Pancoran Solas Taman Bali: Mukjizat Menyembuhkan Penyakit Kiriman

Pancoran Solas Taman Bali bukan sekedar pancoran biasa. Pancoran yang sudah ada sejak tahun 1665 M awalnya digunakan untuk pemandian saja. Baru digunakan untuk tempat penglukatan sekitar 30 tahun yang lalu. Manfaat dari melukat di pancoran ini yaitu menyembuhkan penyakit biasa hingga penyakit kiriman serta permintaan keturunan.

Jun 27, 2025 - 06:05
Jun 27, 2025 - 11:08
Pancoran Solas Taman Bali: Mukjizat Menyembuhkan Penyakit Kiriman
Pancoran Solas Taman Bali (Sumber Photo : Koleksi Penulis)

Pancoran Solas Taman Bali adalah salah satu situs spiritual yang terletak di Pulau Bali, pulau yang berada di Indonesia yang dikenal dengan budaya, tradisi, dan keindahan alamnya. Pancoran Solas merupakan salah satu tempat melukat yang penting bagi masyarakat Bali, terutama umat Hindu yang dipercaya dapat membersihkan diri dari dosa, penyakkit dan energi negatif. Salah satu dari beribu kekayaan budaya Bali yaitu Pancoran Solas memiliki sejarah yang mendalam. Kata "Solas" dalam bahasa Bali berarti sebelas. Hal ini merujuk pada sebelas pancoran air suci yang ada di tempat ini. Menurut legenda, pancoran air suci ini berasal dari mata air suci yang dianggap memiliki kekuatan spiritual untuk membersihkan roh dan pikiran seseorang. Budaya melukat sudah sejak lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali terutama umat Hindu. Melukat adalah ritual pembersihan diri yang dilakukan untuk menghilangkan dosa, kesalahan, dan energi negatif. Pancoran Solas Taman Bali menjadi salah satu tempat yang dipilih karena keindahan alamnya yang menenangkan dan energi spiritualnya yang sangat kuat. 

Awal mula ditemukannya Pacoran Solas Taman Bali dikarenakan seorang Raja Bali ke-8 yang bergelar Dalem Dimade mengungsi akibat pemberontakan di Kerajaan Gelgel. Dalem Dimade mengungsi di sebuah hutan belantara yang mana terdapat mata air biasa. Setelah Raja menemukan mata air tersebut dan kemudian dijadikan untuk tempat masyarakat mengambil air sesuai kebutuhan mereka. Sumber mata air yang digunakan masyarakat ada 2 titik. Yaitu dibawah Padma dan disebelah Padma. Yang biasanya digunakan untuk melukat yaitu 11 pancoran yang ada di sebelah Padma. Sedangkan yang biasanya digunakan sebagai pemandian berada di bawah yang posisinya jauh dari Padma. Pancoran Solas Taman Bali terletak di sebuah desa yaitu Desa Guliang Kangin yang memiliki makna tersendiri. Berasal dari Guh yaitu membuat atau menyebabkan dan Liang berarti senang. Pancoran solas diyakini mampu membantu penyembuhan, berawal dari cerita Masyarakat, bahwa Raja Dalem Dimade, merasakan mendapatkan kesembuhan, kenyamanan dan ketenangan setelah beliau mandi dimata air yang ada di pancoran ini.

Jro Hyang selaku pemangku di pancoran ini, mengatakan bahwa sudah banyak pemedek yang mengalami pengalaman spiritual. Bukan hanya pengalaman spiritual yang biasa, hal yang diluar kepala manusiapun pernah dialami Pemedek yang tangkil. Seperti teriak-teriak sendiri setelah melukat, muntah setelah minum air dari pancoran, seperti melihat makhluk aneh setelah melukat dan masih banyak lagi. Namun, bukan hanya hal mistis yang dialami Pemedek yang datang. Pemedek akan merasakan betapa indah dan sejuknya Pancoran Solas Taman Bali yang memberikan ketenangan jiwa dan rohani karena suasana alam dan spiritual yang kuat. Para pemedek yang datang ke Pancoran ini bukan hanya warga lokal dan beragama Hindu saja, namun sudah dari internasional dan semua umat beragama boleh mengunjungi pancoran ini. 

