Misteri Taman Mumbul: Kisah Nenek Penjual Air dan Keajaiban Tersembunyi

Taman Mumbul, penglukatan yang terletak di Desa Sangeh, Kabupaten Badung. Keindahannya yang begitu menawan dan terletak bersebelahan dengan danau yang begitu memukau membuat penglukatan Taman Mumbul ini terkenal. Namun siapa sangka, dibalik keindahan taman mumbul ternyata terdapat sebuah kisah dari seorang nenek penjual air.

Oct 17, 2023 - 06:07
Sep 27, 2023 - 13:47
Misteri Taman Mumbul: Kisah Nenek Penjual Air dan Keajaiban Tersembunyi

Taman Mumbul (Sumber: Koleksi Pribadi)

Dahulu kala, di tengah Taman Mumbul yang tersembunyi, ada sebuah cerita yang mungkin hanya sedikit yang mengetahuinya. Di tepi danau yang menjadi sumber air di taman ini, terdapat sebuah patung yang tak pernah diperhatikan dengan cermat oleh banyak orang. Patung itu menggambarkan seorang nenek yang ternyata menjadi tokoh sentral dalam kisah asal muasal Taman Mumbul yang penuh keajaiban.

Nenek itu, dalam cerita yang telah beredar turun-temurun, adalah seorang penjual air yang baik hati. Dia menjalani hari-harinya dengan membawa jun berisi air dari desa ke desa, menawarkannya kepada orang-orang yang haus dan berusaha keras menjual setiap tetesnya. Nenek ini adalah sosok yang istimewa. Di beberapa desa, ia terkenal karena kebaikannya, dia selalu menyiramkan air kepada pembelinya, memberikan kelegaan kepada mereka yang tengah merasakan kepanasan.

Namun, suatu hari, ketika perjalanan yang panjang telah membuatnya merasa luar biasa lelah, sang nenek memutuskan untuk beristirahat di tepi danau sumber air di Taman Mumbul. Karena jualannya tidak habis, dia memutuskan untuk menikmati sendiri sedikit air yang tersisa di jun yang ia bawa. Kemudian, tanpa sengaja, dia menuangkan seluruh air yang tersisa ke tanah. Air itu menyiram tanaman-tanaman di sekitar, meskipun tidak lagi dijual, dan tanah pun menyerapnya dengan rakus.

Patung Dewi di Taman Mumbul (Sumber: Koleksi Pribadi)

Tiba-tiba, dengan keajaiban yang tak terduga, air yang jatuh ke tanah itu tidak hanya tetap baik seperti selama perjalanan, melainkan menjadi sumber air yang berukuran kecil yang terus mengalir. Tempat istirahat nenek itu, yang pada awalnya hanya menjadi tempat beristirahat biasa, berubah menjadi sumber air terbesar dan paling melimpah di Taman Mumbul. Itu pula yang menginspirasi nama Taman Mumbul itu sendiri.

Pancoran air ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Dahulu kala, sumber mata air ini digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk upacara pembersihan diri dan pertanian. Meskipun sekarang jarang digunakan untuk tujuan tersebut, aliran air yang melimpah masih dimanfaatkan untuk irigasi subak, mengairi sawah di beberapa desa sekitar. Di dalam telaga ini, terdapat berbagai sumber mata air, salah satunya adalah sumber air hangat berwarna merah yang terletak tepat di sebelah barat pura di tengah telaga.

Taman Mumbul juga dikenal sebagai tempat yang memiliki kekuatan magis. Konon, air suci di sana mampu meluluhkan segala sesuatu atau sifat buruk dalam diri, termasuk pemalas, menunda-nunda, pikiran gelap, menghina atau menyakiti orang lain, keras kepala, berbohong, kejam, melakukan zina, menjadikan orang lain melarat, dan perilaku curang. Selama bertahun-tahun, orang-orang telah datang ke Taman Mumbul untuk mencari kesucian dan membersihkan diri dari sifat-sifat negatif ini, menciptakan legenda dan keajaiban yang abadi dalam aliran air yang tak pernah berhenti mengalir di tempat ini.

Taman Mumbul bukan hanya tempat fisik; ia adalah perwujudan dari hubungan manusia dengan alam dan juga merupakan penjaga budaya yang perlu kita lestarikan. Warisan ini tidak hanya milik masyarakat setempat, tetapi juga merupakan warisan budaya yang berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. Keajaiban yang terkandung dalam aliran air Taman Mumbul mencerminkan betapa pentingnya menjaga dan merayakan kekayaan budaya kita sendiri.

