu masih banyak batu jaman bersejarah yang ditemukan di Desa Sembiran. Kemudian di Desa Sembiran juga ditemukan awig-awig atau aturan-aturan yang ditulis pada lontar bali dengan bahasa bali-kawi atau juga disebut dengan bali tengahan. Berikut isi dari awig-awig tersebut.
Dari awig-awig tersebut desa sembiran memiliki banyak keunikan dimana Desa Sembiran memiliki bahasa yang berbeda dengan desa lainya di bali, Desa Sembiran memiliki bahasa sendiri, kalender sendiri, adat-istiadat yang unik dan kenunikan lainya serta awig-awig tersebut yang menjadi dasar hukum yang mengatur kehidupan dari penduduk Desa Sembiran. Sampai sekarang Desa Sembiran dikenal sebagai desa tua dibali. Sekedar info Desa Sembiran memiliki pura kahyangan tiga yaitu Pura Puseh atau Pura Desa, Pura Dulu dan Pura Dalem. Pura-pura tersebut merupakan tempat bagi para penduduk Desa Sembiran untuk melakukan yadnya. Desa Sembiran juga dikelilingi oleh kuta atau kuta kurung dimana konon Kuta Kurung tersebut merupakan pagar pelindung yang menjadi penjaga dari Desa Sembiran.