Pancoran Solas Taman Bali (Sumber Photo : Koleksi Penulis)

Pancoran solas yang berarti terdapat 11 pancoran yang memilki makna dan fungsi yang berbeda-beda. Mulai dari pancoran yang utama dan terletak dibagian atas digunakan untuk tirta upacara. Sedangkan 11 pancoran terletak dibawah dan digunakan untuk melukat, membantu proses penyembuhan pembersihan sekala-niskala. 10 pancoran melambangkan Desa Aksara yaitu Sa Ba Ta I Na Ma Si Wa Ya, yang bersemayam ditubuh manusia, sehingga pembersihan terhadap desa aksara akan mengharmoniskan aliran energi dalam tubuh manusia.

Manfaat melukat di pancoran ini sangat banyak. Mulai dari penyakit biasa hingga penyakit kiriman dan permintaan keturunan. Jro Pemangku di pancoran ini bercerita bahwa ada pemedek yang pernah tangkil di pancoran ini disembuhkan penyakitnya. Pemedek ini sudah 2 kali mengunjungi Pancoran Solas Taman Bali dengan berbagai keluhan dan saat pemedek datang kembali, dia bercerita jika dia sudah sembuh dan merasa ingin kembali ke Pancora lagi. Selanjutnya ada pasangan suami istri yang sudah menunggu keturunan selama 8 tahun, ketika mereka melukat di Pancoran Solas Taman Bali dan memanjatkan permohonan mereka, tidak lama setelah itu, mereka segera mendapatkan keturunan. 

Setiap pancoran di sini diberi nama khusus karena manfaatnya yang berbeda-beda. Pancoran pertama diberi nama Surya dan pancoran kedua diberi nama Bulan yang digunakan untuk melukat, kemudian ketiga hingga kesepuluh itu juga digunakan untuk melukat namun manfaat khususnya yaitu dapat menyebabkan pemedek muntah-muntah karena penyakit yang sedang dialaminya. Untuk cara penggunaan setiap pancoran juga berbeda. Pancoran pertama sampai kesepuluh, digunakan dengan cuci muka, kumur sebanyak 3 kali dan minum 1 kali sedangkan untuk pancoran terakhir, para pemedek harus cuci muka, kumur dan minum sebanyak 11 kali. Bukan hanya itu saja, biasanya pemedek maupun masyarakat sekitar mengambil air minum dari pancoran kesebelas karena kejernihan dan manfaat airnya.

Pancoran Solas Taman Bali (Sumber Photo : Koleksi Penulis)

Dikarenakan adanya sumber mata air lain di Pancoran ini, banyak warga setempat mengunjungi pancoran karena ingin mengambil air baik untuk dikonsumsi atau sekeder mandi saja. Namun mata air yang biasa digunakan warga itu, letaknya berbeda dari pancoran utama yang biasa digunakan untuk melukat. Ada di bawah setelah kesebelas pancoran. Warga yang datang ke pancoran itu mulai dari anak-anak, orang tua hingga orag tua yang sudah usia lanjut pun datang untuk mengambil air karena manfaatnya yang banyak. Baik bagi pemedek atau warga setempat, harus melewati lebih dari 100 anak tangga agar dapat sampai ke pancoran.

Para pemedek yang ingin nangkil di Pancoran Solas Taman Bali, harus mengikuti tata cara penglukatan yang sudah ditentukan. Mulai dari mengganti pakai di tempat yang sudah disediakan sebelum melakukan penglukatan, melakukan matur piuning sebelum ke pancoran, dan pada saat sudah di pancoran yang pertama, diawali dengan cuci muka tiga kali kemudian kumur tiga kali dan yang terakhir meminum air pancoran sekali. Setelah itu lanjut ke pancoran yang ke dua sampai ke sepuluh tata cara yang dilakukan sama. Hanya pancoran ke sebelas saja yang berbeda. Semua dilakukan sebanyak sebelas kali, baik itu cuci muka, kumur dan minum. Dan setelah melakukan penglukatan, mengganti pakaian lagi dan lanjut untuk sembahyang. Sembahyang akan dipandu oleh Jro pemangku yang ada di Pancoran Solas Taman Bali.

Pancoran Solas Taman Bali merupakan salah satu tempat melukat yang memiliki sejarah dan makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali. Melukat di tempat ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk mempertahankan dan menghargai warisan budaya dan spiritual yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Dengan mengikuti tata cara melukat yang benar, diharapkan seseorang dapat mencapai pembersihan rohaniah dan mendapatkan kedamaian dalam dirinya.