Selain keindahan alam dan spiritualitas yang kental di Taman Mumbul, tempat ini juga memiliki makna mendalam dalam agama dan budaya Bali. Ada 11 pancoran dan pelinggih yang tersebar di dalam taman ini, masing-masing dengan fungsi dan makna yang berbeda.

  1. Gangga: Pancoran ini memiliki kekuatan Dewi Gangga yang dilambangkan dengan dewi kesuburan dan penguasa air, yang dipercaya memberi pembersihan dan penyucian, juga sebagai penetralisir kekuatan atau pengaruh jahat didalam diri saat melukat.
  2. Saraswati: Pancoran ini dipercaya memiliki kekuatan Dewi Saraswati yang disimbolkan dengan Dewi Pengetahuan, yang diyakini mampu memberikan pencerahan atau ilmu pengetahuan saat melukat.
  3. Wisnu: Pancoran ini dipercaya memiliki kekuatan Dewa Wisnu yang merupakan manifestasi dari Sang Hyang Widhi yang bertugas sebagai sosok pemelihara. Wisnu dipercaya sebagai penguasa arah utara. 
  4. Sambhu: Pancoran ini diyakini memiliki kekuatan Dewa Sambhu, yang juga dikenal sebagai Sang Hyang Kawia merupakan sosok penguasa dari arah timur laut. 
  5. Iswara: Pancoran ini dipercaya memiliki kekuatan Dewa Iswara, adalah sosok Dewa yang menjadi penguasa dari arah timur. 
  6. Maheswara: Pancoran ini diyakini memiliki kekuatan dari Dewa Maheswara, adalah sosok yang menguasai arah tenggara. 
  7. Brahma: Pancoran ini dipercayai memiliki kekuatan dari Dewa Brahma, yang dikenal sebagai dewa pencipta, menjadi penguasa arah selatan. 
  8. Rudra: Pancoran ini diyakini memiliki kekuatan dari Dewa Rudra, merupakan sosok penguasa dari nairiti atau arah barat daya. 
  9. Mahadewa: Pancoran ini dipercayai memiliki kekuatan dari Dewa Mahadewa, dipercaya sebagai dewa untuk memohon meraih kesentosaan serta kemajuan dalam hidupnya, merupakan sosok penguasa arah barat. 
  10. Sangkara: Pancoran ini diyakini memiliki kekuatan dari Dewa Sangkara, merupakan sosok penguasa arah barat daya.
  11. Siwa: Pancoran ini dipercaya memiliki kekuatan dari Dewa Siwa, merupakan dewa yang sentral dalam konsep Dewata Nawa Sanga. Sebagai sososk penguasa arah tengah.

Pancoran Solas Taman Mumbul (Sumber: Koleksi Pribadi)

Cerita tentang nenek penjual air dan kebijaksanaan Taman Mumbul ini mengingatkan kita akan kekuatan kecil yang dapat mengubah dunia, dan bagaimana kebijaksanaan lokal dapat memberikan makna pada tempat-tempat yang tampak biasa. Mari kita jaga dan lestarikan Taman Mumbul agar dapat terus memberikan inspirasi dan kebijaksanaan kepada generasi mendatang. Taman Mumbul adalah tempat yang menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional, keajaiban alam, dan penghormatan terhadap kearifan lokal. Keberadaannya adalah peringatan akan keindahan yang ada dalam tindakan sederhana dan kekuatan yang ada dalam alam. Semoga cerita ini akan terus menginspirasi kita untuk menjaga dan menghormati keberagaman budaya dan lingkungan kita, mengingatkan kita tentang pentingnya merawat harta karun yang telah diwariskan oleh nenek penjual air dan Taman Mumbul yang penuh dengan keajaiban ini.

Kini patung nenek yang berada di tepi danau Taman Mumbul sudah tidak dapat kita lihat lagi. Hal ini dikarenakan bencana yang sempat menimpa Taman Mumbul yaitu jatuhnya pohon beringin yang sudah tua sehingga membuat patung nenek yang menjadi ikonik di Taman Mumbul rusak. Walaupun patung nenek penjual tidak lagi ada di tepi danau, namun kebaikan dari nenek penjual air tetap dapat dirasakan oleh warga sekitar hingga saat ini.

Pada saat ini, mata air yang menjadi kenangan dari nenek penjual air dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, tempat penglukatan bagi umat hindu dan wisatawan.  Selain itu, air di Taman Mumbul dapat dinikmati langsung bagi masyarakat maupun wisatawan.  Setiap tahun, ribuan pengunjung dari berbagai penjuru datang ke Taman Mumbul untuk mencari kesucian, menyucikan diri, atau sekadar merasakan keajaiban tempat ini. Mereka datang dengan harapan untuk meninggalkan beban sifat-sifat negatif dan mengisi diri dengan kebijaksanaan alam.