Tradisi Unik "Mesuryak" dalam Menyambut Hari Raya Kuningan
Tradisi unik ini bernama mesuryak, tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Bongan di Kabupaten Tabanan. Tradisi ini hanya dilaksanakan setiap Hari Raya Kuningan setelah persembahyangan. Tradisi ini menjadi unik karena para masyarakat akan berkumpul didepan rumah warga dan salah satu warga akan melempar uang dan beberapa sesajen ke atas lalu warga akan saling berebut dan tak lupa juga sambil berteriak untuk memeriahkan tradisi ini.

Tradisi Mesuryak merupakan tradisi yang berasal dari Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali. Mesuryak berasal dari kata Suryak yang artinya berteriak atau bersorak. Mesuryak biasanya dilaksanakan oleh Masyarakat Desa Bongan pada saat perayaan Hari Raya Kuningan, yang ditujukan untuk mengormati sekaligus berbagi kepada leluhur dan memberi rasa Syukur atas keberkahan yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Biasanya tradisi ini dilakukan dibeberapa rumah untuk melaksanakannya. Mesuryak memiliki makna kemakmuran, pelemparan uang pada tradisi ini merupakan simbol rasa Syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan kepada para leluhur.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak jaman nenek moyang terdahulu yang tidak pernah ada yang tahu awal dan kapan mulanya. Tradisi mesuryak ini menjadi ciri khas unik yang ada di Desa Bongan, Tabanan yang dimana pada saat usai persembahyangan Hari Raya Kuningan tradisi ini akan dilaksanakan. Para masyarakat akan berkumpul di satu rumah untuk melakukan tradisi Mesuryak ini. Tak hanya disatu rumah, namun nantinya ada beberapa rumah yang akan melaksanakan tradisi ini. Umumnya tradisi ini dilaksanakan oleh cakupan keluarga besar saja, namun tidak menutup kemungkinan juga para warga yang lainnya ikut bersama untuk sekedar memeriahkan dan meramaikan tradisi ini.
Pada Wuku Kuningan dine Saniscara tradisi Mesuryak dilaksanakan. Tradisi ini dilaksanakan setiap 10 hari setelah hari Raya Galungan atau yang bertepatan pada hari Raya Kuningan. Tradisi ini hanya dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu pada saat hari Raya Kuningan. Seperti yang kita tau hari Raya Kuningan dipercaya sebagai hari dimana para leluhur Kembali ke alam Surga Lokanya Kembali setelah hampir 2 minggu berada disamping kita untuk merayakan hari Raya Galungan dan Kuningan. Maka tradisi mesuryak ini ditujukan untuk membekali para leluhur kita yang akan berpulang ke alam Surga Loka dengan berbagai sesajen dan juga uang.
Tradisi ini merupakan tradisi yang asal mulanya dari Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali. Walaupun entah nenek moyang keberapa yang memulai tradisi ini, namun tradisi ini masih dilaksanakan hingga kini. Biasanya tradisi ini dilakukan disalah satu rumah secara bergantian untuk melakukan tebar uang dan sesajen “Mesuryak”. Nantinya para warga dan juga anak remaja akan saling berebut satu sama lainnya. Tak jarang juga tradisi ini dilakukan hanya dengan anggota keluarga saja, di rumah atau di merajan dan sanggah masing-masing warga. Tak lupa juga agar memeriahkan selaligus menjadi icon dari tradisi ini adalah keriuhan dan juga suara teriakan saat berebut uang dan juga sesajen yang dilemparkan.
Keunikan lainnya adalah tradisi ini dilaksanakan untuk menghantarkan para leluhur kita dengan cara ber-Suryak bersama. Maka dari itu, tradisi ini dilaksanakan pada saat hari Raya Kuningan karena Hari Raya Kuningan merupakan hari dimana para leluhur kita yang turun ke Bumi sejak hari Raya Galungan kini akan berbalik Kembali ke alam Surga Loka. Dengan melemparkan uang dan sesajen hasil bumi ke atas, seolah menggambarkan bahwa kita memberi bekal kepada leluhur yang ingin berpulang kembali ke alam Surga Loka. Dengan ini, kita seolah memberi jalan dengan penuh sapaan selamat tinggal untuk para leluhur kita tersebut.
Tradisi Mesuryak (Sumber: Koleksi Sendiri)
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar diatas, suasana pada saat tradisi Mesuryak sangatlah ramai di ikuti oleh kalangan remaja, anak-anak, hingga para orang tua. Biasanya pada saat ini warga yang lebih tua (yang sudah bekerja dan berpenghasilan) akan membagi uang mereka dan meleparkanya agar terjadilah suara teriakan dan riuh seperti yang diaartikan pada kata “Mesuryak” itu sendiri.
Tradisi Mesuryak ini merupakan tradisi unik yang jarang diketahui masyarakat luas. Tradisi yang unik nan indah untuk menghantarkan para leluhur ke jalan berpulangnya merupakan keunikan yang sangat membedakan tradisi ini dengan tradisi yang lainnya. Alangkah baiknya jika tradisi ini tetap terus di jalankan sampai anak cucu kita nanti bisa merasakan bertapa seru nan asik nya tradisi Mesuryak ini.