Meniran, Tumbuhan Liar yang Memiliki Banyak Khasiat untuk Tubuh
Cara yang jarang diketahui orang-orang untuk menjaga kesehatan adalah dengan cara menggunakan atau mengonsumsi olahan dari alam yang dijadikan ramuan atau obat-obatan.
Cara yang jarang diketahui orang-orang untuk menjaga kesehatan adalah dengan cara menggunakan atau mengonsumsi olahan dari alam yang dijadikan ramuan atau obat-obatan. Hal tersebut akan jadi lebih alami dibandingkan mengonsumisi suplemen atau obat-obatan kimia.
Di Bali, mengolah bahan alami atau tanaman herbal untuk menjadikannya sebagai ramuan atau obat-obatan sudah dilakukan sejak dahulu kala dan menjadi suatu alternatif untuk berbagai macam kebutuhan. Hal tersebut dinamakan Usadha, dimana Usadha secara spesifik adalah ilmu pengetahuan mengenai pengobatan tradisional Bali. Terdapat beberapa jenis Usadha, salah satunya adalah Usadha Dalem, yaitu Usadha yang ditujukan untuk penyakit dalam atau kebutuhan tubuh.
Masyarakat Bali sendiri, khususnya para orang tua, kebanyakan sudah terbiasa mendengar macam-macam ramuan dari Usadha. Sehingga, keampuhan dari ramuan Usadha tidak usah diragukan lagi.
Salah satu tanaman herbal yang terkenal untuk digunakan dalam Usadha Dalem, khususnya di Bali adalah meniran. Meniran sendiri merupakan tanaman yang bentuknya mirip dengan putri malu. Meniran adalah tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Tanaman Herbal Meniran (Sumber Photo: Koleksi Redaksi)
Meniran merupakan tanaman herbal yang sudah sering digunakan untuk pengobatan tradisional. Tanaman yang memiliki nama latin Phyllanthus niruri ini termasuk dalam famili Euphorbiaceae dan biasanya berada pada daerah tropis dan subtropis.
Tanaman meniran merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 30-50 cm. Daun meniran berbentuk bulat telur dengan ujung yang meruncing. Daun meniran berwarna hijau dan tersusun dalam bentuk menyirip berganda.
Meniran sendiri merupakan tanaman yang cukup mudah untuk ditemukan, hal ini disebabkan karena meniran merupakan tanaman liar. Meskipun meniran merupakan tanaman liar, meniran merupakan tanaman yang aman untuk dikonsumsi jika diolah dengan benar.
Dalam pengobatan tradisional Bali, meniran paling umum dimanfaatkan dengan dijadikan cairan atau minuman. Minuman ini biasa dibuat dengan cara yang mudah, yaitu hanya dengan merebus daunnya dengan air. Sehingga, untuk mengolah meniran, tidak memerlukan waktu yang banyak dan tidak ada bahan yang rumit. Daun meniran yang diolah menjadi minuman ini dapat berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi batu ginjal, dan mengatasi infeksi saluran kemih.
Selain daunnya, manfaat lain meniran bisa didapat dari batang. Sebenarnya khasiat yang dimiliki oleh batang meniran mirip dengan daun. Hanya saja, olahan dari batang meniran lebih terkenal dalam meningkatkan sel darah putih.
Beradarkan penelitian dari jurnal “Journal of Ethnopharmacology”, olahan dari batang meniran dapat meningkatkan aktivitas sel T dan sel B, yang adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi.
Batang meniran dapat diolah dengan cara ditumbuk. Sebelum ditumbuk, batang meniran biasanya dicuci bersih menggunakan air terlebih dahulu. Setelah diersihkan, barulah tanaman tersebut dapat ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukannya nanti akan disaring, setelah disaring maka olahan batang tersebut siap untuk dikonsumsi.
Sebenarnya tidak hanya daun dan batang dari meniran saja yang dapat bermanfaat bagi tubuh, namun akarnya juga. Khasiat yang akan didapatkan dari akar mirip dengan khasiat yang dimiliki oleh daun dan juga batangnya. Sehingga, biasanya orang-orang lebih sering mengolah tumbuhan meniran secara utuh untuk dijadikan obat tradisional.
Meniran dapat memiliki begitu banyak khasiat, hal ini disebabkan oleh adanya senyawa fitokimia yang terkandung didalamnya. Senyawa-senyawa tersebut diantara lain adalah lignan, flavonoid, tanin, dan saponin. Selain itu, daun meniran juga memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang merupakan komponen penting bagi tubuh.
Olahan Meniran dengan Cara Direbus (Sumber Photo: Redaksi Koleksi)
Lignan merupakan kandungan antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas sendiri dapat membahayakan tubuh dengan cara merusak sel-sel pada tubuh. Lignan sendiri juga memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.
Flavonoid merupakan senyawa yang membantu melindungi atau melawan bakteri dan virus penyebab infeksi. Selain itu, flavonoid juga dapat membantu untuk melindungi sel-sel tubuh dari peradangan dan kerusakan akibat radikal bebas.
Senyawa selanjutnya adalah tanin. Tanin adalah senyawa polifenol yang memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker. Tanin dapat membantu untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, mengurangi peradangan, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kandungan senyawa terakhir yang dimiliki oleh meniran adalah saponin. Saponin merupakan senyawa yang dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sopanin merupakan senyawa yang meningkatkan produksi sel darah putih. Sel darah putih sendiri merupakan sel imun yang berperan dalam melawan infeksi.
Dengan ini, pengobatan tradisional Bali, khususnya Usadha Dalem dengan penggunaan meniran, menjadi solusi yang efektif bagi orang-orang untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Hal ini dapat membantu orang-orang untuk tetap menjaga kesehatan mereka, meskipun dengan jadwal yang padat.