Menyelami Kearifan Lokal di Pura Alas Arum: Sebuah Pengalaman Spiritual di Desa Baha
Pura Alas Arum di Desa Baha, Badung, Bali, adalah tempat yang kaya akan nilai spiritual dan budaya, dengan sejarah unik yang bermula dari kejadian mistis di abad ke-17. Selain menjadi lokasi penting bagi upacara keagamaan seperti Pujawali, pura ini juga memiliki lima pancoran beji yang airnya diyakini memiliki khasiat penyembuhan. Desa Baha sendiri dikenal dengan tradisi, seni, dan kerajinan lokal yang dilestarikan oleh masyarakatnya, menciptakan pengalaman wisata berbasis kearifan lokal yang autentik dan mendalam.

Pura Alas Arum, yang terletak di Desa Baha, Badung, Bali, adalah sebuah tempat yang kaya akan nilai spiritual dan budaya. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, Pura Alas Arum juga melambangkan sejarah panjang dan kearifan lokal masyarakat Bali. Seiring dengan berkembangnya pariwisata di Bali, pura ini tetap menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk menghayati kedalaman budaya Bali dan merasakan kedamaian spiritual yang khas.Nama Alas Arum memiliki asal-usul yang menarik dan terkait erat dengan sejarah Bali pada akhir abad ke-17. Pada masa itu, Raja Mengwi, Cokorda Dimade, melakukan ekspansi wilayah untuk memperluas pengaruh kerajaan Mengwi. Pada suatu perjalanan yang dilakukan oleh pasukan Raja Mengwi, mereka mengalami kejadian yang sangat aneh. Api yang membara di langit diikuti oleh aroma harum yang keluar setelah api tersebut padam. Kejadian ini cukup mengherankan dan memunculkan nama "Alas Arum," yang kemudian menjadi nama hutan yang sekarang dikenal sebagai lokasi pura ini.
Pura Alas Arum Desa Baha (Sumber: Koleksi Pribadi)
Berdasarkan kisah sejarah ini, Pura Alas Arum tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol keajaiban alam dan kekuatan spiritual yang melekat pada tempat tersebut. Seiring berjalannya waktu, desa yang terletak di sekitar hutan ini dikenal sebagai Desa Baha, yang memiliki tradisi dan budaya yang kaya.Selain karena Pura Alas Arum, Desa Baha juga terkenal dengan tradisi dan kebudayaan Bali yang sangat kental. Masyarakat desa ini masih memelihara berbagai praktik tradisional, seperti pembuatan kerajinan tangan, tarian legong, dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Hal ini menciptakan suasana autentik yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Desa Baha juga dikenal sebagai salah satu desa yang sangat memperhatikan pelestarian budaya Bali. Pengunjung yang datang ke desa ini dapat merasakan kedekatan dengan kehidupan masyarakat Bali yang sangat memegang teguh nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal. Selain itu, keindahan alam desa yang dikelilingi oleh sawah dan pepohonan membuat Desa Baha menjadi tempat yang sangat cocok untuk beristirahat dan meresapi ketenangan.Pura Alas Arum memiliki peranan penting dalam kehidupan spiritual masyarakat setempat. Salah satu upacara penting yang dilaksanakan di pura ini adalah Pujawali, yang diadakan setiap enam bulan sekali. Upacara ini dilakukan untuk menghormati para dewa dan memohon berkah bagi kehidupan masyarakat Desa Baha dan Bali secara umum.
Pujawali adalah ritual besar yang melibatkan seluruh masyarakat setempat. Selama upacara ini, semua warga datang untuk berdoa bersama dan memperkuat ikatan sosial serta spiritual antarwarga. Upacara ini tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan komunitas, sekaligus untuk merayakan keberkahan hidup.Di sekitar Pura Alas Arum, terdapat lima pancoran beji yang dianggap sangat suci. Pancoran ini memancarkan air dari akar pohon besar yang tumbuh di sekitar pura. Masyarakat dan pengunjung percaya bahwa air dari pancoran beji ini memiliki khasiat penyembuhan dan mampu memberikan ketenangan bagi siapa saja yang meminumnya.
Pura Alas Arum Desa Baha(Sumber: Koleksi Pribadi)
Para pengunjung yang datang ke pura ini seringkali membawa wadah untuk mengambil air suci dari pancoran tersebut. Praktik ini menjadi bagian dari ritual spiritual yang sering dilakukan oleh mereka yang datang dengan tujuan untuk memperoleh keberkahan atau menyembuhkan diri dari berbagai masalah. Kepercayaan terhadap khasiat air ini memperkuat kedalaman spiritual yang ada di Pura Alas Arum, menjadikannya tempat yang tidak hanya menyentuh jiwa tetapi juga tubuh.Salah satu hal yang sangat menarik dari Pura Alas Arum dan Desa Baha adalah bagaimana pariwisata di sini dikembangkan dengan berbasis kearifan lokal. Masyarakat desa sangat aktif dalam melibatkan diri dalam pengembangan pariwisata yang bertujuan untuk menjaga kelestarian tradisi mereka sambil menyambut pengunjung dari luar.
Partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata membuat pengalaman wisata di Desa Baha semakin kaya. Wisatawan yang datang dapat ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh penduduk setempat, seperti kelas memasak kuliner Bali atau lokakarya seni. Melalui kegiatan-kegiatan ini, wisatawan tidak hanya berkesempatan untuk menikmati kuliner khas Bali atau seni tradisional, tetapi juga untuk belajar langsung dari masyarakat mengenai cara hidup mereka yang penuh dengan nilai-nilai budaya.Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. Masyarakat Desa Baha tetap mempertahankan tradisi mereka, namun juga membuka diri untuk dunia luar dalam bentuk yang lebih terarah dan terstruktur.
Mengunjungi Pura Alas Arum adalah sebuah perjalanan spiritual yang mendalam dan penuh makna. Setiap sudut pura dan desa ini menyimpan cerita dan nilai yang menunggu untuk dijelajahi oleh setiap pengunjung. Dari sejarahnya yang misterius, upacara-upacara keagamaan yang penuh kedamaian, hingga keindahan alam yang mengelilingi tempat ini, Pura Alas Arum dan Desa Baha menawarkan pengalaman yang tak hanya menyentuh jiwa tetapi juga memperkaya pemahaman tentang budaya dan kearifan lokal Bali.Pura Alas Arum bukan hanya tempat untuk berdoa, tetapi juga tempat untuk merasakan kedamaian, keajaiban alam, dan kekayaan tradisi Bali yang tak ternilai. Sebuah destinasi yang layak dikunjungi bagi siapa saja yang ingin lebih dekat dengan spiritualitas dan budaya Bali.