Sanggar Taksu Yowana Bali: Perjalanan Seni Tari dari Desa Beraban ke Panggung Internasional

Sanggar Taksu Yowana Bali hadir sebagai ruang berkumpul dan belajar bagi generasi muda di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Sejak berdiri pada 27 Desember 2015, sanggar ini menjadi tempat mengasah keterampilan menari sekaligus melestarikan seni tradisi. Aktivitasnya tidak hanya sebatas di desa, tetapi juga merambah ke tingkat nasional hingga internasional. Kiprah yang konsisten menjadikan sanggar ini sebagai salah satu wajah budaya Bali yang terus hidup.

Dec 17, 2025 - 06:12
Dec 16, 2025 - 19:19
Sanggar Taksu Yowana Bali: Perjalanan Seni Tari dari Desa Beraban ke Panggung Internasional
Penampilan internasional Sanggar Taksu Yowana Bali di Prancis sebagai wujud pelestarian budaya Bali (Sumber: Koleksi Pribadi)

Berdirinya Sanggar Taksu Yowana Bali tidak lepas dari inisiatif Ni Luh Gede Risma Pertiwi pada tahun 2015. Kehadirannya di tengah masyarakat Desa Beraban bertujuan memberi wadah bagi anak-anak untuk mengenal, belajar, dan menekuni seni tari. Sejak saat itu, sanggar berkembang menjadi tempat yang rutin mengadakan kegiatan seni dengan semangat kebersamaan.

Latihan rutin di Sanggar Taksu Yowana Bali (Sumber: Koleksi Pribadi)

Setiap minggu, latihan dilakukan secara teratur. Dari sinilah para anggota mempelajari berbagai tarian, mendalami gerakannya, dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk tampil di hadapan publik. Kegiatan sederhana ini menjadi pondasi penting dalam perjalanan sanggar hingga mampu melangkah lebih jauh.

Sanggar Taksu Yowana Bali ngayah di Pura Pekendungan, Desa Beraban (Sumber: Koleksi Pribadi)

Selain sebagai ruang belajar, Sanggar Taksu Yowana Bali juga berperan dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Salah satunya dengan ikut ngayah di Pura Pekendungan Desa Beraban. Partisipasi ini memperlihatkan hubungan erat antara seni tari dan kehidupan spiritual masyarakat Bali, di mana tari tidak hanya memiliki tujuan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pengabdian.

Partisipasi Sanggar Taksu Yowana Bali dalam Tanah Lot Festival (Sumber: Koleksi Pribadi)

Kiprah sanggar semakin dikenal ketika tampil di berbagai acara budaya. Salah satu momen penting adalah keterlibatan dalam Tanah Lot Festival, sebuah agenda budaya yang rutin berlangsung di Tabanan. Penampilan di festival ini membuka kesempatan bagi para penari untuk menunjukkan hasil latihan, sekaligus mengasah pengalaman tampil di depan masyarakat luas.

Penampilan Tari Saman oleh anak-anak Sanggar Taksu Yowana Bali (Sumber: Koleksi Pribadi)

Sanggar Taksu Yowana Bali tidak hanya fokus pada tari Bali, tetapi juga memberi ruang untuk mempelajari tari dari daerah lain di Indonesia. Salah satu yang pernah dibawakan adalah tari saman dari Aceh, yang dipentaskan oleh anak-anak sanggar. Langkah ini menjadi bukti bahwa sanggar terbuka pada keragaman budaya sekaligus memperkaya pengalaman para penarinya.

Sanggar Taksu Yowana Bali tampil di Prancis memperkenalkan Budaya Bali (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pencapaian yang paling membanggakan adalah kesempatan tampil di Prancis. Kehadiran Sanggar Taksu Yowana Bali di panggung internasional menjadi langkah penting dalam memperkenalkan Budaya Bali ke dunia. Keikutsertaan ini tidak hanya membawa nama sanggar, tetapi juga mengangkat identitas Desa Beraban sebagai bagian dari Bali yang kaya akan seni.

Sejak awal berdirinya hingga kini, Sanggar Taksu Yowana Bali tetap konsisten menjadi ruang kreatif sekaligus wadah pelestarian budaya. Dengan kegiatan yang beragam, mulai dari latihan rutin, ngayah, festival daerah, hingga tampil di panggung internasional, sanggar ini telah membuktikan peran pentingnya dalam menjaga warisan budaya. Keberadaannya tidak hanya memberi manfaat bagi para anggotanya, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Desa Beraban dan Bali secara keseluruhan.